Misteri dan Memori [SA] END✔️

23. Kejadian Aneh Murid Hilang

  Ruangan kelas sangat ramai, semua murid tengah asik menghabiskan jam kos mereka dengan bergosip-gosip ria dan bagi yang laki-laki sibuk dengan ponsel mereka serta ada yang berusaha menggoda cewek dengan tingkah konyol mereka yang membuat siapa saja bakal menggeleng-gelengkan kepala. Beda dengan pemuda berkacamata berbadan gemuk, rambut yang rapih selesai di pangkas minggu lalu. Ia tengah memikirkan bagaimana membuat konten editor video di sosial media?

  Mungkin dari sebagian orang ada yang mudah dan sulit bagi pemula. Begitupun pemuda bernama lengkap Harun Riski Faisal. Ia bingung harus mengambil video apa? Buat pembukaan channelnya sendiri. Haru mendapatkan motivasi dari keluarga terdekatnya yang rata-rata orang sukses dan kaya. Bahkan sepupu jauh, saudara jauh Haru ada yang sampai keluar negeri karena mengembangkan bakat yang semkin lama semakin naik level. Menatap layar ponsel melihat tetorial pembuatan video yang menarik.

"Alvira, Zira sama Cinta. Kemana ya? Mereka bertiga dari kemarin tidak hadir di kelas." kata salah satu murid membuka suara membuat Haru yang terfokus ke layar ponsel, mengalihkan pandang ke arah segerombol gadis tengah berbincang-bincang membicarakan tiga gadis yang menghilang entah kemana?

  Mereka bertiga sudah menghilang selama tiga hari ini, kedua orang tua mereka sampai datang ke ruang BK meminta untuk mencari anak-anaknya dan juga bantuan kepolisian atas menghilangnya: Alvira, Zira dan Cinta. Ini bukan kejadian pertama kali murid SMA Krias 04 menghilang tanpa sebab. Dan ada salah satu anak dari mereka yang tahu, murid yang tiba-tiba hilang tanpa sebab.

   Haru mematikan ponsel bangkit berdiri sembari menyimpan ponsel ke saku celananya. Fino selaku ketua kelas melihat Haru yang keluar kelas saat jam kos. "Harun! Kau mau kemana?" tanya Fino menatap punggung pemuda gendut itu. Haru menoleh ke belakang melihat Fino tatapan tidak suka.

  Haru sama sekali tidak menyukai ketua kelas seperti Fino, ia adalah ketua kelas yang keras kepala dan melakukan sesuatu suka-suka hati, dengan jabatan penguasa kelas. Munafik.

"Aku mau ke toilet. Apa masalah?" tanya Haru ke ketua kelas dingin tanpa menunggu Fino angkat bicara. Haru sudah menyelonong keluar kelas tanpa peduli peraturan ketua kelas, Fino telah melanggar peraturan kelas.

[Peraturan kelas: tidak boleh keluar kelas saat jam kos, harus berada di dalam kelas. Jika pergi ke toilet, jangan lama-lama atau dibuat alasan membolos sampai jam pelajaran—selesai.]

"Aku heran sekali. Kenapa Fino yang jadi ketua kelas? Mentang-mentang dia tampan." gerutu Haru berjalan menelusuri koridor yang sepi menuju ke belakang sekolah.

     Belum sampai di tempat tujuan di belakang sekolah. Ternyata Haru bertemu dengan salah satu anggota Osis kedisplinan. Pemuda itu menghela nafas sebal—hari ini baginya sial. "Mau pergi kemana? Kamu mau bolos seperti anak-anak yang langganan BK?" ucap gadis dingin menatap datar ke Haru. Namun, di penglihatan Haru, gadis di depannya yang memiliki nama Rani.

  Rani adalah gadis yang sok berkuasa setelah Fino. Karena setiap anggota osis yang mengurus kedisiplinan tidak memberikan aturan ketat kecuali Rani. Mata Haru memicingkan sebelah, berkata,"aku tidak membolos seperti murid langganan BK. Aku ingin ke belakang sekolah karena ada urusan tertentu." kata Haru berjalan melewati Rani dengan segera tangan gadis itu menghalangi langkah Haru.

  Mata lebar Rani menatap tajam mata  Haru. "Tidak! Kau harus kembali sebelum aku berubah pikiran menuju ke ruang BK dengan alasan membolos saat jam pelajaran!" tegasnya membuat kepalan tangan Haru ingin meninju anggota osis ini. Namun, tersadar kalau ia tidak boleh kasar dengan gadis.

    Beberapa hari berikutnya di sekolah, kejadian-kejadian aneh semakin menjadi-jadi. Di kelas Haru yang dimana banyak murid yang datang ke kelas, sekarang hanya tinggal berapa anak saja. Bahkan ketua kelas, Fino pun, tidak hadir di kelas. Membuat Haru menaikkan sebelah alisnya terheran-heran.