16. MANSION RERE (Revisi)

3.8K 268 10
                                    

⚠ WARNING ⚠

FOLLOW AUTHOR !!!

KALO SUKA SILAHKAN DI VOTE AND COMMENT DI SETIAP PARAGRAF YAH...

MAKASIH...

PLAGIAT DILARANG MAMPIR!!!!!!!!!!!!!!

***

HAPPY READING...

Seminggu berlalu, tak ada yang berubah dari mereka, King, Arshi dan Aja selalu bersikap biasa saja setiap bertemu Agam di depan keluarga mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seminggu berlalu, tak ada yang berubah dari mereka, King, Arshi dan Aja selalu bersikap biasa saja setiap bertemu Agam di depan keluarga mereka.

Alino sebenarnya sudah mengajak Rere dan anak-anaknya untuk pindah ke mansionnya, tapi Rere menolak dengan halus. Dia juga selalu menolak jika diajak untuk menginap di sana.

Setiap hari mereka semua datang ke mansion Rere hanya untuk makan malam, setelah itu mereka bercerita sebentar dan pulang.

Hanya Althar, Bintang, Dhika dan Arka yang menginap dengan alasan 'Mansion Aunty Rere rame, banyak bisa di lakuin' .

Seperti malam ini, setelah para orang tua itu pulang, mereka langsung naik ke lantai dua untuk bermain game. Althar dkk, Aja, Aje, King, Arsha dan Arshi bermain game di ruangan itu sampai jam satu malam. Rere tak marah, mengingat besok adalah hari minggu.

Sedangkan Bunda sedang menidurkan Ibrahim dan Khadijah, cukup susah, karena mereka sama-sama aktif.

"Tidur yuk."

"Nda mau." jawab Khadijad tanpa melihat Bunda, sedangkan Ibrahim masih bermain dengan mainan untanya.

"Yaudah Amma tidur nih, nanti ada kelelawar jangan bangunin Amma yah." mendengar perkataan Bunda, Khadijah langsung melempar mainannya dan naik ke atas kasur.

"Nda oleh." katanya berkaca-kaca.

"Tidur yah." Khadijah mengangguk dan memeluk Bunda.

Bunda kemudian mengangkat tubuh kecil Khadijah, berjalan ke arah ayunan listrik itu, tak lupa memberikan dot dan juga menyalakan speaker yang memutar surah Maryam.

Setelah Khadijah tidur, Bunda berjalan ke arah Ibrahim yang sedang tengkurap dan memperhatikan mainan untanya.

"Hai baby." Ibrahim menatap Bunda dan merentangkan tangannya.

"Kita buat susu kamu dulu, abis itu tidur deh." ucap Bunda, kemudian berjalan keluar bersama Ibrahim di gendongannya.

Bunda bersenandung kecil seraya mendekat ke ruang game untuk menitipkan Ibrahim pada Ayahnya.

"Assalamualaikum."

"WAALAIKUMSALAM." jawab mereka cepat dan melihat ke arah pintu. Di sana ada Bunda dengan piyama Tom and Jerry berwarna abu-abu dan juga jilbab bergo hitam.

Hiraeth |END|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang