*02. Hukuman

220 28 0
                                    

Pov Jinar.

Di saat aku mau pergi mengambil air Minum, aku cukup Terkejut melihat Kak Yuan Dan Yang Lainnya, Sedang berada di ruang Tamu.

Niatku Mau Memanggil mereka, akan tetapi aku urungkan setelah melihat siapa yang datang ke Mansion kami.

Seketika aku menatap kedua Prajurit itu dengan Tatapan Datar dan menghampiri mereka semua dan berdiri di samping Kanan kiri Kak Jisu dan Charla.

Sedangkan Yana sedang berdiri di samping kanan Charla dan Kak Yuan tengah duduk di hadapan kami. Kebiasaan kami untuk mendahulukan Kak Yuan duduk di depan dan kami hanya berdiri di belakangnya guna untuk melindungi ataupun menghargai dirinya.

"Mengapa Kalian datang ke sini?" Tanya Kak Yuan Dingin.

"Kami datang atas perintah Yang Mulia Kaisar, Yuan!!" Ucap Prajurit itu sambil nunduk hormat.

"Lalu?" Tanya Kak Yuan lagi.

Kami tak pernah Mendahulukan pembicaraan sebelum Kak Yuan Belum mengizinkan kami untuk berbicara. Sudah menjadi kebiasaan kami untuk mengikuti aturan yang pernah diberitahukan bahkan sudah diajarkan oleh dirinya kepada Kami.

Oleh sebab itulah, sejak tadi kami tak ada yang mau berbicara sedikit pun. Ketika Kak Yuan Belum mengizinkan kami bicara.

"Lalu?" Tanya Kak Yuan Lagi.

"Yang Mulia memerintahkan Kami Untuk Memanggil Kalian semua untuk datang ke istana, Yuan!?" Ucap Prajurit lagi.

"Buat apa?" Tanya Kak Yuan Lagi.

"Entah. Kami hanya diperintahkan untuk datang dan memberitahukan perintahnya kepada kalian semua!!" Ucap Prajurit itu.

"Beritahu Yang Mulia. Kami akan datang bila Punya waktu!!" Ucap Yuan Lagi sambil menggantungkan perkataannya.

"Berani-beraninya kau menolak perintah Yang Mulia, YUAN!!!" Bentak Prajurit itu dengan emosi.

Oh, inilah yang paling aku benci. Belum saat Kak Yuan Melanjutkan Perkataannya, Prajurit ini sudah berani memotongnya. Bahkan sudah membentaknya.

Tanpa permisi, aku dan Charla Langsung Menerbangkan tubuhnya ke atas dan kemudian menjatuhkannya ke bawah dengan kasarnya.

Tiba-tiba lagi Kak Jisu melilit tubuhnya dengan kekuatan pusaran airnya dan Yana Memanaskan air itu hingga membuat Prajurit itu hangus dalam di tempat.

Sedangkan Prajurit Yang Sejak tadi diam, ia pun terkejut. Kala melihat temannya di hukum oleh keempat gadis cantik itu.

"Maafkan atas kelancangan Temanku, Yuan!! Dia Memang seperti itu, jika mendengar kalau perintah Yang Mulia di tolak!!" Ucap Prajurit itu dengan ketakutan.

"Haruskah aku memaafkan dirinya? Yang sudah membentakku, hem?" Ucap Kak Yuan lagi.

"Aku Mohon, Maafkan Temanku? Kami datang ke sini untuk memberitahukan perintah Yang Mulia. Kami mau mendengar apa alasan Kalian untuk tidak datang ke sana? Tapi, karena kelancangan temanku. Aku Mohon Minta maaf?" Ucap Prajurit itu lagi.

Aku melihat Prajurit itu Meminta maaf kepada kami untuk temannya yang saat ini berada di genggaman tangan Kak Jisu dan Yana, Membuat Kak Yuan memerintahkan kami untuk menahannya.

"Baiklah. Kami akan datang, tapi Kau Bisa pergi terlebih dahulu!!" Ucap Kak Yuan Lagi.

"Tapi, Bagaimana dengan temanku? Maaf, bila aku lancang?!" Ucapnya dengan ketakutan.

"Dia akan ikut bersama kami!! Pergilah!!" Ucap Kak Yuan lagi.

Seketika Prajurit itu langsung pergi dari Mansion kami dan Kak Yuan langsung menutup pintu rumah kami dengan kasarnya dan kemudian menatap Prajurit itu yang sudah tak sadarkan diri.

YOU ARE MY CROWN (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang