Prolog (REVISI)

14.4K 663 40
                                    

⚠ WARNING ⚠

FOLLOW AUTHOR !!!

Absen Reader's

KOK BISA SAMPAI DI LAPAK INI SIH?

Hai, hai, hai.. Selamat datang di cerita pertama aku. Cerita yang murni dari pemikiran aku sendiri.

KALO SUKA SILAHKAN DI VOTE AND COMMENT DI SETIAP PARAGRAF YAH...

MAKASIH...

PLAGIAT DILARANG MAMPIR!!!!!!!!!!!!!!

***

HAPPY READING...

HAPPY READING

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Kamu sudah masuk ke dalam hidupku, tolong jangan menangis karena ku, dan jangan kasihani aku, itu terlalu menyedihkan untuk ku•~ BDGAR

~~~


"Bunda pengen Daddy, Oma." kata gadis pada sang Oma yang sedang menyuapinya.

"Kan sudah ada Oma, Mommy dan yang lainnya sayang."

Saat ini Mommy-nya sedang ke kantor, sedangkan keempat saudaranya pergi ke sekolah. Dan adiknya berada di bawah bersama guru privatnya.

Gadis kecil ini sedang sakit, jadilah dia di kamar bersama sang Oma yang sedang menyuapinya makanan.

Gadis kecil yang di kenal dengan nama Bunda itu menghela nafas, kemudian menatap sang Oma dengan mata yang berkaca-kaca. "Kata kalian, Daddy lagi jagain orang lainkan? Tapi sampai kapan? Bunda lelah menunggu Daddy, Bunda ingin Daddy Oma hiks. Apa Daddy nggak sayang sama Bunda hiks?"

Sang Oma yang melihat itu langsung memeluk tubuh mungil Bunda, walaupun mereka tak sedarah, tapi sang Oma tetap menyayanginya.

"Nanti kalo Bunda udah besar, pasti bakalan ketemu sama Daddy kok." kata sang Oma mencoba menenangkannya.

"Beneran?" tanya gadis itu berbinar-binar.

"Tentu saja."

"Yasudah, kalo gitu, Bunda pengen cepat-cepat besar Oma, gimana caranya yah?" tanya Bunda polos seraya melepas pelukan itu.

"Bunda harus sehat dan makan yang banyak."

Sang Oma sengajak mengatakan itu, karena Bunda selalu tidak ingin makan ketika sedang sakit, bukan hanya ketika sakit, bahkan ketika pulang sekolah dan mendapat cacian sebagai anak haram, Bunda akan mengurung diri di kamar. Tapi tak ada yang mengetahuinya selain dirinya sendiri.

"Yasudah, kalo begitu, Bunda janji akan sehat dan makan yang banyak, biar besar dan ketemu Daddy." Bunda berujar dengan sangat ceria melupakan rasa sakit di tubuhnya.

Seorang gadis berumur 17 tahun yang dianggap meninggal oleh semua orang tersenyum miris mengingat kejadian itu, dia menyesal telah tumbuh dewasa, dia menyesali keinginannya itu dan dia menyesal karena harus hidup dengan drama yang mengerikan ini.

Bunda selalu berharap jika Daddy-nya akan mengatakan. "Anak-anakku bukanlah bebanku, karena aku yang menginginkan mereka untuk lahir di dunia ini. Bukan mereka yang ingin lahir dan bertemu dengan ku, tapi sebaliknya."

Tapi itu semua hanyalah angan-angan Bunda.

Ingat hanyalah ANGAN-ANGAN!!!

~~~

⚠⚠WARNING⚠⚠

Jangan lupa di Follow:

Jangan lupa di Follow:

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

SEE YOU GUYS.....

PENDAPAT KALIAN GIMANA NIH TENTANG CERITA AKU, JANGAN LUPA COMMENT...

Cerita ini bakalan rame nggak yah?

Apa mungkin votenya bisa nembus 1k?

Atau mungkin comment-nya bisa 100?

Bantu nyemangatin aku yuk.....

Makasih, sama-sama....

Hiraeth |END|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang