***
Slingg
Brakkk
Brukkkk
Sreekk
Membantingnya dengan begitu kuatnya. Tak berhenti sampai disitu, Ia Meninggikan Tanah yang berada di bawah tubuhnya. Kemudian, merubahnya menjadi Tanah Yang Runcing.
Srakkk
Tubuh Argus tertusuk dengan Tanah berduri dengan begitu mudahnya. Bertambah dengan Awan Yang Secara tiba-tiba saja gelap diatas tubuhnya.
Argus yang masih Memiliki Kesadaran, Menatap langit dengan begitu susahnya dan Langit yang tadinya Cerah kini berubah menjadi Gelap.
Tatapan matanya yang selalu memandang Musuhnya dengan sombongnya, kini kian berubah saat melihat wajah seseorang yang sedang berada diatas tubuhnya.
Menatap dengan ketakutan yang begitu besarnya terhadap Pangeran Tampan itu. Ia menyesal. Sangat menyesal, karena sudah membuatnya marah seperti itu.
Ia tak pernah sekali pun melihat Mahkluk yang begitu menyeramkan seperti yang saat ini sedang berdiri sembari menatap Penuh Amarah terhadapnya.
Bahkan mau menelan salivanya pun sangat sulit akibat tatapan matanya yang begitu tajam.
Seakan Tatapan matanya itu Memiliki Kekuatan Paling Mematikan. Dibandingkan dengan apa yang dia lakukan kepada dirinya tadi.
"M-maafkan A-aku? Aku me-nyesal telah memancing dirimu, Pangeran Terry?!" Ucap Argus dengan penuh ketakutan.
Bagaikan Tuli dan Bisu. Pangeran Terry tak menjawab permintaan maafnya itu. Mengangkat Tangan kanannya ke atas dan seketika Keluarlah Cahaya yang begitu terangnya dan memiliki suara yang begitu menggelegar. Bahkan, suaranya dapat memecahkan gendang telinganya.
Yah,, Dia mengeluarkan Elemen Petirnya bersamaan dengan Getaran yang begitu kuatnya yang berada di bawahnya.
Karena ketakutan, Argus pun kembali berucap kepada Pangeran Terry dan berharap ia mau memaafkan dirinya.
"Ampun,, Ampun,, Ampun!! Ampuni aku,!! Sungguh,, aku sudah sangat menyesal karena sudah membuatmu marah seperti itu!! Aku mohon Jangan Bunuh Aku!!" Mohon Argus.
"Apa? Menyesal? Lalu, Di Saat Kau Mengeluarkan Kata-kata itu. Apakah kau tidak berpikir? Kalau Perkataanmu dapat membuat seseorang tersakiti?" Dan Akhirnya, Pangeran Terry membalas Perkataannya.
"Maaf,, Maaf. Aku Sungguh Menyesal karena sudah mengeluarkan Kata-kata itu terhadapmu!!" Ucap Argus lagi. Meskipun dirinya sudah tak dapat ditolong lagi. Tapi, ia masih bisa meminta kepada Pangeran Terry untuk menyembuhkannya. Apakah dia mau?.
Tentu saja Tidak."Apa Kau Berpikir? Dengan mengasutku seperti itu, apakah akan mudah bagiku untuk memaafkan dirimu dan menyembuhkan lukamu? Begitu?",,,, seketika Pangeran Terry tertawa sarkas disana.,, " Tidak,, Tidak,, Argus. Aku Sangat Berbeda dengan apa yang kamu pikirkan itu!!"
Argus pun terkejut ketika mendengar perkataan Pangeran Terry. Kembali menertawakan reaksi argus disaat diketahui namanya. Pangeran Terry kembali berkata.
"Aku memilik solusi untukmu. Agar aku bisa memaafkan seluruh kesalahanmu kepada diriku. Apa kau mau mendengarnya, Argus?" Ucap Pangeran Terry sambil bersmirk.
Dan dengan polosnya, Argus menganggukkan kepalanya. Tanpa tahu, kalau dirinya sudah memasuki Jebakannya.
Pangeran Terry pun kembali bersmirk sebelum menatap Tajam ke arah Argus. Ia pun berkata.
KAMU SEDANG MEMBACA
YOU ARE MY CROWN (Hiatus)
Fantasy" You Are My Crown" " Love or Hate? I do not care. because, I will care about my crown. "Your crown? Who did you say your crown? among those We Have not a single person who holds your crown!!" "You!! You Are MY crown!!"