34. CALOS ISTRI ABANG? (Revisi)

1.4K 217 16
                                    

⚠ WARNING ⚠

FOLLOW AUTHOR !!!

KALO SUKA SILAHKAN DI VOTE AND COMMENT DI SETIAP PARAGRAF YAH...

MAKASIH...

PLAGIAT DILARANG MAMPIR!!!!!!!!!!!!!!

***

HAPPY READING...

Matanya mulai terbuka secara perlahan, setelah tebuka sempurna, dia langsung mengedarkan pandangannya dan menemukan gadis yang tak dia kenali duduk di sampingnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Matanya mulai terbuka secara perlahan, setelah tebuka sempurna, dia langsung mengedarkan pandangannya dan menemukan gadis yang tak dia kenali duduk di sampingnya.

"Hai." sapa gadis itu.

"Kamu siapa?" tanya Bunda.

"Kenalin, nama aku Ayana." kata gadis itu seraya menyodorkan tangan kanan nya, tapi Bunda hanya menatap nya tanpa berminat untuk menerima balasan tangan tersebut, dia merasa aneh.

"S-sorry kalo gue bikin lo gak nyaman." ucap Ayana, kemudian menarik kembali tangannya.

Setelah itu terjadi keheningan yang sangat lama, Bunda menatap langit-langit kamar nya dengan pandangan yang kosong, perutnya terasa sangat tak enak saat bau rumah sakit mulai mengenai indra penciumannya. Sedangkan Ayana hanya diam dan sesekali mengecek ponsel nya.

Algibran Arshi

Adek kamu bangun);

Tgg yah...

Ayana menghela nafas berat, kenapa dia harus berada di keadaan seperti ini. Ayana sangat tak suka dengan keheningan.

Cklek

"Assalamualaikum."

Bunda dan Ayana kompak melihat ke arah pintu, di sana terlihat Aja, Aje, Nindya, Khadijah san Ibrahim.

"Waalaikumsalam."

"Eh ada tamu?" kata Aje kaget.

Aja yang menggendong Khadijah hanya diam, menatap gadis itu sejanak, kemudian berjalan ke arah Bunda, begitupun dengan Nindya yang menggendong Ibrahim, hanya diam dan duduk di sofa.

"Amma." seru Khadijah, dan memeluk Bunda.

"Angen."

Bunda terkekeh geli mendengar apa yang di katakan putrinya itu, padahal setiap hari mereka selalu bertemu, hanya saja Khadijah tidak di perbolehkan menginap di rumah sakit.

"Amma juga kangen sayang."

"Teteh udah makan?" tanya Aja seraya membantu Khadijah duduk di samping Bunda.

Hiraeth |END|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang