4. cewek cantik

4.9K 587 38
                                    

"Eh Lo? Tadi kenapa kabur?" Tanya Zidan yang turun dari tangga. Aku hanya pura-pura polos aja. Ah lebih tepatnya belagak bego.

"E-emang tadi kita ketemu ya?" Aku natap mamanya Zidan yang masih beresin baju Zidan lengkap dengan tasnya yang amburadul di sofa sebrang. Aduh tolong aku mam! Cepat suru anakmu itu pergi!

"Iya, Lo lupa? Lo yang kemarin beli martabak ditukang seafood kan," ucapnya seperti meledek. Aku refleks melotot kearahnya dan menatap mama Zidan sambil tersenyum canggung. Ayolah ini aib!

"Kalian udah saling kenal toh? Yaudah Zidan temenin ona disini, mama mau naruh baju kamu sama naruh rantang dulu," ucap mama Zidan sambil mengambil rantang yang sudah aku taruh diatas meja.

Aku buru-buru berdiri saat Zidan hendak duduk. "Maaf ma, kayaknya Ona harus pulang deh, tadi disuru langsung pulang sama bunda," alibiku, padahal mah gamau ketemu Zidan, apalagi disuru ngobrol berdua.

"Loh buru-buru banget, yaudah Zidan anterin ona pulang."

"Gausah ma, Deket kok! 2 menit sampe, ona pulang dulu, permisi," ucapku buru-buru dan langsung pulang saat sudah disetujui oleh mama Zidan. Aku masuk kerumah sambil berlari kecil. Besok-besok dikamar aja deh, emang udah paling mantep dikamar sambil rebahan.

Sementara disisi lain mama Zidan menaruh semua barang ditangannya dan menangkup pipi putranya.

"Perasaan anak mama ganteng deh. Kok ona gamau deket-deket kamu si?" Katanya bermonolog. Zidan langsung melepaskan tangan mamanya itu dari wajahnya pelan.

"Apaan si mah."

***

Aku yang baru saja masuk kedalam rumah langsung disamperin sama bunda, "gimana?" tanyanya dihadapanku. Gimana apanya coba? Baru masuk udah nanya ga jelas. Aku memasang muka bingung.

"Gimana apanya?" tanyaku sambil garuk-garuk kepala, persis seperti orang bego.

Bunda memukul tanganku pelan sangking gemasnya, "itu anaknya sahabat bunda. Ganteng ga?"

"Apaan si ketemu aja nggak," kataku bohong. Males ditanya-tanya bunda, orang aku aja ngehindarin dia. Bunda tau aja lagi masalah cowok ganteng, emang Zidan ganteng si, tinggi pula, makin insecure aku soalnya pendek bantet gacocok kalo disandingin sama zi-- Ih apaan si ona mikirnya!

"Udahlah aku mau kekamar, dadah Bun." Aku langsung lari kelantai atas dimana kamarku berada. Kamar yang sumpek karena gapernah kena cahaya matahari. Padahal sebelah ranjangku ada jendela besar, tapi aku ga ada niatan buka gordennya.

Detail kamarku ga ada aesthetic-aesthetic nya si, dengan dinding putih dan kasur dengan sparai warna biru. Disebelahnya ada meja rias yang aku isi dengan novel juga album KPop. Makeup ku dikit dan itupun jarang dipakai karena mager ditaruh dilaci paling bawah pula, dilaci kedua ada skincare dan laci paling atas isinya snack. Oh tentu harus ada camilan dong! Wajib! Apalagi Tenga malem suka laper, perut sampe bunyi.

Diatas meja bersih gaada apapun. Biar keliatan lega. Baru deh ada kaca dengan lampu ala-ala anak aesthetic dan pinggirannya masih ada tempat---kaya rak gitu---aku akalin buat naruh novel dan album.

Udah deh sisanya ada lemari dan meja buat naruh perlengkapan sekolah, aku gapunya meja belajar karena kalo belajar pun pasti dilantai atau diatas kasur. Jadi gaada gunanya. Ada yang sama?

"Huaaa Tomang!" Teriakku saat kucing Oren itu ternyata ada di karpet berbulu dibawah kasur, lagi rebahan alias tidur siang.

"Tomang untung ga keinjek, aduh Tomang gemoy banget si, pengen gua makan!" Kataku gemas dan langsung goyang-goyangin badannya sampe dia marah karena digangguin majikannya.

OTOT VS LEMAK [SELESAI]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang