01. Mimpi dan Tanda Munculnya Black Hawk

257 58 62
                                    

"Dari mana kau tahu hal itu?"tanya Mas Fajar.

Aku menatap lekat Mas Fajar lalu mematikan televisi. Sebelum menjawab pertanyaan Mas Fajar, aku mencoba duduk dengan posisi baik. Bingung, harus mulai dari mana? Ekor mata bergerak ke kanan-kiri mencari pertanyaan yang pantas untuk ditanyakan. Pikiranku berputar cepat mencari kalimat atau pertanyaan untuk membuka suatu pembicaraan.

Aku menghela nafas kasar dan berkata, "sebelum aku mau menanyakan hal ini pada mas. Aku mengecek di internet dan...itu sama sekali tidak membuatku puas. Aku malah semakin penasaran,"kataku melihat Mas Fajar mengerutkan kening samar.

"Selain itu. A-a-aku..."ucapku tiba-tiba gagap seolah kalimat ini susah buat terucap atau tidak ingin Mas Fajar tahu. Aku melihat wajah serius Mas Fajar, menunggu kalimatku.

"Aku apa?"tanyanya mengerutkan kening.

Menghela nafas panjang mencoba untuk tenang dan tidak gugup. Namun, anggota badanku seolah menolak mengatakan hal sebenarnya. Tentang Black Hawk dan apa yang terjadi padaku belakangan ini. 

"A-a-aku belakangan ini,"ucapku menatap mata Mas Fajar,"sering mimpi yang hampir membuatku gila dan penasaran."lanjut ku dengan nada sedikit geram. Kepalan tangan, menggenggam erat. Ekor mataku melihat ke kanan kiri dan hampir menciptakan genangan air mata di kelopak mata.

"Penyebabnya adalah aku, menguping pembicaraan orang lain tanpa izin?" ucapku lagi sembari menyakinkan pada diri sendiri.

Mas Fajar mengerutkan kening menatap ku lamat-lamat. "Kau? Pernah menguping pembicaraan ayah?"tanya Mas Fajar dan ku balas anggukkan pelan.

"Akibat itu, aku sering bermimpi dikejar oleh sekelompok pria yang mengaku sebagai kelompok, Black Hawk." ucapku pelan memikirkan isi mimpi itu yang terkadang muncul tiba-tiba di dalam pikiran. Terutama saat jam tidur. Mimpi itu seolah menghantui diriku.

"Selama ini. Aku sama sekali tidak pernah bermimpi dengan mimpi yang sama, berulang kali seperti ini. Itu membuatku bingung dan bikin kepikiran terus." jelas ku ke Mas Fajar.

Lebih baik, aku berterus terang seperti ini daripada menyembunyikan beban sendiri. Rasanya ingin sekali, tahu, siapa organisasi itu?
  
Aku melihat Mas Fajar diam memaku melihat diriku. Entah mengapa ia menatap ku tidak biasa serta ada sedikit keterkejutan dan kecemasan di raut wajah Mas Fajar. Selama ini aku tidak pernah melihat wajah itu di wajah Mas Fajar. Dahi ku berkerut samar, "ada masalah?"

Mas Fajar mencoba tersenyum lalu menyentuh atas kepalaku, mengelus lembut. "Tidak ada apa-apa."ucapnya sedikit kikuk. Aku mencoba ikutan senyum walau itu sebenarnya adalah fake smile.

"Mas, lagi memikirkan soal misi Black Hawk." ucapnya dan ku balas anggukkan kecil.

"Terus misinya berhasil? Atau menemukan sesuatu seperti tanda?" tanyaku ke Mas Fajar sedikit antusias. Mas Fajar mengacak-acak rambutku bikin aku kesal.

"Ih Mas Fajar!" kesal ku, mengerucutkan bibir. Poni panjang sudah menutupi wajah dan aku sedikit meniup rambut agar menyingkir sedikit dari pandanganku.

Mas Fajar tertawa kecil dan beranjak dari kursi. "Mas, tidak menemukan apapun dalam misi Black Hawk. Mereka seperti di telan bumi." ucapnya berjalan menuju ke dapur.

"Apa mereka sering menculik orang? Untuk percobaan eksperimen ilegal?"tanya ku lagi membuat Mas Fajar balik badan menghadap ku sedikit tidak percaya. Mendengar pertanyaan ku barusan.

"Darimana kau tahu itu?"

"Dari artikel dan mimpiku." jawabku. Mas Fajar diam sejenak lalu berbalik badan menuju ke dapur. Tidak menjawab pertanyaan ku sama sekali.  Sehingga membuat rasa ke kepo-an ku terhadap Black Hawk menjadi-jadi.

Misteri dan Memori [SA] END✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang