5. DIA RERE DAN ANAK-ANAKNYA (Revisi)

4.7K 396 6
                                    

⚠ WARNING ⚠

FOLLOW AUTHOR !!!

KALO SUKA SILAHKAN DI VOTE AND COMMENT DI SETIAP PARAGRAF YAH...

MAKASIH...

PLAGIAT DILARANG MAMPIR!!!!!!!!!!!!!!

***

HAPPY READING...

"Aja Bunda?"

"Aminnn." Aja dan Bunda kompak mendongak menatap orang yang menyebut namanya.

"Kalian?" kaget Bunda, sedangkan Aja hanya diam dan berdiri.

"Kalian jaga Bunda, saya mau terima telfon dulu." perintah Aja kepada seluruh bodyguard-nya kemudian pergi setelah mendapat anggukan.

"Lo ngapain di sini Bun?" tanya Althea.

"Seperti yang lo liat." jawab Bunda seraya menaburkan bunga di atas makam itu.

"Oh iya Bun, kenalin ini orang tua kita." kata Bintang.

Bunda langsung menatap dua pasangan suami istri itu, dan matanya terkunci pada dua pria itu.

"Saya Antariksa, Ayah Althar dan Althea. Dan ini istri saya, Rain." kata Antariksa.

"Bunga Davina Om."

"Saya Hasya, Buna Bintang, Adik kandung dari Bang Antariksa."

"Kalo saya Agam, Papa Bintang, Adik kandung Rain."

"Saya Keisya, Adik kandung Bang Antariksa."

"Buset, ini satu keluarga semua?" batin Bunda.

"Jadi Althar, Althea dan Bintang sepupu?"

"Iya Bun." jawab Bintang semangat.

"Kamu ngapain ke makan Adik saya?" tanya Antariksa.

Baru saja Bunda ingin bertanya kembali, tiba-tiba saja Aja datang.

"Yuk pulang." Bunda mengangguk kemudian berjongkok kembali dan mencium nisan itu.

"Aunty, Bunda sama Aa' pulang dulu yah, kapan-kapan Bunda ke sini sama Mommy Rere."

Deg

"Teh pulang yuk, muka kamu udah merah tuh." kata Aja khawatir, Bunda hanya mengangguk dan mulai berdiri.

"Om, Tante, Bunda pamit duluan Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam."

"Pake kacamatanya." titah Aja, dan mengambil payung dari tangan bodyguard nya, dan pergi bersama Bunda.

"Sebentar lagi mansion akan heboh karna nona muda tak ingin meminum obat." kata bodyguard itu.

"Saya kasian sama nona muda, masih 16 tahun udah kena penyakit kanker." kata lawan bicara, kemudian menyusul yang lain.

~~~

Terlihat beberapa remaja sedang duduk di sebuah cafe yang cukup ramai. Para remaja itu sedang duduk bercerita tanpa memperdulikan tatapan para pengunjung cafe.

"Sumpah deh." kata salah satu gadis di situ.

"Kenapa Al?" tanya Venus.

"Baju kita tuh gak ada yang nyambung astaga." jawab Althea menggelengkan kepalanya.

Hiraeth |END|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang