"Gagal itu biasa, tapi kalau lo berhasil memutarbalikkan kegagalan dengan bumbu yang berbeda baru itu luar biasa."
- Argantara -
Bidadari Rasa SetanNaya tidak melihat adanya Argantara di rumah ini.
"Non sudah pulang? Makan sore sudah bibi siapkan. Apa non mau makan sekarang?"
"Nanti saja bi, sekalian makan malam."
"Oh iya bibi baru ingat, non Naya disuruh bersiap-siap oleh tuan karena nanti malam akan ada pertemuan dengan temannya tuan yang dari Amerika itu, bibi lupa nama teman tuan. Untuk baju yang akan non pakai sudah bibi siapkan di dalam kamar, non tinggal bersiap-siap saja."
"Om Andreas, bi?"
"Nah iya itu."
"Ada urusan apa, bi?"
"Kalau hal itu bibi kurang tau non, soalnya tuan tidak memberitahu ke bibi, hanya menyuruh menyampaikan pesannya jika non Naya sudah pulang sekolah."
"Makasih ya, bi." Naya langsung masuk ke dalam kamar. Ia merebahkan dirinya di kasur dengan masih memakai baju seragam sekolah.
Naya menatap langit-langit kamar, ia menghela napas panjang sebelum bersiap mengganti pakaiannya.
Malam tiba
Naya sudah memakai gaun biru muda selutut dengan rambut yang tergerai manja ke belakang juga sepatu tinggi menambah kecantikan dan keanggunannya pada malam hari ini.
"Bi, bilangin ke Naya langsung saja ke mobil."
"Baik, tuan."
Bi Indri sudah melihat Naya bersiap-siap dengan gaun pilihan Argantara.
Satu kata yang bisa menggambarkan tampilan Naya saat ini, yaitu cantik.
"Gaunnya muat, non?"
"Muat, bi."
"Kalau sudah selesai, non Naya langsung saja ke mobil karena tuan sudah menunggu non di sana."
"Iya, bi."
Naya masih sibuk dengan merapikan helaian rambutnya di balik kaca kamar.
Setelah memasangkan dua jepitan di sela kanan dan kiri rambut, Naya langsung mengambil tas selempangnya dan berjalan keluar menuju mobil sport milik Argantara.
Sepanjang perjalanan tak henti-hentinya jantung Naya berdetak kencang. Kira-kira apa yang akan dibahas papanya nanti di depan temannya itu.
"Gimana sekolah kamu?"
"Baik, pa."
"Sudah menyetujui perlombaan yang papa suruh?"
"Eum..."
"Sudah apa belum?"
Naya mengangguk ragu. "Su-sudah, pa."
"Bagus, nanti saat Om Andreas bertanya, langsung kamu jawab dengan baik dan benar. Jangan sampai malu-maluin papa dan jaga sikap di depan Om Andreas, paham?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Bidadari Rasa Setan (End)
Teen Fiction𝐆𝐞𝐧𝐫𝐞 : fiksi remaja | humor °°°°° "Lo ngapain ke sini?" "Mau ketemu papa. Papa udah pulang, bi?" "Papa siapa yang den maksud?" "Papanya Naya lah bi, siapa lagi. Gak mungkin papanya tetangga sebelah." Naya langsung menarik Anan keluar dari ruma...