Kedua jari tangan tengah asik menekan-nekan layar ponsel membalas cepat chatting teman-teman yang mulai menumpuk serta mencoba menghilangkan rasa bosan yang melanda karena mama sama sekali tidak memberitahu tentang masa lakuku dan apakah ada kaitannya dengan organisasi yang selama ini Mas Fajar cari?
Sebuah grup baru bernama Four unknown power, dahiku berkerut samar saat aku tiba-tiba masuk ke dalam grup abal-abal. Segera mengecek grup itu ternyata ada April, Zulfa dan Yuli.
Four Unknown Power.
Zulfa: udah masuk semua kan?
Mrs. Mendes: ini grup apa? Namanya aneh banget.
Zulfa: Aku mau beritahu sesuatu.
Zulfa: ini penting!Mrs. Mendes: kabar apa? Zul? Jangan buat aku penasaran hari ini. Nanti aku bakal marah.
Zulfa: nunggu yang lain online dulu.
Mrs. Mendes: sesuatu penting apa? Sampai kau membuat grup chat khusus kita. Tidak sekalian sama yang cowok juga.
Zulfa: yang cowok Alvin, buat sendiri. Sedangkan yang cewek aku.
Yuli: ah ciyee, Zulfa sama Alvin wkwkwk.
April: Nani nani? Wkwkwk.
Mrs. Mendes: kalian berdua kenapa sih? 🙄
April: Zul? Ada berita penting apa? Aku penasaran.
Yuli: iya-iya.
Aku juga penasaran dengan berita yang di bawah Zulfa karena ia sama Alvin masih di sekolah. Zulfa masih mengetik sesuatu seraya menunggu Zulfa mengetik, aku membalas pesan dari teman salah satu fandom terlebih dahulu. Suara pintu kamar terbuka, aku yang duduk bersandar di kasur mengalihkan pandang ke pintu—Mas Daniel tersenyum tipis di balik pintu.
"Boleh masuk?"
"Boleh." jawabku singkat.
Mas Daniel duduk di tepi kasur menatapku sejenak. "Kau tadi, bertanya ke mama soal memori hilang ya?" tanyanya membuka topik baru. Kepalaku mengangguk mengiyakan dan arah pandangku masih menatap layar ponsel dan melihat di grup kalau Zulfa sudah menulis berita pentingnya.
"Tidak di jawab sama mama?" menggeleng sebagai jawaban dan kedua jariku mengetik cepat keyboard ponsel sembari berkata,"aku nanti, tanya ke ayah. Siapa tahu ayah akan memberitahu secara detail. Apa yang terjadi di masa lalu?" ucapku mengirimkan pesan chat di grup.
Zulfa: Korban Pertama adalah Dewi Trisna dan dia bersekutu dengan Black Hawk.
"Apa!" pekikku tidak percaya setelah membaca pesan dari Zulfa bagian akhir.
Mas Daniel segera berganti posisi duduk di sebelahku, melihat layar ponsel membahas tentang Black Hawk. Pemuda itu langsung menyahut ponselku dan membalas chat grup khusus anak perempuan. Aku langsung merebut ponselku balik, mengerucutkan bibir.
"Pakai ponselmu sendiri! Alvin udah buat grup khusus cowok tentang masalah ini!" ucapku sedikit nada tinggi, menghela nafas kasar.
"Serius!" ucapnya tidak percaya. Dengan segera pemuda itu merogoh saku celana, mengambil ponsel.
Suara notif terus-menerus berbunyi tidak berhenti. Raut wajah Mas Daniel terkejut saat menatap layar ponselnya tidak percaya lalu beralih menatapku dengan kedua mata terbelalak. Bibir sedikit tebal tersebut terangkat sedikit bergumam sesuatu yang masih bisa ku tangkap perkata. "Mere-ka udah muncul?!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Misteri dan Memori [SA] END✔️
Fantasi{Buku Pertama: Sekolah Aneh Buku Kedua: Misteri dan Memori Buku ketiga: Black Hawk Buku keempat: Kembali SA Buku Kelima: Penggila Cinta} [Di Update: 16-03-2021] [THE END: 15-07-2021] [Status: TAMAT [Buku Kedua dari Sekolah Aneh: Misteri dan Memori]...