***
"Dengarkan Kakak Baik-baik!! Teruntukmu, Jinar. Pangeran Bene terdahulu Merupakan Seorang Ksatria Yang Sangat Mudah Terpancing dengan hal apa pun. Jadi, Jangan melakukan sesuatu yang bisa membuatnya marah!!" Ucap Yuan kepada kedua adiknya.
Yah,, saat ini mereka semua masih berada di tempat latihannya Yuan. Bersama dengan Ketiga Pangeran Tampan itu. Yang saat ini sedang berbincang sebentar dengan beberapa prajurit.
Sedangkan Untuk Jisu, Yana, Pangeran Steve, dan Pangeran Kai saat ini mereka sedang menghabiskan waktu untuk terakhir kalinya. Sebelum kedua gadis itu berpisah untuk selama satu tahun.
Jinar yang mendengar perkataan kakaknya, langsung menganggukkan kepalanya dan Yuan langsung menatap Charla.
"Dan untukmu Charla. Pangeran Terry hanya akan berbahaya bila suaranya sudah tak selembut ketika berbicara pada semua orang. Jadi, jangan sampai membuatnya tersinggung dengan berbagai perkataanmu. Paham?" Ucap Yuan lagi.
"Tapi, Kakak. Mengapa kedua Pangeran ini harus kami segani? Lagian kami lebih kuat dari mereka!!" Ucap Charla dengan jujur.
"Adikku Tersayang. Bagimu ini memang sangat mudah. Tapi, kamu pasti pernah melihat orang pendiam secara tiba-tiba saja diganggu. Dan betapa mengerikannya dirinya saat itu juga. Kamu pasti melihatnya, bukan?" Ucap Jinar kepada Charla.
"Iya. Tapi, apa hubungannya?" Tanya Charla polos.
"Astaga,, Kenapa kau begitu polos adikku? Mereka akan sangat mengerikan bila sudah marah besar, adikku. Dan mereka merupakan salah satu Ksatria yang paling sensitif akan hal sesuatu. Jadi, kamu harus berhati-hati oke?" Jinar langsung menatap frustasi ke arah adiknya.
Charla langsung menganggukkan kepalanya dan Jinar langsung menatap Yuan yang juga sama frustasinya melihat kepolosan Charla.
Ketiga Pangeran itu pun langsung mengambil posisi masing-masing dan mereka pun mulai berjalan menghampiri mereka semua.
Tapi, di saat Yuan berdiri di tempat latihannya. Betapa terkejutnya dirinya, ketika penglihatannya seketika berubah menjadi Penuh kegelapan.
Ia pun langsung gelisah disana dan mencoba menenangkan dirinya. Disaat dirinya sudah menguasai dirinya kembali, tiba-tiba ia melihat seseorang yang sedang menatap dirinya dengan tatapan mengejek.
"Dasar Kakek Tua!! Mengapa kau menarikku dalam dunia kegelapanmu, hah!! Apa tidak ada cara lain selain caramu yang paling sialan ini?!" Ucap Yuan dengan kesal.
"Hahaha,, Rupanya kalau kamu sudah kesal seperti itu. Wajahmu terlihat sangat menjijikkan.!!" Ejek Kakek Tua itu kepada Yuan.
"Heii,, Kakek Tua Sialan. Bisa tidak, mulutmu itu sopan-sopan sedikit kepadaku?" Ucap Yuan dengan kesal.
"Buat apa? Kan, kamu hanya sekedar angin buatku!!" Sombongnya.
Seketika Muncullah dua bola api di kedua tangan Yuan dan kakek tersebut langsung ketakutan melihatnya. Terlebih lagi dengan tatapan tajam darinya, membuatnya langsung terdiam.
"Jika kau tidak berhenti mengejekku, maka jangan salahkan aku membakar habis mulutmu!!" Ucap Yuan penuh amarah.
"Y-ya,, ya,, oke aku berhenti!!" Ucap Kakek Tua itu.
Sontak kedua bola api itu menghilang dan Kakek tua itu pun kembali berucap.
"Ada hal yang ingin aku katakan padamu, Vivian!!" Ucap Kakek Tua serius.
"Katakan!!!" Ketusnya.
"Kekuatan Pangeran Daniel semakin Hari Semakin Besar, Vivian!! Begitu juga dengan Ke empat adiknya!!" Ucap Kakek Tua itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
YOU ARE MY CROWN (Hiatus)
Fantasy" You Are My Crown" " Love or Hate? I do not care. because, I will care about my crown. "Your crown? Who did you say your crown? among those We Have not a single person who holds your crown!!" "You!! You Are MY crown!!"