46~✨Ara✨

0 2 0
                                    

                               Happy
                             Reading

Farel mengerem mendadak kala Nafisya menyerangnya secara tiba-tiba. Cewek itu memukul bahu Farel menggunakan tasnya, tanpa memberikan kesempatan Farel untuk berbicara.

Farel seperti di hadapkan dengan amukan seorang macan.

Cowok itu melihat jengah, istrinya yang tengah mengamuk ini, dengan cekatan ia pun langsung memasukan cewek itu ke dalam dekapannya.

Nafisya terkunci dalam pelukan Farel.
"Maksud aku anak panti, maaf typo." Jelas Farel.

Nafisya memberontak melepaskan pelukannya, "Mana ada typo!" Jawabnya sambil berlagak seperti orang merajuk.

Farel yang melihatnya hanya ketawa kecil, sambil lanjut menyetir.

Nafisya masih mengalihkan pandangannya keluar jendela mobil, sambil bersedekap dada.

Farel melengos, " Huh bayinya Arel ngambek lagi." Celetuk Farel.

Nafisya yang mendengarnya, hanya membalas dengan tatapan tajamnya.

Setelah beberapa menit, mobil yang di kendarai Farel berbelok arah memasuki halaman sebuah toko mainan.

Nafisya hanya mengerutkan keningnya, lalu memutar bola matanya malas.

"Yuk Ra temenin aku beli mainan buat bayinya Arel." Ajak Farel, cowok itu tampak sedang membuka safety belt nya.

Nafisya yang mendengar itu hanya menahan geram, "Nah kan, lo kalau udah punya anak, nggak usah nikah sama gue!" Sentaknya.

Farel hanya terkekeh, lalu keluar mobil dan membukakan pintu mobil untuk wanitanya yang tidak henti-hentinya mendumel.

Sesampainya di dalam toko Farel tampak menimang-menimang mainan apa yang bagus buat di jadikan kado untuk gadis kecil yang sedang berulang tahun ke 6 tahun itu.

"Ra, bantuin cariin kado yang pas buat Ara." Pinta Farel yang terlihat bingung.

"Ara?" beo Nafisya seperti mendengar nama yang tidak asing.

Farel mengangguk pelan, "Iya, Ara bayinya Arel," jawab Farel matanya masih menelisik ke tempat mainan itu yang tersusun rapi.

"Oooh bagus ya nama panggilan gue sewaktu kecil, Lo pakai buat nama anak lo!" ujar Nafisya tak habis pikir.

Farel yang mendengar itu hanya terkekeh, biarlah cewek itu mengomelinya sampai akhirnya dia tahu siapa Ara.

"Udahlah, Lo cari aja sendiri ogah gue!" Setelah mengatakan itu, Nafisya langsung keluar toko dengan perasaan dongkolnya.

Farel hanya menggelengkan kepalanya melihat tingkah istrinya itu, "Nanti aku akan jelaskan semua Ra."

Di sisi lain Nafisya yang baru saja ingin memasuki mobil, tiba-tiba sudut matanya melihat taxi yang sama saat di perjalanan tadi. Nafisya merasa taxi itu seperti mengikutinya.

"Kok gue ngerasa nggak enak ya." Monolognya sambil membayangkan yang tidak-tidak, lalu masuk ke dalam mobil.

Setibanya di dalam mobil, Nafisya di kejutkan dengan bayangan gadis kecil yang sedang duduk di kursi belakang yang rupanya seperti hantu.

"Aaaaa hantu!" teriak Nafisya seraya berteriak kencang dengan tangan menutup kedua matanya.

Keyra yang di kira hantu itu pun berdecak kesal, "Ihhh kak Fisya mah," ucapnya seraya bersedekap dada.

"Keyra?" tanya Nafisya memastikan, dengan mata setengah tertutup.

"Iya ini aku Keyra," jawab Keyra.

"Ya ampun Key... kamu kenapa sih pakai masker begituan, bikin kaget aja." Seloroh Nafisya pusing dengan adik iparnya yang satu ini.

Keyra hanya menyengir kuda saja, "Habisnya sih mau pindah rumah nggak ajak-ajak sama nggak bilang-bilang lagi!" Cicit Keyra sambil mencebikkan bibirnya.

Nafisya hanya memijat pelipisnya saja melihat kelakuan adik dari suaminya itu.

"Tadi kan Key tidur," jawab Nafisya, setaunya tadi waktu mereka mau pamit pergi, anak itu sedang tidur di kamar dengan pintu terkunci.

"Siapa bilang Key tidur?" tanya gadis itu terlihat menuntut.

"Abang mu," jawab Nafisya.

"Abang mah sok tau, padahal kan Key lagi maskeran di kamar," ucap Keyra lagi.

"Tapi kenapa waktu kakak sama Bang Farel panggil, nggak jawab?" tanya Nafisya lagi, kini posisi gadis itu sedang duduk sambil menatap lurus kedepan.

Keyra langsung menepuk jidatnya, "Aduh kak mungkin Key nggak dengar soalnya tadi Key lagi asik live Instagram," jawab Keyra, dengan ekspresi lucunya.

Nafisya yang mendengarnya hanya menggelengkan kepalanya saja, "Titisan suami gue mah aneh." Batinnya.

"Oh sekarang Abang mana kak?"

Nafisya hanya menunjuk dengan dagu nya ke arah toko mainan itu.

Keyra yang melihat arah tunjuk itu, matanya langsung berbinar, "Ooh pasti Abang mau beliin Key mainan," ucapnya girang, setelah mengatakan itu, Keyra langsung keluar dari mobil.

Nafisya yang baru saja ingin menyematkan earphone di telinganya, atensinya teralihkan ketika sadar adik iparnya yang sedang berlari memasuki arah toko, dengan gaun yang di kenakannya serta rupa yang masih maskeran putih itu.

"Key, key." Monolog Nafisya menggelengkan kepalanya, "Untung nggak jatoh." Lanjutnya ketika melihat Keyra berlari menggunakan hells.

Di dalam sana Keyra celingak-celinguk mencari keberadaan Abangnya itu.

Tidak menunggu waktu lama akhirnya, Keyra menemukan Farel yang tampak sedang bingung sambil menatapi rak-rak mainan itu.

"Abang," panggil Keyra kini dirinya berada di samping Farel.

"Iya ada apa dek?" tanya Farel lembut tanpa menoleh ke arah sang empu.

"Abang lagi bingung ya mau beli mainan apa buat adeknya?" tanya Keyra lagi yang langsung tau.

"Iya nih, dek tolong bantu Abang ya milihin." Pinta Farel.

"Ashiapp to the sipp bang," jawab Keyra dengan semangat 45.

Farel yang sedari tadi belum menoleh ke arah sang empu. Namun, saat mendengar suara nyaring dan kata kunci itu, cowok itu pun langsung melihat ke samping bawah.

"Keyra." Kaget Farel yang melihat Keyra sedang duduk bersila di samping ia berdiri, terlihat gadis itu mendongak menimang-nimang mainan apa yang pas buat dirinya.

To be continue

Thanks for you readers 💙

Lebih Dari Bintang  [ Selesai  ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang