*41. Pertemuan Antara Jinar dengan Pangeran bene

99 17 0
                                    

***

Disinilah keberadaan Putri Amber Jinar Shin. Terduduk diam di dalam Kediamannya sambil melamunkan sesuatu.

Matahari yang begitu panasnya, karena Siang Sudah tiba. Tak dapat Membuat Jinar merasakan kepanasan biar sedikit pun.

Tiba-tiba air matanya turun dan membasahi wajah Cantiknya. Menangis dalam diam merupakan caranya untuk menyembunyikan kesedihannya.

Mengingat para saudaranya akan pergi secara persatu, membuatnya semakin tersiksa karena ia tak sanggup melihat kepergian mereka.

Terlebih lagi Jika Orang yang sangat ia sayangi akan pergi meninggalkan dirinya. Ia mencoba menghapus air matanya yang terus menerus mengalir.

Ia pun langsung mengangkat kepalanya ke atas. Melihat awan yang begitu gelap, karena ikut merasakan akan perginya Pengendaliannya.

"A-aku tak boleh menangis seperti ini? Aku harus kuat. Aku tak akan membiarkan siapa pun yang melihat diriku bersedih seperti ini!! Harus aku kendalikan air mata ini!!" Ucapnya sambil menghapus air matanya.

Disaat dirinya sedang sibuk menghapus air matanya, tiba-tiba saja ia berhenti saat mendengar suara prajurit yang berada di luar memanggil dirinya.

"Yah,, ada apa?" Ucap Jinar sembari menenangkan dirinya.

"Pangeran Bene ingin bertemu denganmu, Putri? Bolehkah aku membukakan Pintu untuknya?" Ucap Pangeran Bene Lagi.

"Silahkan!!" Ucap Jinar lagi.

Jinar pun langsung merubah ekspresi wajahnya dan ia pun langsung terduduk di sana.

Ia sudah tahu, apa tujuannya Pangeran bene datang di kediamannya. Ia pun juga hanya bisa menebaknya lagi. Karena, pada dasarnya ia tak tahu bagaimana jalan pikirannya.

Pangeran bene pun masuk dan mendekati Jinar yang sedang duduk di sebuah tempat yang begitu dekat dihadapannya. Hanya sepuluh langkah agar bisa sampai disana.

Ia pun berjalan mendekati dirinya dan disaat dirinya telah sampai ia langsung memberikan salam kepadanya dan Jinar pun begitu juga.

Pangeran bene pun langsung duduk disana dan menatap Wajah Jinar. Disaat dirinya mau memulai pembicaraan mereka, ia terkejut melihat mata Jinar yang sembab.

"Apakah kau habis menangis, Putri?" Tanya Pangeran bene sambil mengusap air mata Jinar dengan cepat.

"A-ah,, Iya. Tapi, aku sudah tenang!! Jadi, tak perlu khawatir kepadaku!!" Ucap Jinar sambil tersenyum.

"Jangan terlalu mengkhawatirkan para saudaramu, Putri. Mereka pasti akan kembali dan begitu juga kalian nanti!!" Ucap Pangeran bene sembari memegang tangan Jinar.

Jinar pun kembali terdiam dan menatap Tangannya yang dipegang oleh Pangeran bene. Pangeran bene yang tersadar pun langsung menarik tangannya dan berpura-pura tidak terjadi apa-apa.

Namun, dengan perkataan Jinar. Pangeran bene kembali menatapnya dengan keheranan.

"Tapi, Suatu saat nanti aku akan juga memberikan Kekuasaan dan kekuatan aku kepadamu, Pangeran!! Dan, aku juga pasti akan meninggalkan Kak Yuan sendirian di dunia ini!!" Lirih Jinar.

"Tidak, Putri. Jika kalian semua telah pergi untuk mengistirahatkan tubuh kalian, Kami para Pangeran termasuk Kekasih Putri Vivian Yaitu Kak Daniel akan menjaganya. Jadi, percayalah kepada kami yah?" Ucap Pangeran bene menyakinkan.

"Terserah pada kalian saja, Pangeran. Aku hanya ingin mengharapkan balasan dari kalian saja atas kebaikan kami kepadamu dan juga para Pangeran lainnya!!" Ucap Jinar sambil mengusap air matanya.

YOU ARE MY CROWN (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang