46. POSITIF? (Revisi)

1.4K 173 6
                                    

⚠ WARNING ⚠

FOLLOW AUTHOR !!!

FOLLOW AKUN WP, IG, DAN TIKTOK!❕❕WAJIB, BAGI YANG INGIN❕❕

KALO SUKA SILAHKAN DI VOTE AND COMMENT DI SETIAP PARAGRAF YAH...

MAKASIH...

PLAGIAT DILARANG MAMPIR!!!!!!!!!!!!!!

***

HAPPY READING...

"Harusnya kamu nggak usah lahir di dunia ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Harusnya kamu nggak usah lahir di dunia ini."

"Kamu anak pembawa sial."

"Dasar anak haram."

"Gak tau di untung!"

Bunda menghela nafas berat saat kata-kata itu terus tengiang-ngiang di kepalanya, rasanya seperti ingin pecah. Dia membawa motornya dengan kecepatan di atas rata-rata, dirinya terlalu muak dengan apa yang di alaminya selama ini.

Gadis itu memutuskan untuk tidak bersekolah hari ini, dia akan ke suatu tempat, di mana hanya dirinya dan dia yang mengetahui tempat ini.

Bunda menatap pagar besar yang menjulang tinggi, kemudian membunyikan klakson motornya selama tiga kali. Hanya menunggu beberapa menit saja, pagar yang menjulang tinggi itu kini terbuka dengan sangat lebar, kemudian melajukan motornya untuk masuk ke tempat itu.

"Selamat pagi nona." indra pendengaran menangkap sapaan itu saat dia membuka helm-nya.

"Pagi Pak." Bunda dengan senyum lembutnya menyapa bodyguard yang bekerja di mansion ini.

 "Kak B ada di dalam?"

"Ada nona."

"Kalau begitu, aku masuk dulu yah Pak."

"Silahkan nona."

Setelah mendapatkan jawaban itu, Bunda melangkahkan kakinya masuk ke dalam mansion itu. Di dalam sana, terdapat beberapa maid dan bodyguard yang menjaga Kak B dan mansion ini.

"Kak B di mana?" tanya Bunda saat mendapati maid yang sedang membersihkan ruang tamu.

"Ibu sedang sarapan nona." 

Bunda mengangguk mengerti, setelah itu, dia mengucapkan terima kasih dan berjalan ke arah dapur, dia berencana akan mengejutkan Kak B.

Berbicara tentang Kak B, gadis itu tiba-tiba saja mengingat kejadian itu, di mana dia di bantu oleh Kak B untuk membalaskan sedkit dendamnya.

Flashback on.

Seorang gadis dengan pakaian serba hitam sedang duduk di balkon kamarnya, dia tersenyum miring melihat pemandangan di depannya. Sangat indah.

Hiraeth |END|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang