26. Introgasi Gadis Kecil

142 41 20
                                    

Beberapa mobil polisi dengan suara shiren yang khas berhasil membuat kami bertujuh mengarahkan pandang ke gerbang sekolah yang sudah terbuka lebar dan aku melihat mobil hitam mengkilap yang ku pastikan itu mobil milik Mas Daisuke, sudah terlihat dari plat nomor yang memakai plat nama pemilik.

   Polisi berdiri memutar melihat kelima orang asing yang memiliki keterkaitan dengan Sekolah Misteri. Polisi juga sudah persiapan memegang pistol apabila salah satu dari mereka berhasil melarikan diri. Mas Fajar melihat gadis kecil yang terlibat tindakan kejahatan.

"Ada anak di bawah umur yang terlibat!" lapor Mas Fajar dengan atasannya.

  Mas Daisuke memerhatikan keempat orang dewasa, aku melihat pandangan mereka semua tidak suka menatap Mas Daisuke. Masing-masing dari mereka memandang pria muda berwajah triplek dengan raut wajah benci bahkan aku bisa melihat seorang pria yang berkulit cokelat sudah mulai memerah, menahan amarah yang bisa saja akan meledak kapan saja. Pria triplek itu merogoh saku celana hitamnya mengambil sebungkus permen membuat Dimas mengerutkan kening terheran-heran.

"Permen?" gumam Dimas pelan.

Aku menoleh ke pemuda itu, "pecinta permen." Mas Daisuke melemparkan bungkusan permen lolipop ke kami berdua. Aku yang melihat bungkus permen melayang ke udara dengan sigap aku menangkapnya akan tetapi bungkus permen itu malah terlempar mengarah ke Dewa.

"Dewa!" teriakku melihat bungkus permen bakal mengenai kepala pemuda irit bicara itu. Tangan kananya terangkat dan berhasil menangkap bungkus permen dengan dua jari.

  Aku yang melihat itu tercengang dengan Dewa. Ia menatapku, meski aku tidak bisa melihat kedua mata yang tertutup oleh poni panjang, aku bisa merasakan kalau ia sedang berbicara denganku dan Dewa melemparkan permen lolipop itu padaku menggunakan kartunya. Ketika aku melihat kartu yang menempel di bungkus permen, gambarnya kartu AS merah.

'Ini maksudnya apa ya?' batinku melihat Dewa sudah berbincang-bincang sama Mas Daisuke.

  Aku membuka bungkus permen rasa mangga dan memasukkan ke dalam mulut, mengemut rasa manis dari permen. Mas Fajar mengumpulkan kami bertujuh. "Atma, apa kau tidak apa-apa tadi?" tanya Mas Fajar sedikit khawatir mengelus kepalaku lembut. Aku hanya bisa tersenyum manis dan tertawa kecil.

"Hehehe, tidak apa-apa kok. Mas Fajar, tidak perlu khawatir." balasku.

"Aku mengumpulkan kalian bertujuh disini untuk memberitahukan ke kalian. Bahwa Haku dan lainnya mendapatkan informasi penting tentang pria yang pernah datang kesini waktu meledaknya kejadian aneh." jelas Mas Fajar di balas anggukkan kami bertujuh.

"Tadi. Haru sudah menceritakan semua, apa yang terjadi sebenarnya di sekolah ini?" kata Dimas di balas angguk oleh Haru.

  Haru menjelaskan secara detail cerita atas insiden menyeramkan dan keanehan di sekolah ini sebelumnya. Haru dan Yugo juga melihat ada seorang pria berjas seperti orang perusahaan yang entah untuk apa pria itu datang di sekolah ini? Yugo melepaskan headseet dan menambahkan kejadian saat berada di atas. Bayangan Haru menemukan banyak murid mencurigakan dan tatapan tajam.

"Selama ini, sekolah SMA Krias 04 sudah di masuki oleh mereka tanpa sepengetahuan yang lainnya. Mungkin, dari kakak kelas seperti Haru dan Yugo. Belum mengenal dekat organisasi hitam itu jadi mereka berdua tidak tahu, gerak-gerik mereka." jelas Alvin dibalas anggukkan dari Mas Fajar lalu  sorotan mata Mas Fajar tertuju ke aku.

"Atma. Kau bantu teman-temanmu menyelesaikan misteri ini ya." kata Mas Fajar, ku balas anggukkan mantap.

"Baiklah, Mas Fajar."

"Mas Fajar. Gadis kecil yang bersama mereka berempat. Dia tidak tahu menahu, apa yang selama ini ia lakukan?" kata Mas Daisuke seraya melirik ke arah gadis kecil yang duduk memandang tanah, sendu.

Misteri dan Memori [SA] END✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang