MAU NANGIS SEKALIGUS KESEL?
MAMPIR YUK...
JANGAN LUPA FOLLOW, VOTE, COMMENT, AND SHARE...
---
HIRAETH
Memiliki makna kerinduan, nostalgia dan rasa ingin pulang ke rumah.
BUNGA DAVINA GABRIELLA ANDHARA.
Nama gadis cantik yang hidup bersama Mommy d...
FOLLOW AKUN WP, IG, DAN TIKTOK!❕❕WAJIB, BAGI YANG INGIN❕❕
❕
KALO SUKA SILAHKAN DI VOTE AND COMMENT DI SETIAP PARAGRAF YAH...
MAKASIH...
PLAGIAT DILARANG MAMPIR!!!!!!!!!!!!!!
***
HAPPY READING...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dua minggu kemudian.
Bunda menatap dirinya dipantulan cermin, setelah sekian lama, akhirnya dia bisa bersekolah kembali, dengan seragam khas SMA Alaric, Bunda merindukan baju ini. Rok span cream kotak kotak putih, baju putih lengan panjang yang tidak di masukkan ke dalam rok dan juga jilbab putih di kepalanya.
"Teteh."
Bunda dengan cepat mengambil tasnya yang berada di atas kasur saat mendengar teriakan Aja dari luar kamarnya.
Cklek
"Udah siap?" tanya Aja.
"Udah kok."
"Khadijah sama Ibrahim mana?" tanya Aja saat tidak melihat dua bayi manis itu.
"Lagi dimandiin sama maid."
"Teteh ngerasain nggak, semalem Adek masuk di kamar Teteh terus tidur di situ." cerita Aja saat mereka sudah berada di dalam lift.
"Oh yah? Pantesan aja, waktu tengah malem, Teteh ngerasa ada yang meluk Teteh, tapi lagi males bangun, jadinya Teteh biarin deh."
"Dia mau minta maaf sama Teteh karna udah buat Teteh sedih."
"Teteh nggak masalah kok, cuma yah gitu, Teteh kangen kita yang dulu."
"Sama Teh, Aa' juga kangen."
"Kita dulunya nggak pernah ngerasain beban dan masalah kayak gini, tapi sekarang, kita udah ngadepin semuanya Teh." lanjut Aja.
Wajah kedua remaja ini terlihat sangat sedih, tetapi, mereka dapat menyembunyikannya saat berada di depan para keluarga, seperti saat ini. Saat pintu lift terbuka, dan raut wajah keduanya berubah menjadi ceria, seperti tak ada masalah.
"Morning sayang." sapa Rere seraya berdiri dari duduknya dan mengecup pipi kedua anaknya.
"Morning Mom." balas keduanya.
"Morning boy, girl."
"Morning Dad."
Tersisa empat kursi yang masih kosong di meja makan, itu tandanya Bunda dan Aja yang terakhir datang. Tapi sepertinya bukan kedua remaja itu yang terakhir, tetapi, Agam dan Hasya.
