***
Akhhhhhh
Argghhhhh
Brakkkkkk
Plakkkk
Ctasss
Suara tamparan, pukulan yang begitu kasar dan keras. Menggema di seluruh tempat yang ada di lembah kegelapan ini.
Tetesan air mata yang sejak tadi mengalir, membuat Gadis cantik ini tak berdaya ketika melihat saudara perempuannya menerima siksaannya karena harus menerima perintah saudranya itu.
Suara isak tangis, yang tak sama sekali terdengar oleh gadis itu. Ia hanya sibuk menutup kedua matanya untuk menahan rasa sakit yang di berikan oleh adiknya atas perintahnya sendiri.
"K-kakak!! M-maaf? Aku mohon, hentikan ini? Aku tak mau melihatmu tersiksa seperti ini!!" Lirih Jinar ditengah tangisannya.
"Ak-aku takkan pernah bisa berhenti. Apabila kalian belum menemukan titik kekuatan besar kalian,, akhhh,, dan aku tak mau kalian terus menerus merasakan sakit seperti apa yang aku rasakan ini!!" Ucap Yuan sambil menahan rasa sakitnya.
"Tapi, kakak!! Dengan melakukan ini, bukannya malah bikin kami bahagia justru bertambah perasaan bersalah yang begitu besar terhadap kakak!! Aku tak mau melakukannya, Kakak!?" Ucap Jinar.
Yah,, saat ini Jinar dengan berani mengeluarkan Cambukan tanahnya. Yang dia buat sebelumnya untuk melawan para musuhnya. Dan dirinya, belum sama sekali mencoba kekuatan cambukan tanahnya itu.
Ia tak pernah sekali pun berpikir bahkan berniat untuk mencoba cambukan tanahnya terhadap para saudaranya. Terlebih lagi untuk Kakaknya, Yuan Hwang.
Ia tak pernah sekali pun untuk berpikir akan mengalahkan kakaknya. Sangat tidak mungkin bagi dirinya untuk melakukannya. Ia menganggap kebahagiaan kakaknya adalah dunianya.
Jinar pun langsung melepaskan cambukan tanahnya ke tanah dan menundukkan kepalanya ke bawah sambil mengucapkan.
"Kakak, Maafkan aku? Tapi, sungguh. Aku tak pernah berniat untuk melakukannya terhadap kakak!! Aku tak mungkin, mau menghancurkan duniaku sendiri seperti ini? Aku mohon Kak!! Cobalah cari solusi untuk membebaskan siksaan ini terhadap kakak!! A-aku tak sanggup!!" Ucap Jinar sambil meremas kain bajunya.
"Tapi, aku takut kau akan terluka dan hal itu bisa membahayakan keselamatanmu, Jinar?!" Ucap Yuan yang putus asa.
"Jika itu memang solusinya, aku siap untuk melakukannya. Tapi, jangan menyuruhku untuk melakukannya dengan cara seperti ini, Kakak!!" Ucap Jinar dan menatap sendu ke arah Yuan.
"Maaf, Jinar. Tapi, Kakak tidak bisa melakukannya padamu? Kamu bisa kehilangan seluruh kekuatanmu!!" Ucap Yuan lagi.
"Tapi, Kakak!! Lakukan saja, aku yakin. Aku pasti bisa menahannya!!" Ucap Jinar sambil mengusap air matanya.
"Tidak!! Ini sangat berbeda dengan seperti caramu menyembuhkan orang lain, Jinar!! Aku memiliki aura tubuh yang kuat dan sangat dingin. Jika salah sedikit aku melakukan kesalahan, maka nyawamu akan terancam!!" Ucap Yuan lagi.
"Dan hal itu, aku tak mau melakukannya terhadapmu!!" Tambahnya.
"Tapi, emangnya obat apa yang membuat kakak, bisa kembali normal seperti biasanya?" Tanya Jinar penasaran.
Seketika Yuan menatap Jinar sebelum mengatakan apa yang membuat dirinya bisa kembali seperti biasa.
"Tubuh yang sangat dingin dan memiliki Aura tubuh yang kuat seperti Es!!" Ucap Yuan.
KAMU SEDANG MEMBACA
YOU ARE MY CROWN (Hiatus)
Fantasia" You Are My Crown" " Love or Hate? I do not care. because, I will care about my crown. "Your crown? Who did you say your crown? among those We Have not a single person who holds your crown!!" "You!! You Are MY crown!!"