HAPPY
READINGNafisya yang telah selesai mengganti pakaiannya, cewek itu langsung melangkah turun sambil satu tangannya membawa baju untuk Farel.
Baru saja ia ingin melangkahkan kakinya menuruni anak tangga pertama, matanya melihat Farel yang tengah berpelukan dengan maminya.
Ia pun ikut senang melihat senyum cowok itu, terlihat jelas bahwa Farel sangat bahagia di pelukan maminya.
Suara deheman membuat keduanya melepaskan pelukannya, terlihatlah sosok Nafisya yang tengah menyodorkan sebuah baju pada Farel.
"Nih ambil." Ucapnya ikhlas tak ikhlas.
Farel melirik sekilas baju itu, lalu menatap gadisnya dengan tersenyum, "Makasih." Ucapnya seraya tangannya mengambil baju itu.
"Sama-sama."
Lain dengan Manda yang tampak melihat anaknya itu dengan tatapan tajam. Setelah melihat baju yang di berikan anaknya itu bermotif hello Kitty berwarna pink.
"Fisya gak ada baju lain apa?" tanyanya belum sempat cewek itu menjawab Farel terlebih dahulu menyahut.
"Udah Tan eh Mi, gak pa-pa ini aja." Kata Farel menengahi.
Manda tampak menghela nafasnya gusar, "Ya udah terserah kamu aja." Ucapnya, "Farel ganti bajunya di kamar Fisya aja ya." Lanjutnya.
Nafisya yang mendengar itu ia hanya membelalakkan matanya saja, bukannya apa di kamarnya banyak sekali foto mereka berdua sewaktu kecil yang terpajang di dinding kamarnya.
Gadis itu tidak mau cowok itu ke geeran, apalagi gengsinya masih berdiri kokoh.
"Gak usah mi."
"Apaan sih mi."
Ucap Farel Nafisya barengan.
Farel menolak karna ia masih tahu diri untuk tidak memasuki kamar gadisnya, apa lagi setelah ia melihat mimik muka Nafisya seperti tidak suka.
"Loh kenapa nak?" tanya Manda seraya satu tangannya mengelus wajah cowok itu.
Lagi dan lagi itu yang membuat Farel merasakan sosok ibu kembali yang telah lama ia rindukan.
Nafisya yang melihat interaksi keduanya hanya memutar bola matanya malas, "Seketika berasa anak tiri gue." Gumamnya namun masih bisa di dengar oleh Farel dan Manda.
Farel dan Manda hanya terkekeh kecil, mendengar ucapan gadis itu.
Lalu satu tangan cowok itu menggapai tangan Manda dan menurunkannya, "Farel ganti di kamar mandi aja." Putusnya.Manda pun hanya menganggukkan kepalanya, "Kamu tinggal lurus aja terus belok kanan ya." Ucap Manda menunjukkan arah kamar mandinya.
"Iya mi Farel permisi dulu mau ganti baju." Ucapnya sopan lalu pergi ke arah tujuannya.
Dan akhirnya tersisa Nafisya dan Manda saja, gadis itu langsung mendudukkan bokongnya di tempat Farel tadi.
"Fisya lain kali kalau minjamin baju itu harus benar." Baru saja ia duduk, gadis itu sudah mendapatkan siraman kalbu dari maminya.
"Ya udah lain kali Fisya kasi dress aja mi." Ucapnya asal.
Manda hanya mengelus dadanya saja mendengar perkataan anaknya, "Astagfirullah." Ucapnya.
"Udahlah mi Fisya mau ambil air dulu." Kata Nafisya seraya melenggang pergi, menuju dapur.
"Fisya ambilin untuk Farel juga ya." Titah Manda, Nafisya hanya menghela nafasnya saja.
"Apa-apa Farel ini itu Farel." Gumamnya yang masih bisa di dengar oleh Manda.
"Fisya."
"Iya mi."
Sesampainya di dapur gadis itu mengambil air putih dan meminumnya, saat sedang minum sontak sorot matanya melihat Farel yang baru saja keluar dari kamar mandi. Cowok itu menggunakan baju kaos pink bermotif hello Kitty milik Nafisya hal itu membuat Nafisya terkekeh geli dan tersedak.
Uhuk uhuk
Farel yang mendengar suara batuk Nafisya, ia pun langsung melangkahkan kakinya menuju pada gadis itu.
Lalu ia mengelus punggung Nafisya yang tersedak, "pelan-pelan Ra minumnya." Ucap Farel tangannya masih setia mengelus punggung gadis itu.
Setelah mereda gadis ketawa terbahak-bahak melihat Farel.
"Lucu banget." Ucapnya yang masih ketawa.
Farel yang melihat itu ia langsung mengulek-ulek muka Nafisya.
"Kamu ya." Ucap Farel gemes.
Tanpa mereka sadari ada yang memandangnya tidak suka.
"Rafasya Farel Akbar Lo termasuk siklus cinta dan luka adek gue." Ucapnya penuh penekanan.
To be continue
Thanks for you readers 💙
KAMU SEDANG MEMBACA
Lebih Dari Bintang [ Selesai ]
RomanceBertemu hanya untuk berpisah. Sebaik-baiknya cara mu berpamitan, yang namanya perpisahan tetaplah menyakitkan. Apalagi perpisahan tanpa pamit. "Tuhan jika di tanyakan permintaan ku apa." "Maka, yang ku minta adalah bertemu dengannya, yang telah kau...