12~✨Sepertiga malam✨

58 43 155
                                    

H A P P Y
R E A D I N G

"Woi," Panggil seseorang seraya memegang pundak Farel.

"Bang Azkar," Sahutnya seraya menoleh mendapati abangnya, yang dalam keadaan mabuk.

Farel mencoba mendekatinya, ia sangat tidak suka melihat keadaan abangnya saat ini.

"Bang--" panggil Farel pelan.

"Ikut Gue!" titah Azkar memotong ucapan Farel seraya mencekal kuat tangan adik 21 tahunnya itu.

"Kemana?" tanya Farel, seraya mencoba melepaskan cekalan itu.

Belum sempat menjawab, Reza dengan cepat membantu sahabatnya itu dari orang setengah waras ini.

"Ayok," Reza mengisyaratkan untuk pergi dari tempat itu, tapi nihil, dengan sifat keras kepalanya, Farel tetap keukeh untuk menemani abangnya itu.

"Ya gak bisa lah Za, abang gue sekarang lagi mabuk, gue takut dia kenapa-kenapa," ujar Farel lalu pergi begitu saja seraya merangkul abangnya itu menuju ke kamarnya.

"Kepala batu emang," gumam Reza seraya mengekori kakak-adik itu.

"Bang lo tu kenapa bisa sampai kayak gini?" tanya Farel saat ini ia sedang duduk di kasur bersebelahan, dengan Azkar.

Azkar hanya menundukkan kepalanya,  seraya berkata, "Sena," lalu ia menoleh kearah Farel, "Semua ini gara-gara lo." Lanjutnya, dengan tatapan penuh amarah.

"Gara-gara Farel, maksudnya?" tanya Farel tidak mengerti.

Azkar dirinya saat ini semakin meledak-ledak ia hampir saja melukai Adiknya itu. Adiknya Keyra, yang tiba-tiba masuk ke ruangan ini setelah melihat sebuah kaca, yang mau melayang di bagian belakang kepala Farel oleh Azkar tetapi dengan cepat gadis itu menghentikannya walaupun aksinya itu hampir membuatnya celaka Jika tidak ada Reza.

"Bang Azkar jahat!" pekik Keyra histeris hal itu membuat Farel langsung mengajak Keyra keluar dengan menenangkannya. Lainnya dengan Azkar perasaannya saat ini sedang campur aduk marah, sedih, kecewa.

"Maafin gue bro, adek lo tadi asal nyelonong aja," ujar Reza.
Namun, tidak di gubris oleh Farel, yang langsung pergi begitu saja.

'Padahal gue sengaja, nyuruh Key masuk.' Batinnya tersenyum menyeringai.

Farel dan adiknya itu saat ini sedang berada di taman rumahnya. Keyra tidak berhenti menangis ia sangat takut akan kejadian tadi.

"Dek udah diem ya," ujar Farel seraya menghapus air mata adiknya itu.

"Farel," mendengar dirinya di panggil, lantas Farel langsung menoleh ke sumber suara.

"Iya nek," sahut Farel.

"Itu kenapa adek kamu?" tanyanya ketika melihat mata sembab Keyra.

"Eh..Ini tadi sibuk mau permen, Farel gak beliin karna banyak pengawetnya." Sahut Farel sedikit berbohong. "Maaf nek Farel bohong," batinnya.

"Key gak boleh permen-permen ya," timpal neneknya dan hanya di balas anggukan. Walaupun bukan hal itu yang di maksud tapi Keyra nurut aja biarlah dirinya jadi pojokan saat ini.

"Oh ya Rel besok kamu ikut papa kamu ya!" titah nek Rasti.

"Kemana?" tanya Farel heran. Dan di balas kedikan bahu saja. Jika hanya di respon seperti itu, dirinya sudah paham bahwa ini adalah sebuah rahasia.

                               ****

Kokokan Ayam membuat Nafisya terbangun dari tidurnya.

"Pasti ke rumah sakit, sumpah males banget gue," gadis itu bermonolog sendiri.

Langkah selanjutnya ia akan bersiap- siap untuk mandi sebelum mendapati pekikan khas maminya.

sekitaran 30 menit ia mandi. kini dirinya sedang berada di depan cermin.

"Loh tapi kok masih gelap yah," ujar Nafisya setelah merasa bahwa suasana hari masih gelap.

Detik selanjutnya ia melihat jam wekernya dan, "OMG baru pukul 2.00." Pekik gadis itu.

"Wah bener-bener ayam gak ada akhlak," umpat Nafisya merasa kokokan itu lah, yang membuat dirinya merasa pagi, padahal belum tentu kokokan itu datang ketika pagi saja, bisa saja karna ada bulan purnama.

Gadis itu frustasi "Ngapain yah," pikir Nafisya seraya menopang dagu. dirinya ketika bangun mana bisa tidur lagi.

"Kata orang sih kalau shalat di sepertiga malam itu do'anya insya Allah di kabulin," ujar Nafisya.

"Yaudah deh sya shalat aja, shalat minta jodoh mana taukan di kabulin yang gak buaya pastinya, bosen jomblo terus gue kan pengen punya laki," Lanjutnya seraya mengukir senyum.

                             ✨Relsya✨

Farel, yang sedang shalat di sepertiga malam memohon do'a kepada sang ilahi
lewat bisikan dari sujudnya. Ini sudah sering ia lakukan.

Sedangkan di sisi lain, Nafisya yang baru pertama kali melakukan shalat ini, walaupun cukup membingungkan baginya. Namun, ia berusaha mencari tahu lewat media sosial.

"Ya Allah Nafisya mohon agar di datangkan jodoh, yang baik buat Nafisya, menjadi imam, yang baik nanti buat Nafisya, Nafisya capek ya Allah sama cinta yang berakhir dengan meninggalkan titik luka yang sampai saat ini luka itu belum sembuh dan Nafisya harap akan ada sosok yang bisa menyembuhkan luka ini ya Allah," Pinta Nafisya do'a sekaligus curhat.

"Ya Allah aku mohon kepada mu untuk menjawab semua pertanyaan di benak ku ya Allah, untuk mendatangkan seorang wanita sebagai penyempurna iman hamba nantinya," pinta Farel dirinya memang sangat membutuhkan sosok wanita, mengingat ia adalah seorang anak yang kurang kasih sayang dari kedua orang tuanya, sejak sang ibu pergi meninggalkannya.

"Aamiin" ujar mereka secara bersamaan di tempat yang berbeda.

                          To Be Contine

Thanks for you readers 💙

Lebih Dari Bintang  [ Selesai  ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang