***
Disinilah Pangeran Jasen berada. Di depan matanya, ada sekelompok prajurit yang sedang sibuk menyiapkan kedatangan seseorang.
Berdiri diatas balkon kamarnya bersama dengan Sang Ayah, membuat pikirannya semakin kacau saja.
Kejadian yang menimpa dirinya pada waktu malam kemarin. Membuatnya semakin takut akan melanggar aturan yang sudah dibuat oleh Wanita itu.
Tak hanya itu. Melihat seorang wanita yang sudah bersusah payah melindungi nyawa mereka dari kekejamannya seorang Vivian Tuan Hwang, yang menangis karena sudah melihat mereka disiksa olehnya.
Tak ada satu pun yang bisa mengendalikan Seorang Vivian Yuan Hwang. Jinar sekali pun, ia sendiri tak akan pernah bisa karena ia juga terikat oleh Janji dan Peraturannya sendiri. Sama halnya dengan Charla ataupun para saudaranya lain.
Tiba-tiba saja ia teringat Jisu dan Yana. Lantas ia menatap Ayahnya yaitu Kaisar Narts Dani.
"Ayah!! Bolehkah aku bertanya?" Tanya Pangeran Jasen kepada Kaisar Narts yang sedang menatap ke arah luar.
"Silahkan, Pangeran!!" Ucap Kaisar Narts tanpa menatap Putranya.
"Ayah!! Apakah ayah tahu? Dimana Jisu dan Yana? Mengapa aku tak pernah melihatnya muncul untuk datang ke sini?" Tanya Pangeran Jasen terheran.
Seketika Kaisar Narts terdiam sejenak. Ia sendiri juga tidak tahu, mengapa Kedua gadis itu tak pernah lagi muncul dalam istana mereka.
Lantas ia menatap Putranya yang juga menatap dirinya dengan tatapan bertanya-tanya. Ia pun berucap kepada Putranya.
"Tidak, Nak. Ayah juga tidak tahu, mengapa kedua Gadis ini tak muncul lagi!!" Ucap Kaisar Narts.
Cukup lama mereka terdiam. Hingga tiba-tiba saja, ada seseorang yang datang dan mereka pun langsung menatap orang itu.
Ternyata mereka adalah Para Pengendali elemen Petir yang barusan saja kembali dari dunia Awan dan mereka pun menundukkan kepalanya seraya menghormati mereka berdua.
Bukannya bertanya ada apa atau menanyakan tentang persiapan perayaannya, Pangeran Jasen malah menyerang mereka dengan beberapa pertanyaan dan membuat mereka seketika terdiam.
"Mengapa kalian kembali?!" Tanya Pangeran Jasen Datar.
Kaisar Narts pun kembali terdiam dan Pangeran Jasen pun bertanya kembali kepada mereka.
"Mengapa kalian kembali? Setelah apa yang kalian lakuin padanya, kalian membuatku harus berhadapan dengan Putri Vivian?!" Ucap Pangeran Jasen sambil menatap mereka tajam.
Kaisar Narts dan juga kedua Pria itu lantas menatapnya terkejut, saat mendengar Pangeran Jasen telah pergi menemui Putri Vivian.
Sontak salah satu pengendali elemen Petir itu pun bertanya kepadanya.
"Benarkah Pangeran? Apakah benar yang dibicarakan oleh Masyarakat desa adalah benar?!" Tanya Pria Tampan ini.
"Jika aku mengatakan hal itu benar, apa yang akan kalian mau lakukan sekarang?" Ucap Pangeran Jasen lagi.
Lagi-lagi mereka terdiam. Kaisar Narts yang sejak tadi kebingungan apa yang telah terjadi pun lantas bertanya kepada Putranya.
"Pangeran!! Ada apa? Mengapa kamu terlihat sangat marah, saat Hyunja dan Yunganis telah kembali dari dunia Alam? Dan, Mengapa kamu harus pergi dan berhadapan dengan Putri Vivian?" Tanya Kaisar Narts yang kebingungan.
"Ayah!! Tentu ayah sangat tahu. Putri Vivianis sangatlah penting bagi kita semua. Udara, Petir, Hujan, Dan berserta elemen kecil lainnya sangat bergantung kepadanya. Karena kita tahu, sedikit saja membuatnya kesal ataupun Marah dengan tak melakukan seperti apa yang disukainya.
KAMU SEDANG MEMBACA
YOU ARE MY CROWN (Hiatus)
Fantasy" You Are My Crown" " Love or Hate? I do not care. because, I will care about my crown. "Your crown? Who did you say your crown? among those We Have not a single person who holds your crown!!" "You!! You Are MY crown!!"