20. Makan Gratis dan Bahas Misteri

151 41 16
                                    

"Selamat datang Daniel dan Atma!" sapa hangat Niall setelah kami berdua masuk ke sebuah restoran kecil yang minim oleh pembeli.  Niall mengantarkan kami berdua menuju ke atas melewati tangga yang ada di belakang.

"Yang lain udah ada di atas!" kata Niall menoleh kebelakang tersenyum.

  Sampai di atas lantai kedua, aku sudah melihat begitu banyak teman-teman yang sudah berdatangan. Aku merasa ini seperti di kelas ruangan baru karena di lantai dua ini sepi dan hanya ada murid 1-E. Niall berdiri sembari tersenyum manis.

"Nah sekarang, kalian mau pesan apa? Gratis buat teman-temanku yang datang di restoran Avery Family." tawar Niall tersenyum mengembang.

  Kami semua yang mendengar itu sangat antusias sekali. Niall memberi penjelasan dan menyebutkan daftar menu di restoran ini. Ya, kami semua berkunjung ke restoran kecil siap saji milik keluarga Avery. Restoran ini menyiapkan makanan khas indonesia dan ada lagi yang menyiapkan makanan khas dari eropa. Namun, jaraknya jauh dari sini. Memang keluarga Niall sangat kaya dengan bisnis-bisnis kecil yang bercabang di penjuru dunia. Dan tentunya, pusat bisnis keluarga Avery berada di luar negeri.

   Setelah selesai memesan, Niall berjalan sedikit ke dinding dekat tangga, menekan tombol dan menyebutkan pesanan kembali. Aku yang melihat itu tertawa kecil.

"Kalau udah selesai. Kalian tidak perlu naik ke atas ya!" ucapnya lalu mulai duduk di samping Jesse.

"Niall. Apa pegawai disini tahu kalau kamu punya kekuatan?" tanya Zulfa dibalas anggukkan mantap Niall.

"Iya. Bahkan mereka tahu, kalau kalian juga memiliki kekuatan. Dan mereka tidak akan bicara atau bergosip di luar-luar." jelas Niall pada kami semua.

     Tidak lama kemudian terdengar suara seperti bel berbunyi nyaring. Niall mengangkat tangannya ke atas dan menjentikkan jari lalu dengan sekejap di depan kami muncul hidangan yang menggunggah selera. Makanan lezat dan aroma harum yang menari-nari di udara, masuk ke dalam indra penciumanku.

"Wow! Niall! Ini sangat banyak!" kata Fian Xian Lu dengan mata berbinar-binar.

"Sebelum membahas tentang kemarin. Kalian makan terlebih dahulu." kata Niall ramah, tidak seperti saat di kelas dulu. Niall terlihat sedikit tidak peduli dan lebih cenderung main game online dengan Jesse.

"Ayo kita makan! Sebelum itu. Kita baca doa sesuai kepercayaan masing-masing. Berdoa mulai!" kata Yuli memimpin doa. Setelah semua membaca doa, kami pun menyerbu makanan yang ada di depan kami.

   Semua menikmati makanan yang tersedia di restoran Niall. Masakan disini sangat lezat sekali dan cocok di lidah orang Indonesia. Aku memakan masakan ikan sambal ijo dan ada juga ikan lele. Hmm, masakan itu sangat menggunggah seleraku. Aku melihat semua memakan makanan ini begitu lahap dan menikmati makanan super lezat.

"Ya Dewa! Ini sangat lezat sekali! Aku tidak pernah makan lele selezat ini!" ucap Fian Xian Lu sangat menikmati makanan sambal ijo. Di sudut bibirnya sampai ada sisa sambal.

"Fian Xian Lu. Di sudut bibirmu ada sesuatu?" kata Zulfa menunjukkan letak mana sisa sambal itu. Pemuda tersebut mengambil tissue dan mengusap sisa sambal di sudut bibir.

"Udah bersih, Zul?" Zulfa mengangguk mengiyakan dan kembali lanjut makan.

   Aku yang ada di samping Mas Daniel, terkejut. Saat tersadar bahwa Mas Daniel udah menghabiskan tiga piring makanan. Haru tersenyum dan berkomentar," lihatlah Atma! Dia kaget melihat Daniel makan."

"Hahahaha, biarin Atma. Kalau ada lomba makan pasti Daniel yang nomor satu." sahut Niall tertawa kecil.

"Tapi--"

Misteri dan Memori [SA] END✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang