67. Sayap Hitam dan Asap

120 37 9
                                    

"Apakah kita sudah aman?" tanya Zulfa melirik ke Alvin menunggu jawaban dari pemuda tersebut.

  Mereka berdua bersembunyi di bawah tangga. Alvin mengintip dari balik tembok memastikan kalau orang itu pergi dari sini. Matanya menyipit melihat orang tinggi semampai sembari membawa kamera berjalan dengan senyuman menyeramkan. Alvin menyuruh Zulfa diam dan sedikit berada di kegelapan supaya orang gila itu pergi dari sini.

    Orang tersebut membawa kamera serta ia sedang melakukan vlog untuk area sekolah yang sudah tertutup ini. Siapa sangka saat Alvin dan Zulfa tengah mencari sebuah misteri? Orang yang tidak diundang tersebut datang serta bilang di depan kamera tidak-tidak. Bisa saja, ucapan orang itu akan dipercaya dan viral di sosial media membuat SMA Krias 04 berakhir tidak mendapatkan kesempatan kedua.

  Zulfa tidak bisa mengikat orang itu dengan helaian rambutnya karena nanti ada resiko besar masalah "murid kutukan berbahaya". Maka dari itu Zulfa hanya bisa diam dan lari untuk menghindar meskipun hanya ada cara satu-satunya, cara terbaik demi kebaikan.

"Mana ya? Mereka berdua. Aku tidak menyangka kalau disini masih ada anak kutukan, 2 orang." katanya di depan kamera sembari senyam-senyum sesekali merapikan rambut sok keren.

"Tidak apa-apa. Waktu itu kita udah uji nyali disini dan benar, sekolah ini angker." lanjutnya membuat Zulfa dan Alvin terkejut bukan main mendengarnya. Mereka berdua saling beradu pandang tentang "uji nyali". Setelah orang penggila vlog itu benar-benar pergi masuk ke lorong lain.

  Alvin menarik pergelangan tangan Zulfa menuju depan kelas mereka yang dulu. Derap kaki terdengar di penjuru koridor sekolah dan berhenti tepat di kelas 1-E. Zulfa menoleh ke belakang memastikan kalau orang itu tidak akan muncul lagi disini.

"Apakah sebelumnya ada seseorang yang datang kesini?" tanya Zulfa menatap ke pemuda indigo itu. Ia mengangguk mengiyakan dan berkata," iya, waktu di rumahmu pada malam hari memang ada yang datang kesini melakukan uji nyali.

Alvin menghela nafas kasar, menundukkan kepala. "Mereka masih saja belum kapok. Malam itu sekolah ini horor banget dan rata-rata penghuni disini mengeluarkan rupa sebenarnya." kata Alvin mengeluarkan ponsel dari sakunya.

  Jari-jari Alvin menekan cepat layar ponsel itu dan menemukan video terbaru tentang uji nyali, SMA Krias 04. Zulfa melihat video tersebut dari ponsel Alvin dan terkejut saat ada kamera jatuh di sana terdapat muka seram penuh darah. Gadis berkacamata itu tidak sengaja menginjak kaki Alvin karena kaget.

"Ah! Alvin! Aku minta maaf." ucap Zulfa dibalas anggukkan pemuda itu, menyunggingkan senyum tipis.

"Tidak apa-apa." jawabnya memasukkan kembali ponsel ke sakunya sambil menatap Zulfa yang tidak enak karena tidak sengaja menginjak kakinya.

"Jangan di pikirkan terlalu, hanya terinjak bukan terlindas." katanya lagi membuat Zulfa menatap pemuda itu sebal.

"Itu tidak lucu! Al!" protes Zulfa mendengus sebal.

  Alvin menoleh kebelakang melihat pintu kelas 1-E tertutup rapat. Rasanya sudah lama tidak masuk kembali ke kelas yang penuh dengan teman-teman gesrek yang kini, mereka semua sedang sibuk untuk membersihkan nama "murid kutukan". Tangan pemuda itu memegang kenop pintu seketika penglihatan mata batin Alvin, mode aktif.

   Ia seolah masuk ke dalam portal waktu dimana sisi kanan kirinya begitu banyak jam berjalan mundur. Alvin mencoba untuk santai saja seperti tidak terjadi apa-apa. Ini hampir sudah Alvin menjelajah waktu masa depan dan masa lalu setiap benda atau orang yang ingin ia lihat masa lalunya. Ya, Alvin lebih menyukai melihat masa lalu daripada masa depan melalui mata batinnya ini.

Karena melihat masa depan yang hancur jauh menyeramkan daripada melihat masa lalu yang hancur. Masa lalu bisa di perbaiki di masa depan. Namun, jika melihat masa depan yang hancur—hanya memiliki dua pilihan kemungkinan yaitu bisa mengubah masa depan menjadi lebih baik jika kehancuran tersebut bisa diubah dan ada juga masa depan yang tidak bisa berubah alias takdir.

Misteri dan Memori [SA] END✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang