61. Rencana Baru

118 41 9
                                    

"Apa kalian bertiga benar-benar melihatnya?" tanya Jesse ke Yugo, Yuli dan Niall melihat ketiganya bergantian. Sekarang, mereka berenam berada di ruangan kantor Pak Santoso.

   Menceritakan semua yang terjadi hari ini. Mereka memang ingin menunjukkan diri pada murid 1-E. Namun, untuk mengambil keputusan mereka (Black Hawk) tidak mudah kalau mereka benar-benar ingin menunjukkan diri. Mereka akan tetap sembunyi-sembunyi sampai tujuan mereka sudah mendekati. Haku, pemuda berambut keabu-abuan itu menghela nafas kasar dan menduga bahwa ada beberapa anggota, Black Hawk. Menjadi jurnalis dan membuat berita-berita kontra serta membuat rumor-rumor tentang SMA Krias 04, murid yang memiliki kekuatan.

  Ini menjadi peluang terpenting buat menjalankan misi baru dari Pak Sam untuk membersihkan nama "murid kutukan" sekaligus menyelamatkan sekolah. Haku menoleh ke April mengkode mata, April yang melihat netra ungu pemuda di sampingnya mengukir senyum dan setuju. Yuli yang juga paham karena membaca hati Haku tahu rencana selanjutnya.

"Tujuan kita sebentar lagi bakal dekat dengan kemenangan untuk menyelamatkan sekolah itu." kata Haku dibalas anggukkan yang lain.

"Kau benar, Haku. Alvin sedang mencari misteri, Atma memulihkan memorinya serta kita membersihkan nama sekolah dan murid kutukan." sahut Jesse.

"Tentang suntikan yang pernah kita temui, Jes. Itu juga bukti pertama menuju dibalik organisasi hitam." jawab Haku menoleh ke Jesse si jago merah.

"Kami bertiga takut, kalau dugaan kita tentang orang yang memiliki mempengaruhi seseorang. Itu akan menjadi sulit." kata Yuli membuka topik pertama, raut wajah Yuli begitu gelisah.

"Kita memiliki teman yang jago membuat berita-berita dan mengaplikasikan sesuatu. Rudy, Judy dan Haru. Mereka bertiga bisa mencari kabar baik." kata Yugo tersenyum sumringah sembari mengacungkan jari keatas.

"Daniel juga, bisa. Dia sekarang mencari keganjalan-keganjalan yang disebabkan Black Hawk," kata Yugo menjelaskan karena ia tidak sengaja mendengar jari-jari yang selalu menekan-nekan keyboard setiap saat serta gumaman di ruang kamar tentang organisasi itu.

"Bahkan dia mempunyai beberapa jenis berita yang besar kemungkinan hanya beberapa orang yang tahu. Dan berita itu tersingkirkan begitu saja dengan kontra yang dibuat-buat oleh seseorang." lanjut Yugo lagi melihat teman-temannya bergantian.

"Bahkan orang yang percaya bahwa murid kutukan tidak berbahaya, tetap saja akan kalah dengan orang yang percaya bahwa murid kutukan itu berbahaya." sahut Niall memegang dagu, mendongak keatas melihat langit-langit ruangan.

  Kipas angin terus menoleh ke kanan- ke kiri lalu terbuka lah pintu menampilkan sosok pria muda yang tersenyum manis, Mas Fajar. Pak Santoso sedang pergi ke suatu tempat TKP sebuah kasus kecelakaan di daerah Surabaya. Keenam remaja tersebut menyambut Mas Fajar sangat senang.

"Kalian tadi melapor ke Pak Santoso?" tanya Mas Fajar dibalas anggukkan mereka semua.

"Iya, Mas Fajar. Yuli, Yugo dan Niall tadi di pasar membeli sayuran. Saat perjalanan pulang, Yugo mendengar gumaman seseorang yang menguntit mereka bertiga, tanpa mereka sadari." cerita Jesse singkat lalu di sambung oleh April, "gumaman orang itu tentang isu serta rumor kita. SMA Krias 04 ketika mereka bertiga membahas seseorang yang memiliki kekuatan mempengaruhi."

"Ini bakal rumit!" gumaman Mas Fajar memegang dagu, berpikir solusi yang tepat menyelesaikan masalah ini.

"Apa yang Jesse katakan tadi? Penguntit?" tanya Mas Fajar memastikan menoleh ke pemuda merah maron itu. Jesse mengangguk mengiyakan.

"Iyap! Penguntit! Ada orang yang menguntit kita dari belakang." kata Jesse.

"Tadi di sekolah saat kami semua berkumpul dan berlatih kekuatan. Atma, juga melihat ada yang menguntit seperti mengawasi kegiatan kita begitu." sahut Niall membuat Mas Fajar sedikit terkejut.

Misteri dan Memori [SA] END✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang