77: Serangan Asap Labirin

97 44 28
                                    

Pemuda itu mendekat dan kami mencoba untuk was-was dengan pemuda berasap hitam tersebut. Orang-orang yang berkumpul di sini masih berdiri menonton mengarahkan beberapa kamera yang di genggaman mereka. Entah kenapa setiap aku ingin membangkitkan memoriku? Ada-ada saja yang menghalangi terutama orang-orang yang memiliki kekuatan sama seperti murid 1-E.

Organisasi ilegal melakukan penculikkan umur anak-anak sampai orang dewasa berumur 35 tahun untuk kelinci percobaan. Tunggu, kata-kata itu, kelinci percobaan. Aku mengamati bangunan terbengkalai tersebut dimana, penglihatanku samar-samar hilang dan seolah tahu apa yang ada di dalam sana lalu mengingat mimpi burukku yang selalu datang. Dimana aku menjerit kencang ketika ruangan kegelapan menunjukkan cahayanya.

Begitu banyak tabung-tabung berisikan orang-orang di dalam sana dan salah satu dari mereka yang aku kenal. Maka dari itu aku menjerit ketakutan. Tabung percobaan, kelinci percobaan lalu suntikan cairan kuning yang tergelatak dan menjadi satu-satunya bukti dari organisasi hitam ilegal tersebut. Air mata keluar perlahan dari mata kiriku, karena aku baru sadar bahwa ada sesuatu yang salah di sini. Sesuatu yang membuatku sakit hati atas rasa keji telah masuk permainan yang rumit.

Berita-berita hoax yang tersebar dan membuat dari banyaknya masyarakat di Indonesia memandang buruk anak-anak yang memiliki "kutukan" tidak pantas untuk hidup. Dan kenyataannya, mereka semua adalah korban dari organisasi hitam itu.

Aku melangkah maju menatap ke depan mengarah ke pemuda yang berdiri di hadapan kami. Kata-kata mama kembali terngiang begitu saja di indra pendengaranku-beliau selalu memintaku untuk tidak membangkitkan memoriku dan tidak mau kehilangan diriku. Namun, di sisi lain mama juga membuatku curiga dengan gerak-gerik beliau. Mencurigai seseorang sudah di anggap wajar tapi tidak terlalu berlebihan mencurigai orang yang keterlaluan.

Namun, aku sudah mencurigai mama saat beliau bersikap lembut dan setiap kata-katanya aku belum mampu untuk mencerna serta menyaring lagi. "Kenapa kau baru muncul dari tempat persembunyian? Setelah lama, kau memberikan jejak-jejak lama seperti sayap hitam dan menyebarkan teror secara halus." ucapku datar.

Semua yang ada disini terkejut mendengar ucapanku barusan. Suara bisik-bisik dari indra pendengaranku yang dulu samar-samar mendengar dari jarak jauh, kini mulai mendengar secara jelas.

'Apakah kekuatanku bakal bangkit dan bersamaan dengan memoriku?' batinku.

"Jangan-jangan!" ucap Jesse mulai mencurigai pemuda asing itu.

"Wow! Aku tidak menyangka ini! Gadis di hadapanku begitu cerdik mengamati perubahan," ucapnya tersenyum miring, asap hitam yang menyelimuti tubuhnya kini membesar membentuk asap hitam elang. Semua orang yang berada di sana mendongak melihat kepulan asap membentuk elang dengan sayap terbentang luas. Kepala elang itu menatap tajam ke arahku lalu pemuda asing tersebut berkata," jangan-jangan kau gadis kecil yang menyebabkan beberapa kekacauan atas 13 tahun lalu di Organisasi Black Hawk."

Mataku seketika membulat sempurna mendengar kalimat entengnya tersebut. "APA MAKSUDMU?! Bicara lancang seperti itu!" teriak Dewa tidak terima.

"Hmmm, sepertinya ada yang tidak terima aku mengatakan itu." ucapnya.

"TUTUP MULUT BUSUKMU! KAU SUDAH MENCIPTAKAN KEKACAUAN SERTA MEMBUAT PANDANGAN BURUK MANUSIA KUTUKAN." Maki Jesse geram, ia mengepalkan tangannya erat dan ada sedikit kobaran api di tangannya itu.

Bayangan-bayangan tertumpuk di dalam pikiranku dan sekarang lebih jelas dari bayanganku sebelumnya. Pemuda asing tersebut menyelimuti dirinya dengan asap hitam lalu dibalik asap tersebut dia menghilang, membuat semua yang ada di sini kebingungan. Kami berempat menoleh ke kanan dan ke kiri, tidak ada kemunculan pemuda itu.

Misteri dan Memori [SA] END✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang