39. AGAM! (Revisi)

1.8K 261 68
                                    

⚠ WARNING ⚠

FOLLOW AUTHOR !!!

FOLLOW AKUN WP, IG, DAN TIKTOK!❕❕WAJIB, BAGI YANG INGIN❕❕

KALO SUKA SILAHKAN DI VOTE AND COMMENT DI SETIAP PARAGRAF YAH...

MAKASIH...

PLAGIAT DILARANG MAMPIR!!!!!!!!!!!!!!

***

HAPPY READING...

Setelah membawakkan Hasya makanan di kamar sang Mommy, Bunda langsung ke ruang musik, dia ingin menyanyi saat ini juga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah membawakkan Hasya makanan di kamar sang Mommy, Bunda langsung ke ruang musik, dia ingin menyanyi saat ini juga.

Tangannya yang kecil mulai mengambil sebuah gitar.

Engkaulah nafasku
Yang menjaga di dalam hidupku
Kau ajarkan aku menjadi yang terbaik

Kau tak pernah lelah
Sebagai penopang dalam hidupku
Kau berikan aku semua yang terindah

Aku hanya memanggilmu ayah
Di saat ku kehilangan arah
Aku hanya mengingatmu ayah
Jika aku tlah jauh darimu

Kau tak pernah lelah
Sebagai penopang dalam hidupku
Kau berikan aku semua yang terindah

Aku hanya memanggilmu ayah
Di saat ku kehilangan arah
Aku hanya mengingatmu ayah
Jika aku tlah jauh darimu

Aku hanya memanggilmu ayah
Di saat ku kehilangan arah
Aku hanya mengingatmu ayah
Jika aku tlah jauh darimu

Aku hanya memanggilmu ayah
Di saat ku kehilangan arah
Aku hanya mengingatmu ayah
Jika aku tlah jauh darimu.

Bunda menangis sejadi-jadinya, dia sudah lelah dengan hidupnya.

Penuh dengan drama.

~~~

Setelah sarapan mereka semua memutuskan untuk menyelesaikan masalah yang kemarin, sulit untuk menyelesaikannya karena Hasya tidak ingin ikut, jadi membutuhkan waktu satu jam untuk membujuk wanita itu.

Wanita itu terlalu ragu bertemu dengan Bunda setelah kejadian kemarin, kata-kata Bunda selalu terngiang-ngiang di kepalanya.

"Rere maunya gimana?" tanya Alino.

Rere terdiam mendengar pertanyaan Alino, dia bingung ingin menjawab apa.

"Gak tau Pah." mereka semua menghela nafas mendengar jawaban Rere.

"Kalo Hasya?"

"Jangan ambil Agam!" jawabnya mantap.

"Ck, serakah, gue juga udah nggak perlu." gumam Arsha, sehingga hanya Arshi dan King yang berada di sampingnya dapat mendengarkan gumamnya.

Hiraeth |END|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang