*57. Pertemuan Tidak Sengaja

58 12 0
                                    

***

Pagi Pun Tiba.

Pangeran Daniel pun berjalan pagi hari bersama dengan prajurit bayangannya yaitu Jeno Lee.

Mereka berdua berjalan menyelusuri desa Petir. Terdapat beberapa masyarakat desa yang sedang sibuk mempersiapkan Perayaan mereka hari esoknya lagi.

Di saat Pangeran Daniel dan juga Jeno sedang menyelusuri seluruh desa dengan penglihatan mereka.

Tiba-tiba saja mereka mendengar beberapa percakapan masyarakat desa yang sedang membicarakan seseorang.

"Apa kalian tahu? Semalam Yang Mulia Pangeran Mahkota Jasen Jake kembali dalam keadaan Tubuh yang penuh luka, loh?!" Ucap Seorang Pria Desa.

"APA!! Benarkah?" Ucap para pria desa lainnya.

"Yahh,,, Semalaman. Saat aku keluar untuk mencari air di danau Biru. Aku tak sengaja Melihat Yang Mulia sedang melewati Danau Biru bersama dengan kuda Hitamnya yang sangat cepat itu. Dan aku terkejut melihat keadaan Pangeran Mahkota!!" Ucap Pria desa itu.

"Apakah tidak ada yang menjaganya diluar? Dan lagi. Apa tidak ada Prajurit yang ikut bersamanya?" Tanya Gadis desa pula yang ikut serta dalam perbincangan itu.

"Apakah Yang Mulia Kaisar Tahu hal ini?" Tanya pria Desa lainnya.

"Tentu saja Yang Mulia Kaisar Tahu hal ini. Pasti Pangeran Mahkota telah di serang oleh musuh dan membuatnya terluka parah seperti itu!!"

Jeno yang mendengar seluruh percakapan mereka pun langsung menatap Pangeran Daniel yang juga sedang mendengarkan baik-baik percakapan mereka.

"Pangeran!! Apakah Pangeran Mendengar percakapan mereka mengenai Pangeran Jasen?" Tanya Jeno Khawatir.

"Yah. Aku juga mendengarnya. Tapi, Mustahil bila Pangeran Jasen bisa terluka parah seperti itu?!" Ucap Pangeran Daniel terheran.

"Lebih baik kita mencoba saja pergi ke istana Narts untuk bertemu dengan Pangeran Jasen?" Ucap Jeno pula.

"Untuk apa kita akan ke sana, Jeno? Kamu harus bisa memikirkan apa yang akan terjadi dengan keputusan yang kamu ambil secara terburu-buru seperti itu!!" Ucap Pangeran Daniel terheran.

"Pangeran!! Aku tidak akan mungkin berbicara seperti ini dan mengambil keputusan begitu cepat tanpa memikirkan apa yang akan terjadi. Tapi, Justru aku memiliki alasan untuk hal ini, Pangeran!!" Ucap Jeno lagi.

"Apa alasan kamu, Jeno?" Tanya Pangeran Daniel lagi.

"Jika kita pergi ke sana dengan cepat, maka Kita tidak akan perlu harus menghadapi para Ksatria pengendali elemen Petir itu dengan melawan mereka? Kita harus bisa bertemu dengan Pangeran Jasen dan berbicara padanya!! Dengan cara ini, Rencana pertama kita akan selesai!!" Ucap Jeno Panjang lebar.

"Jeno!! Tidak sembarang bisa bertemu dengan Pangeran Jasen. Jika dia bukan orang yang dikenal oleh Pangeran Jasen, maka Nyawanya berada dalam bahaya. Apa kau mau? Kau menjadi taruhan mereka?" Pangeran Daniel sontak menatap kesal prajurit bayangannya itu.

Jeno pun langsung menggaruk telengkuknya yang tidak gatal dan sedetik kemudian ia terkekeh di sana.

Belum sesaat mereka melanjutkan perjalanan mereka menuju ke tempat lainnya. Tiba-tiba saja ada seseorang yang berhenti di depan mereka.

Lantas kedua Pria Tampan itu menatapnya dan begitu juga seseorang yang berhenti di depan mereka.

Terlihat Pangeran Daniel dan juga seseorang itu terkejut, saat menyadari orang yang dihadapan mereka adalah orang yang sangat mereka kenali itu.

Jeno yang kebingungan reaksi Tuanya kepada seorang Pria yang berhenti di depan mereka pun ikut menatapnya dan terkejut saat menyadari siapa yang berhenti di depan mereka.

Ternyata orang yang mereka lihat itu adalah Orang yang sejak tadi mereka perbincangkan.

"Pangeran Jasen!!!" Ucap Jeno yang terkejut.

"Kalian!!!" Ucap Pangeran Jasen.

____________________________

Pangeran Bene dan juga Pangeran Terry yang barusan saja kembali dari arah hitam dalam keadaan basah kuyup pun terkejut saat melihat tempat mereka sedang kedatangan seseorang.

Lantas keduanya saling tatapan. Kemudian berlarian masuk dan mencari Pangeran Daniel.

Saat mereka telah masuk, Lagi-lagi mereka dikejutkan oleh keberadaan seorang Pangeran, Yang sudah menjadi Tujuan mereka untuk datang ke sana.

"Pangeran Jasen!!!! Kau?!" Ucap keduanya.

"Kalian?!" Terkejut lagi Pangeran Jasen.

Seketika kedua Pangeran itu duduk dan menatap Kakaknya. Seolah-olah mereka meminta penjelasan kepada Pangeran Daniel.

Sedangkan Pangeran Daniel. Yang masih syok atas pertemuan mereka yang tidak disengaja dan juga secara tiba-tiba. Membuatnya semakin kebingungan di sana.

"Pangeran!! Sejak kapan kalian semua berada di sini?" Tanya Pangeran Jasen terkejut.

"Barusan kemarin kami sampai, Pangeran!!" Jawab Pangeran Bene.

"Benarkah? Lalu, mengapa kalian tidak memberitahuku soal kedatangan kalian ke sini?" Tanya Pangeran Jasen yang Mulai senang.

"Kami ingin bertemu dengan Ksatria pengendali elemen Petir kalian, Pangeran!!" Jawab Spontan oleh Jeno.

"Benarkah, Pangeran?" Tanya Pangeran Jasen memastikan.

"Benar, Pangeran!!" Jawab ketiganya.

Seketika memori ingatannya berputar bagaikan kaset di dalam pikirannya. Kejadian semalam masih saja menghantui dirinya.

Pangeran Terry yang juga melihat kejadian Semalam yang telah terjadi kepadanya pun langsung menatapnya dan bertanya kepadanya.

"Ada apa Pangeran? Mengapa kau secara tiba-tiba saja terdiam seperti itu? Apa kami salah bicara?" Tanya Pangeran Terry penasaran.

"Tid-tidak apa-apa, Pangeran. Hanya saja aku,, aku terkejut mendengar bahwa kalian akan bertemu dengan mereka!!" Pangeran Jasen langsung tertawa kecil di sana.

"Kenapa aku merasa, bahwa Kau sedang menyembunyikan sesuatu dari kami, Pangeran?" Ucap Pangeran Bene Curiga.

Seketika Pangeran Jasen terdiam dan kemudian menundukkan kepalanya dengan Takut.

"Ada apa, Pangeran? Mengapa kau terlihat sangat ketakutan seperti itu?" Tanya Pangeran Daniel terheran.

"Tidak ada apa-apa. Mari!! Kita ke istana sekarang!!" Tiba-tiba saja Pangeran Jasen berdiri dan mau meninggalkan kediamannya para Pangeran.

"Kami tidak akan pergi ke istana Tanpa menggunakan Nama Pangeran. Kami ingin merahasiakan identitas kami di sini sampai perayaan kalian akan tiba, esok Pangeran Jasen!!" Ucap Pangeran Terry Dingin.

"Baiklah. Aku akan menunggu kalian semua datang di istana, Pangeran!!" Ucap Pangeran Jasen dan langsung berjalan keluar dari sana.

Seketika kedua Pangeran itu menatap Pangeran Terry yang saat ini sedang menatap kepergian Pangeran Jasen dengan tatapan yang sulit diartikan.

"Jelaskan padaku? Apa yang sebenarnya kami lihat, adikku?" Tanya Pangeran Daniel.

"Putri Vivian, Putri Amber, Dan Putri Vivianis akan datang di istana Narts dan akan tiba pada Sore Hari, Kakak!!" Ucap Pangeran Terry.









































Ast_yeji

YOU ARE MY CROWN (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang