Warn! Bahasa kasar bertebaran!
***
Sonya kerumah sebelah untuk minta tolong ke Zidan buat anterin anaknya. Sebagai seorang ibu pasti dia kasian sama anaknya apalagi Ona itu cengeng.
"Airin!" Panggil Sonya saat melihat Airin yang sedang nyapu halaman. Mama Zidan itu langsung noleh.
"Eh kenapa?" tanyanya, ia bingung pasalnya Sonya lari-larian kesini.
"Anakmu ada ga? Mau minta tolong anterin Ona kerja kelompok, motornya dipake ayahnya barusan, tuh dia udah mau mewek."
"Astaga. Zidan lagi mandi didalem kayaknya. Bentar aku panggilin dulu ya." Buru-buru Airin masuk kedalam buat manggil anaknya. Zidan baru selesai bantu angkat pupuk tadi dan langsung disuru mandi soalnya kotor. Airin jadi ikut-ikutan Sonya, demen Nanem pohon, entah itu bunga bahkan sampai pohon cabai. Lumayan buat nyambel.
Zidan yang sedang pakai baju terperanjat kaget saat pintu kamarnya digedor-gedor kasar. "Zidan! Buruan mandinya! Itu Ona minta tolong dianterin kerja kelompok!"
Mendengar itu Zidan buru-buru pakai baju dan memakai Hoodienya, tak lupa ambil kunci motor dan dompet. Rambutnya bahkan masih acak-acakan karena memang sedikit gondrong.
"Iya bentar Bun."
Zidan keluar kamar dan menghampiri mamanya yang masih gedor-gedor pintu, masih pake daster pula. Untung ini pintu ga jebol. Mamanya sama aja kaya Killa, suka gedor-gedor pintu, tapi kadang Killa langsung nyelonong si.
"Buruan Dan, lelet banget si kamu," omel Airin sambil jalan kebawah. Zidan jadi bingung kenapa buru-buru banget si, diomelin pula.
"Iya iya sabar Bun, Zidan kan bukan Superman yang punya kekuatan super, dalam sekejap langsung bisa ngapa-ngapain."
Sampai didepan rumah Zidan langsung nyapa Sonya yang masih nunggu. "Eh Bunda udah cantik aja. Bentar ya Bun mau manasin motor dulu, gapapa kan?" Tanyanya.
"Oh gapapa, bunda panggilin Ona dulu ya," katanya lalu pamit pulang ke Airin. Sonya berjalan cepat kerumahnya, takut anaknya udah nangis.
Saat mau buka pintu ternyata Ona udah keluar dan rapih, tidak menunjukkan tanda-tanda habis nangis.
"Bunda aku pergi dulu," katanya bikin Sonya kebingungan.
"Lah sama siapa? Bunda tadi baru aja minta tolong sama Zidan buat anter kamu."
"Temenku udah jemput Bun, batalin aja, aku pergi ya," kata Ona sambil lari ke depan, ia sempat mencium pipi bundanya dulu dan langsung pergi.
Sonya yang penasaran langsung mengintip, ia tadi belum lihat ada cowok itu. "Motornya bagus," gumam Sonya. Setelah mereka pergi Sonya baru sadar tadi minta tolong ke Zidan. Haduh.
Sementara Zidan sudah rapih dan motornya juga udah panas. Ia keluar pagar dan mau jemput Ona tapi yang dia lihat sekarang malah Ona yang sudah duduk dimotor orang lain. Kepalanya panas, sepanas motor. Terlebih saat dia sadar orang itu Gilang.
Ia langsung sadar saat Sonya manggilin dia. "Zidan, maaf ya Ona dijemput temennya ternyata. Gapapa kan kamu? Maafin bunda ya. Aduh jadi gaenak."
Zidan yang dari tadi masang muka marah langsung senyum ramah pas lihat bunda. "Eh gapapa kok bunda, aku sekalian mau main aja."
KAMU SEDANG MEMBACA
OTOT VS LEMAK [SELESAI]✓
FanfictionRiona itu suka rebahan dan makan sedangkan Zidan suka olahraga, sangat bertolak belakang. Tapi apakah rumah yang dekat, menjadikan mereka juga semakin dekat(?) Hubungan mereka semakin dekat sejak Bunda yang menyuruh Ona olahraga ditemani Zidan setia...