Happy
Reading"Mi Kevin nggak setuju dengan pernikahan Fisya dan Farel." Ucap Kevin yang sudah di depan maminya yang sedang menyiapkan makan malam.
Karna pembantu di rumahnya lagi pulang kampung, jadi Manda lah yang senantiasa menyiapkan makan malam.
Manda yang sedang menaruh piring yang berisi lauk pauk di meja makan, pun langsung menoleh ke anaknya itu.
"Ngomong apa kamu Vin?" Sentak maminya.
Kevin tidak menjawab ia langsung melangkah pergi ntah ke mana.
Tanpa di sadari ada dua orang yang mendengar pembicaraan itu.
Dua orang itu pun langsung mendekati Manda.
"Udah mi gak usah di pikirin." Ucap Nafisya menenangkan emosi Manda.
Manda pun mengangguk.Sedangkan Farel cowok itu hanya diam, sambil memikirkan apa salahnya, sampai Kevin tidak merestui hubungannya dengan adiknya.
💦⭐💦
"Bang Farel kemana sih, udah malam gini belum juga pulang." Celetuk Keyra setelah melihat jam tangannya. sedangkan tangannya sedang berkutat dengan boneka unicorn miliknya.
Gadis itu saat ini sedang berada di atas kasur milik Farel. Sejam sudah Keyra menunggu abangnya pulang. Tidak ada yang menemaninya selain bonekanya itu selama menunggu, namun jika ponselnya berada di tangannya tentu saja gadis itu lebih memilih bermain ponsel yang menyediakan berbagai macam fitur keren, ketika salah di gunakan maka akan menyesatkan.
Tapi ya sudahlah, lagi dan lagi ponselnya telah berada di genggaman tangan abangnya itu yang super posesif. Namun gadis itu sangat beruntung mempunyai Abang seperti Farel yang sangat menyayanginya, yang tidak membiarkan adiknya tersesat akan zaman yang semakin modern ini.
Di sisi lain Azkar yang tak sengaja lewat di depan kamar Farel, cowok itu pun langsung melangkahkan kakinya mendekati pintu yang tampak sedikit terbuka itu.
Azkar hanya menggelengkan kepalanya saja setelah ia melihat sprei kasur Farel sudah tidak terbentuk, sebegitu berantakannya di buat adik perempuannya itu.
Azkar pun langsung memasuki kamar itu, berniat mendekati Keyra.
"Dek." Panggil Azkar setelah tiba di sisi kasur.
Keyra yang sedang berbaring itu pun, sontak ia langsung duduk, dan mata gadis itu langsung bertemu dengan mata hitam milik Azkar sebelum Keyra memutuskan kontak matanya sepihak.
Keyra tidak menjawab, namun ntah mengapa sedekat ini dengan Azkar membuat gadis itu bergidik ngeri atau ketakutan.
"Dek." Panggil Azkar sekali lagi.
"Jangan deketin Key!" Sarkasnya membuat Azkar terkejut seketika.
"Kenapa?" tanyanya menahan sesak di dada, saat di jauhi oleh adiknya sendiri.
Keyra tidak menjawab, namun tanpa sadar ia meneteskan air matanya serta pikirannya bergelut dengan kejadian dulu yang membuatnya ketakutan jika di dekat Azkar.
Beberapa bulan yang lalu
Keyra yang sudah lengkap dengan gaunnya, gadis itu sedang berkeliling taman di rumahnya dengan menggunakan sepeda.
di rumahnya sedang mengadakan acara pernikahan Azkar dan Sena.
Namun setelah ia mendongakkan kepalanya ke atas, tatapannya terkunci pada seseorang yang berada di rooftop rumahnya.
Detik selanjutnya ia melihat peristiwa yang mengejutkan, dan membuatnya berteriak histeris.
"Abang!" teriak Keyra.
Azkar mendorong Farel dari atas rooftop , hingga terjatuh.
Bugh
Keyra turun dari sepedanya dan berlari, menuju tempat jatuhnya Farel.
Sesampainya di sana, Keyra hanya menutup mukanya saja tak sanggup melihat darah yang sudah berceceran di mana-mana.
Sambil menangis sesenggukan "Bang Farel."
"Bang Azkar jahat!" Sentaknya setelah Azkar datang mendekati Farel.
Setelah kejadian pahit berputar lagi di memori kepalanya, sontak Keyra langsung menggelengkan kepalanya untuk menyingkirkan kejadian yang membuat ia ketakutan.
"Key." Panggil Farel yang baru tiba di kamarnya.
Cowok itu langsung mendekat ke arah keyra, setelah melihat adiknya itu tampak ketakutan.
Sedangkan Keyra gadis itu dengan cepat, memeluk Farel sambil terisak.
"Kenapa?" tanya Farel pada Azkar yang di sampingnya.
"Key takut sama gue." Ucap Azkar lirih.
Farel hanya mengangguk saja paham akan keadaan, seraya satu tangannya mengusap punggung Keyra.
Lalu matanya membulat ketika melihat lebam di pipi Azkar.
"Kenapa bang?" tanya Farel sambil menunjuk wajah Azkar.
Azkar hanya berdehem sebelum menjawab, "Biasa kakek." Ucapnya.
Farel yang mengerti maksud Azkar pun hanya menganggukkan kepalanya saja.
Lalu tatapannya turun melihat Keyra, dan ternyata gadis itu sudah tertidur lelap.
"Tidur?" tanya Azkar setelah melihat Farel yang ingin membaringkan adiknya.
"Iya." Jawab Farel yang masih sibuk mengatur bantal.
"Rel," Panggil Azkar membuat Farel menoleh, sambil menaikkan sebelah alisnya.
"Key tidur di kamar gue ya." Pinta Azkar pada Farel.
Farel terlihat berfikir sejenak, sebelum iya mengangguk mengiyakan sambil tersenyum. Lagian ia tidak ada hak untuk melarang Azkar.
Sudah terbiasa bagi Keyra tidur di kamar para abangnya, dari pada tidur di kamarnya sendiri. Namun sejak kejadian yang membuat gadis itu ketakutan, Keyra sudah jarang berinteraksi dengan Azkar, bahkan ia sangat membenci abangnya itu.
Azkar tersenyum mendengar jawaban Farel, setidaknya ia bisa dekat seperti dulu lagi dengan adik perempuannya itu dan memperbaiki hubungan yang renggang ini.
Setelahnya cowok itu mendekat pada Keyra, ingin membawa gadis itu keluar dari kamar Farel.
Baru saja ia ingin mengangkat tubuh Keyra, aktivitasnya terhentikan setelah mendengar panggilan Farel.
"Bang Azkar bentar." Ucap Farel lalu cowok itu beranjak turun dari kasur dan melangkah untuk mengambil sesuatu.
Azkar mengerutkan keningnya setelah melihat Farel yang sedang berjalan kearahnya sambil membawa kotak P3K.
To be continue
Thanks for you readers 💙
KAMU SEDANG MEMBACA
Lebih Dari Bintang [ Selesai ]
RomanceBertemu hanya untuk berpisah. Sebaik-baiknya cara mu berpamitan, yang namanya perpisahan tetaplah menyakitkan. Apalagi perpisahan tanpa pamit. "Tuhan jika di tanyakan permintaan ku apa." "Maka, yang ku minta adalah bertemu dengannya, yang telah kau...