H A P P Y
R E A D I N GNafisya mendekat kearah sumber suara. Wajahnya tampak merah padam. "Apa-apaan sih lo muka gue imut begini di bilang monster." Ujarnya sembari memukul bahu pria itu menggunakan tas.
"Argh.." pria itu meringis kesakitan sembari memegang bahunya, yang terdapat bekas luka jatuh tadi.
"Ha, apa? imut, imut apanya muka lo tu kek belum di setrika." Lanjutnya sembari terkekeh, setelah melihat sekilas gadis itu melepaskan topeng yang ia kenakan tampak wajah yang seribu kali kusut.
"Ii...hhh tau ah males gue ngeladenin orang kek lo! cukup di baca surah yasin aja deh keknya." Ujar Nafisya malas. Apalagi saat ini dirinya ingin sekali membacakan Raka surah yasin sekaligus ayat kursi supaya setan, yang berani menggantikannya keluar.
"Yang nyuruh lo ngeladenin gue siapa haa?" sahut pria itu sambil menaikkan sebelah alisnya."Eh apa tadi lo bilang gue di baca surah yasin?" lanjutnya sembari menunjuk dirinya sendiri.
Nafisya tidak mengubris pertanyaan itu dia tetap Keukeh untuk duduk di kursi yang letak nya tepat di samping ranjang Cowok itu. Sembari membaca surah yasin melalui ponsel yang ia pegang.
"Wahh...bener-bener ni bocah emang lo pikir gue udah mati apa! seenak jidat baca surah yasin." Cicit pria itu melihat tingkah aneh gadis di sampingnya ini. Tidak mau ambil pusing, cowok itu langsung kembali berbaring toh badannya juga masih sakit.
"Bagus juga suara ni cewek aneh, kalau lagi ngaji, coba kalau lagi ngomel ampun dah suaranya kek toa masjid." Batin cowok itu seraya memejamkan matanya, Sesekali dirinya tersenyum tipis.
Hening hanya terdengar bacaan surah yasin yang di bacakan Nafisya, gadis yang tidak pernah main-main sama omongannya, Setelah terbaca 10 ayat mata Nafisya melihat Ke arah cowok itu.
"Kok wajahnya familiar ya?" Batin gadis itu bertanya-tanya dengan tatapan menyelidik.
"Farel." gumamnya setelah menyadari bahwa dia adalah Rafasya Farel Akbar. Cinta pertama seorang Nafisya Shazana Ayra yang telah lama menghilang.
Cinta pertama bukan berati mereka pernah pacaran. Karna waktu itu Nafisya mencintainya secara diam-diam.
Farel dengan mata yang masih terpejam itu pun, menyadari bahwa gadis itu menatapnya dengan sangat intens.
Lalu ia perlahan membuka matanya, "apa liat-liat! ntar aja kalau sudah halal!" ucap Farel membuyarkan lamunan gadis itu.
"Apa sih lo GR!" elak Nafisya, seraya menetralisirkan pandangannya.
"Gue tau kalau gue tu ganteng, makanya di liatin terus sama lu." Ucap Farel, dengan gaya songongnya dan langsung di hadiahi tatapan horor oleh Nafisya.
"Tapi ingat jaga pandangan! Tau zina kan?" Lanjutnya setia menceramahi gadis itu.
"Iya iya tau." Jawab gadis itu asal.
"Ck..Gitu amat lo Rel, gak inget apa sama gue!" batin Nafisya.
"Owh ya lo tu siapa? kok bisa ada di sini?" tanya Farel dengan mengerutkan keningnya heran.
"Manusia." Jawab gadis itu asal. Sangat kesal ia sama orang yang suka melupakan dirinya. Tapi dia saat ini tidak mau ambil pusing, sudah banyak fenomena yang menimpanya hari ini. Toh juga nanti ingat sendiri.
"Kenapa bisa di sini manusia?" tanya Farel, tidak bisa membedakan ucapan yang benar dan yang salah.
Rasa bersalah pun ikut menghantui gadis itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lebih Dari Bintang [ Selesai ]
RomanceBertemu hanya untuk berpisah. Sebaik-baiknya cara mu berpamitan, yang namanya perpisahan tetaplah menyakitkan. Apalagi perpisahan tanpa pamit. "Tuhan jika di tanyakan permintaan ku apa." "Maka, yang ku minta adalah bertemu dengannya, yang telah kau...