H A P P Y
R E A D I N G"Kak, Key boleh minta tolong nggak?" tanya anak itu pada Nafisya.
"Boleh, mau minta tolong apa?" Sahut gadis itu lembut seraya menoel wajah Keyra.
"Key kebelet pipis ni kak," ujar Keyra, dengan drama actionnya.
"Jadi key minta tolong anterin batagor ini yaa kak ke abang Key, yang ada di sana," lanjutnya seraya menunjuk di mana abangnya berada."Iya," sahut Nafisya seraya mengambil batagor itu.
"Makasih kak." Ucap Keyra seraya berlari meninggalkan gadis itu.
Nafisya hanya tersenyum, "sama-sama.""Yuk, Nay temenin gue," ujar Nafisya menoleh ke sahabatnya itu.
"Yuk, ah Nay," lanjutnya menarik-narik tangan Kanaya. Kanaya pun hanya manggut-manggut.
"Permisi.. ini batagornya," ujar Nafisya ketika menghampiri Abang dari Keyra. Laki-laki itu tampak asik melihat kembang api.
Laki-laki itu menoleh ke samping
"Lo," ucap mereka secara bersamaan.Nafisya menghela nafasnya gusar.
"Sya lo kenal sama orang ini?" tanya Kanaya, yang berada di belakangnya.
Di balas anggukan oleh Nafisya."Oh..lo fans ya sama gue?" tuding pria, yang bernama Farel itu.
Dan di balas tatapan horor oleh Nafisya."Jangan GR deh lo, ni dari adek lo." Sarkas gadis itu seraya mengasi batagor, yang ada di tangannya.
"Bukan GR, gue cuma percaya diri." Sahut Farel seraya mengambil sebuah batagor itu.
"Adek gue mana sekarang?" tanya Farel celingak-celinguk ia baru menyadari adeknya pergi.
"Payah emang adek lo pergi gak nyadar," Ketus Nafisya seraya menatap pria itu jengkel. "Dia ke toilet makanya, adek lo titip batagornya buat kasi ke lo," Lanjutnya lagi.
Disisi lain Key yang bersembunyi di balik tembok melihat adegan abangnya itu merasa geram.
"Gininih kalau punya abang kulkas!" gerutu keyra. Ia langsung menghampiri abangnya dan Nafisya di situ.
"Oh.." baru saja Farel hendak membalikkan badan, geraknya terurungkan, ketika gadis kecil itu datang menghampirinya.
"Abang...." lirih Keyra seraya menatap manik mata abangnya itu.
"Iya dek," sahut Farel santai.
"Hmm..kenapa pergi gak bilang-bilang?" tanya Farel seraya jongkok menyamaratakan tingginya, lalu tangan jahilnya mencuing hidung mungil Keyra.Bukannya menjawab Keyra malah mendekat ke arah Nafisya. "kak abang Key jomblo loh kak.." beo Keyra seraya tersenyum miring.
"Key!" tegur Farel seraya kembali bangkit dari posisi jongkoknya. Namun, tidak di gubris oleh sang empu.
"Nggak laku lo," ucap Nafisya, diiringi kekehan kecilnya.
"Ya." Jawab Farel santai, lalu ia kembali berbalik arah dan mendongak melihat bintang-bintang. "karna saya nggak jualan!" Lanjutnya.
Nafisya hanya diam tak berkutik mendengar itu.
Detik selanjutnya...
Mana lagi Kanaya.. batin Nafisya menoleh kesamping. Nay-nay kebiasaan pergi nggak bilang-bilang, gue mau pergi dari sini.. spiderman datang lah. Dengan kondisi jantung yang tidak aman. Ia takut jika menyusuri lokasi kembang api sendirian saat di malam hari. Karna gadis itu memiliki trauma di masa lalu saat dirinya hampir di culik.
Farel, yang melihat tingkah Nafisya ia sangat peka apa yang di pikirkan gadis itu ."Teman lo mana?"
Di balas gelengan oleh Nafisya."Lo berani nggak pulang ngelewatin--"
KAMU SEDANG MEMBACA
Lebih Dari Bintang [ Selesai ]
RomanceBertemu hanya untuk berpisah. Sebaik-baiknya cara mu berpamitan, yang namanya perpisahan tetaplah menyakitkan. Apalagi perpisahan tanpa pamit. "Tuhan jika di tanyakan permintaan ku apa." "Maka, yang ku minta adalah bertemu dengannya, yang telah kau...