Percakapan Para Tokoh dan Author

158 40 53
                                    

   Di ruangan yang besar, terdapat meja bundar dan berisikan para tokoh "Sekolah Aneh". Mereka semua sudah sukses menyelesaikan sequel "Sekolah Aneh" yaitu Misteri dan Memori.

"Gue nggak nyangka! Cerita abal-abal Author Fatma ini sukses besar!" seru Jesse begitu antusias dibalas anggukkan yang lain.

"Sugoi ne! Fatma juga tidak nyangka loh. Cerita abal-abal keduanya, sukses besar." sahut Yugo.

"Karena dulu, 2018 atau 2019. Buku Pacar Cuek yang lagi banyak mampir." kata April.

"Terus kebalap sama Sekolah Aneh, jumlah viewnya 18k lebih mau 19k." sahut Jesse lagi.

Suara tepuk tangan terdengar di ruangan luas membuat suara tepuk tangan itu, menggema ke seluruh ruangan. Munculah Author Fatma sembari membawa lembar foto, ia duduk di sebelah kanan Atma dan kirinya Mas Daisuke. Fatma membenarkan kacamata minusnya dan melihat anak-anak buah alias para tokoh telah berkumpul semua.

"Yo! Kita mulai sidang!" kata Fatma selaku Author.

"Selamat malam semua. Saya Faresta Judy akan membawa kalian ke persidangan para tokoh dan Author, Sekolah Aneh dan terima kasih para readers tercinta telah membuat cerita kami ramai. Kami semua nggak nyangka bisa seramai pasar."

"Di sebabkan Author Fatmawatimaulidya. Gabut dan sengaja memasukkan semua genre di buku ini yang tidak disangka bakal laku di pasaran wattpad." lanjutnya membenarkan kacamata.

"Oi Jud! Nanti kalau sidang. Lu jangan tidur ya!" satu peringatan dari Haru terucap.

"Tenang aja. Aku bakal tidur dalam sidang." jawab Judy.

"JUDY!"

"Mampus kau diseruduk semua orang." kata Dimas tersenyum kemenangan.

"Judy kan memang murni pangeran tidur. Sedangkan Atma murni Putri tidur." komentar Mas Taiga. Atma melirik ke Mas Taiga, setajam silet.

"Dih, aku bukan Putri tidur lah!" protesnya.

"Ssst! Kalian bisa diam apa nggak sih? Kalian puas buat wali kelas kalian yang kembarannya Jungkook dimarahin kepsek terus!" kata Pak Sam yang jengkel sama anak didiknya selalu aja bikin ulah.

Fian Xian Lu tertawa terbahak-bahak. "Kan candaan murid kekuatan, beda dengan anak umumnya." kata Fian Xian Lu.

"Kalau nurut konsep atau kamusnya Author Fatmawatimaulidya, nggak bakal ada habisnya." kata Mas Daisuke datar sembari mengemut permen.

"Mas Dai! Minta permennya." kata Fian Xian Lu meminta dengan senyuman manis.

"Beli sendiri. Aku kehabisan permen." kata Mas Daisuke.

Mulai start!

"Fatma! Apa benar cerita kita udah berakhir di sekuel?" tanya Rudy nada sedih.

"Padahal asik banget ya. Bisa bertarung dan jailin yang laen juga." kata Dimas melas.

"Itu buat dirimu aja, Mas! Kau masih dibalik layar jailnya minta ampun!" protes April berkacak pinggang.

"Setuju." sahut Mas Daniel memakan Snack di genggamannya.

"Rusuh! Rusuh di kelas aja." sambung Zulfa ikutan jengkel.

"Udahlah guys! Sabar napa. Kalau nggak ada yang berisik, terasa nggak lengkap." kata Atma.

"Nah betul tuh, kata Atma. Harus ada yang berisik. Bukankah begitu Fatma?" Kata Jesse menatap ke arah Fatma yang memasang wajah datar.

"Bodoh! Kalian itu selalu aja berisik. Nggak heran, aku kalau nulis istighfar terus menerus. Menghadapi kalian semua." kata Fatma menatap tajam.

"Fatma! Di komen banyak sekali yang nggak rela loh." kata Judy.

Misteri dan Memori [SA] END✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang