Pov Yuan.
Di saat aku sedang menatap Seorang wanita Cantik yang ada di hadapanku, entah mengapa aku merasa hubungan yang begitu baik padanya.
Akan tetapi, tiap kali aku melihat dirinya tersenyum hangat padaku. Malah aku membenci melihatnya, seakan-akan aku memiliki dendam terhadap dirinya.
Tiap kali aku berjalan yang selalu bertemu dengan dirinya, aku selalu menatapnya datar dan dingin. Tak pernah sekali pun aku membalas sapaannya bahkan mau tersenyum padanya pun tak pernah aku lakukan.
Aku tahu, apa yang aku lakukan ini sangat kurang ajar pada orang tua. tapi, apalah dayaku. Aku terlahir di dunia ini dengan penuh kebencian yang aku dapat.
Bukannya bahagia ataupun merasa senang karena masih ada yang peduli padaku, tapi justru apa yang aku rasakan ini seakan-akan aku pernah melakukan sebuah kesalahan yang begitu fatal bagi para mereka.
Aku tak merasa bahagia ataupun semacamnya dalam hidupku. Yang aku rasa selama aku hidup ini, hanyalah kebencian dan dendam yang begitu kuat. Yang entah mengapa aku sendiri tak tahu. Apa alasan di balik dendam ini.
Aku mengalihkan pandanganku dari Wanita itu dan mencoba menenangkan pikiranku, lagi.
Kerap kali aku memikirkan dendam tersembunyi itu, aku selalu teringat dengan wajah wanita ini.
Marah pun aku teringat dengan wajahnya, sedih pun lebih aku teringat perlakuannya padaku selama ini.
Ingin aku menangis, tapi hatiku malah menolaknya. Otak dan pikiran aku seakan-akan memiliki pendapat yang sangat bertentangan. Tak pernah sekali pun aku menggunakan hatiku, karena pikiranku selalu memenangkan diriku.
Mau tak mau, aku harus melakukannya. Tapi, Mengapa hatiku sangat sakit bila wanita ini menatapku sendu.
Ada apa dengan diriku ini? Siapa sebenarnya aku? Aku berasal dari mana? Siapa Kedua orang tuaku? Dan, Mengapa aku bisa memiliki kekuatan yang kuat seperti ini? Apa tujuannya? Apa alasan mereka melakukannya? Mengapa harus aku?
Seketika muncul beberapa pertanyaan yang aku dapatkan selama ini. Sebenarnya aku tak senang memiliki tubuh yang sangat kuat ini. Aku tak sanggup menahan diri, tiap kali para adikku terluka.
Iblis yang ada dalam diriku selalu muncul tanpa sebab. Bahkan, ketika mendengar suara Busur Charla. Iblis sialan ini, selalu muncul secara tiba-tiba dan membuat semua orang takut padaku.
Pada hal, aku juga ingin memiliki teman. Apa salahnya aku berteman pada semua orang yang bukan setara dengan diriku.
"Yuan!!"
Tiba-tiba saja suara lembut dari wanita itu memanggil namaku. Dengan berat hati, aku menjawab dengan deheman.
"Hmmm!!" Dehemku.
"Bolehkah aku bercerita sedikit padamu?" Ucapnya dengan lembut.
"Buat apa?" Tanyaku singkat.
"Aku tahu, kamu pasti sedang memikirkan keadaan adik-adikmu, kan?" Ucapnya lagi.
"Lalu?" Ucapku.
"Sebenarnya aku ingin memberimu saran lewat ceritaku ini. Tapi, karena dirimu sedang membutuhkan waktu untuk sendiri. Lain kali aja aku cerita!! Yang terpenting, tenangkan pikiranmu terlebih dahulu!!" Ucapnya sambil tersenyum dan masih sibuk mengikat luka lengannya dengan selendang merahnya.
"Tidak apa-apa. Silahkan saja, Kalau Kau mau ceritakan!! Aku dengarkan!!"
Entah mengapa, aku mulai tertarik dengan ceritanya itu. Hatiku merasa senang, tapi pikiranku malah tiba-tiba kosong dan tak tahu aku harus berpikir seperti apa lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
YOU ARE MY CROWN (Hiatus)
Fantasy" You Are My Crown" " Love or Hate? I do not care. because, I will care about my crown. "Your crown? Who did you say your crown? among those We Have not a single person who holds your crown!!" "You!! You Are MY crown!!"