29. Ke Rumah Pak Samuel

126 38 24
                                    

    Suasana pagi yang sejuk dari biasanya terlihat banyak kupu-kupu terbang dan hinggap ke sari bunga. Suara jendela terbuka, menyambut pagi dengan perasaan senang. Ah sejuk sekali, melihat dedaunan di depanku basah karena hujan kemarin malam. Lagi-lagi aku menghirup udara pagi, menopang dagu dengan kedua tangan, memejamkan mata menikmati.

   Angin semilir menerpa wajahku sesekali memainkan beberapa helaian rambut yang masih di bilang berantakan.

"Atma! Kau belum mandi?" kata seseorang membuat rasa untuk menikmati angin pagi yang sejuk, buyar begitu saja. Menoleh mendapati si tukang makan yang sudah berpenampilan rapih.

"Belum, Mas Daniel hehehe. Ini mau mandi." kataku terkekeh kecil.

"Buruan mandi. Soalnya rumahnya Pak Sam agak jauh!" titahnya hendak menutup pintu kamar kembali.

"Tunggu! Mas Daniel tahu darimana?" tanyaku keheranan karena Mas Daniel belum pernah mampir ke rumah Pak Sam.

"Dari maps. Buruan!" kata Mas Daniel menutup pintu. Aku yang melihat sikap Mas Daniel, yang sedikit berubah hanya mendengus sebal.

    Hari ini memang waktunya kembali ke sekolah berhubung sekolahku di tutup secara paksa jadi Pak Sam membuat solusi yang sangat tepat. Yap, melakukan kegiatan sekolah di rumah Pak Sam. Aku tidak sabar melihat rumah Pak Samuel Jin itu seperti apa? Hoho. Setelah selesai bersiap-siap rapih dan sekarang ini aku juga memakai pakaian kemeja berlengan panjang. Kalau bawahannya masih tetap yaitu celana kain berwarna hitam sedangkan pakaianku berwarna merah maron.

   Rambut ini hanya aku kasih jepit, tidak ku kasih pita. Kemarin malam, habis tersangkut masa? Sampai aku minta tolong sama Mas Taiga dan mama buat lepasin kuncir rambut yang pakai acara nyangkut terbelit-belit. Kedua kaki ini segera menuruni anak tangga dan menuju ke meja makan mengambil kotak makan yang sudah tersedia di atas meja makan.

Mama keluar dari dapur tersenyum melihatku. "Hati-hati di jalan ya!" pesannya dan aku segera salim. Semua orang di sini sudah melanjutkan aktivitas seperti biasa dan biasanya aku selalu aja bangun kesiangan. Bonusnya lagi, aku tidak dibangunin sama Mas Taiga seperti dulu.

Mending aku tidak berharap di bangunkan sama Mas Taiga nanti aku jatuh dari kasur, batinku.

Lalu Mas Daniel datang dan pamit. Aku segera mengikuti Mas Daniel dari belakang dengan perasaan riang. Entah kenapa hari ini aku merasa sangat senang sekali? Mood baik. Kendaraan sepeda motor melaju kencang menerobos jalanan yang mulai ramai. Aku melihat sekeliling untuk memanjakan mata agar tidak merasa bosan saja, melihat bangunan-bangunan yang berjajar di pinggir jalan serta lahan hijau penuh tumbuhan panjang-panjang.

        Mas Daniel mulai melajukan sepeda motornya dengan kecepatan tinggi dan mau tidak mau aku harus melingkarkan tangan di pinggang. Kalau Mas Daniel menambah kecepatan motornya itu tandanya jalanan depan sedikit sepi. Tidak lama kemudian kecepatan motor kembali normal dan berbelok ke sebuah perumahan yang memiliki taman indah. Aku sedikit kagum dan Mas Daniel berhenti di pos menanyakan sesuatu ke satpam tentang rumah Pak Sam. Setelah itu masuk ke dalam. Kedua mataku melihat bangunan perumahan ini semuanya bagus-bagus tidak ada yang jelek.

Sayangnya selalu saja terlihat sepi, tidak ada warga yang berjalan beraktivitas atau sekadar duduk di teras rumah. Berbeda dengan di desa. Motor berhenti tepat di rumah yang bisa di bilang agak besar dan di depan rumah begitu banyak sepeda motor berjejeran. Aku turun dari sepeda motor dari arah kanan datang Yuli dan si kembar,Judy dan Rudy.

"Sepeda motornya parkir aja di depan rumah dan silahkan masuk ke rumah bapak!" ucap pria muda tampan tepat berdiri di belakangku. Membuat diriku ini tersentak kaget.

"Oh Pak Sam!" sapaku tersenyum dan salim.

  Kami berlima masuk bersamaan dan ternyata semuanya sudah datang dari awal. Ini seperti lagi menyambut tamu bukan seperti kegiatan belajar. Semua duduk melingkar, aku duduk bersebelahan dengan April, Zulfa dan Yuli sedangkan sisanya kan pemuda.

Misteri dan Memori [SA] END✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang