"Bagaimana sudut pandang ibu? Tentang murid kutukan, apakah mereka berbahaya atau tidak?" tanya Daniel serius seperti layaknya reporter profesional. Bertanya tentang sudut pandang seseorang terhadap murid kutukan. Pemuda itu juga membawa pena dan buku kecil, menulis apa yang wanita paruh baya tersebut ucapkan.
"Sudut pandang ibu tentang murid kutukan. Sangat baik dan tidak berbahaya. Ibu melihat surat kabar waktu itu dimana? Ada seorang gadis dengan kelima pemalak." jawab wanita paruh baya tersebut. Daniel menulis cepat di buku kecilnya tersebut. Ia tidak menyangka kalau ada seseorang yang mengambil sisi baik.
"Apakah ibu pernah mendengar rumor buruk tentang murid kutukan serta Sekolah SMA Krias 04?" tanya Daniel lagi. Wanita di depannya mengerutkan dahi lalu mengangguk mengiyakan sembari menggaruk hidung yang gatal.
"Iya, saya pernah mendengar itu."
"Apa ibu percaya sama rumor tersebut?" tanya Daniel lagi lalu wanita tersebut menggelengkan pelan. Daniel mengucapkan terima kasih atas wacana sementara tersebut. Ia melihat deretan nama dan hasil wawancaranya terhadap narasumber yang rata-rata menjawab "murid kutukan berbahaya" daripada yang mengambil sisi positif.
Bahkan ketika Daniel wawancara ada seseorang yang berteriak dari belakang bahwa dirinya adalah salah satu dari murid kutukan. Tidak ada angin atau apapun membuat wacananya gagal dan begitu banyak tatapan imitasi di sekelilingnya. Kedua langkah pemuda itu melangkah cepat menoleh ke kanan-kiri mencari Haru. Ternyata pemuda gendut berkacamata tersebut sibuk memfoto daerah pasar, tempat dimana Trio Key mengamati penguntit dari atas.
"Kau memfoto apa?" tanya Daniel saat sampai di sebelah Haru.
Pemuda gendut tersebut hampir menjatuhkan kamera dari tangannya, untung kamera ini sudah ia kalung-kan di leher. "Kau mengejutkanku saja, Niel."
Haru mengecek foto yang berhasil ia tangkap di kamera, tangannya berhenti saat melihat sebanyak 4 foto yang ada rasa janggal. Mata dibalik kacamata minus sedikit menyipit dan kamera di genggamannya ia putar sedikit 30 derajat ke kanan. Daniel yang ada di sampingnya mengerutkan kening.
"Ada yang aneh?" tanyanya ke Haru dengan segera Haru menunjukkan foto tersebut ke Daniel.
"Lihatlah! Ada seseorang yang kepalanya menyembul di dekat gang penjual buah itu." kata Haru mencoba meng-zoom wajah orang tersebut agar terlihat jelas. Namun, kameranya tidak secanggih dengan pengularan terbaru. Wajah orang tersebut tidak bisa di zoom lebih dan berakhir buram.
Daniel menyangga dagu dengan pena di genggamannya, matanya melihat foto-foto di dalam kamera Haru. Menghela nafas sejenak,"huh...ternyata benar yang dikatakan oleh Trio Key kalau ada penguntit tanpa kita sadari."
"Adikmu juga, saat kita berlatih kekuatan. Ada juga yang membuntutinya." sahut Haru mengingat dimana Atma pernah mengatakan kalau ada penguntit.
"Mungkin yang pernah Atma kejar. Aku sebenarnya juga, penasaran!" kata Daniel menggenggam pena di tangannya begitu erat.
Haru dan Daniel berjalan kembali menelusuri area pasar serta melanjutkan wawancara dari pengunjung pasar yang ramai ini. Di sisi lain "Trio Key" yang berisikan 3 nama orang di handal-kan saat ujian tiba; Yugo, Yuli dan Niall. Mereka bertiga kini berjalan menelusuri pasar bersama-sama dengan jarak sedikit jauh, tidak berdempetan supaya tidak menaruh curiga terutama para penguntit.
Yugo tahu, kalau mereka bertiga sedang diikuti oleh seseorang dan orang yang sama seperti kemarin. Pemuda itu mendengar dari ratusan suara yang masuk di dalam pikirannya kini hanya fokus ke orang "penguntit". Yuli, gadis itu tidak jauh berbeda dengan Yugo hanya saja—Yuli kali ini berperan mencari informasi dari benak ratusan orang pengunjung pasar ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Misteri dan Memori [SA] END✔️
Fantasía{Buku Pertama: Sekolah Aneh Buku Kedua: Misteri dan Memori Buku ketiga: Black Hawk Buku keempat: Kembali SA Buku Kelima: Penggila Cinta} [Di Update: 16-03-2021] [THE END: 15-07-2021] [Status: TAMAT [Buku Kedua dari Sekolah Aneh: Misteri dan Memori]...