26. AJA MULAI BERUBAH? (Revisi)

2.1K 275 48
                                    

⚠ WARNING ⚠

FOLLOW AUTHOR !!!

KALO SUKA SILAHKAN DI VOTE AND COMMENT DI SETIAP PARAGRAF YAH...

MAKASIH...

PLAGIAT DILARANG MAMPIR!!!!!!!!!!!!!!

***

HAPPY READING...

Bunda menatap darah segar yang mengalir dari kakinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bunda menatap darah segar yang mengalir dari kakinya. Ini semua karena kata-kata Hasya yang terngiang-ngiang di kepalanya.

Flashback on.

Bunda menatap Hasya yang tengah memijat kakinya. Tadinya Ara yang memijatnya, tapi karena sudah waktu makan siang, jadilah Ara pergi ke dapur untuk memasak dan Hasya yang menggantikan dia.

"Harusnya tuh Teteh mati aja."

"Maksud Aunty?" tanya Bunda seraya menarik kakinya dari atas paha Hasya.

"Kamu itu penyakitan, dan gara-gara kamu juga anak saya harus pisah sama saya."

"Kamu cuma nyusain keluarga tau gak!"

Tadi dia ingin memotong kakinya, dan berniat bunuh diri, tapi tiba-tiba saja ada sosok putih yang melarangnya.

Bunda sangat lelah dengan hidupnya yang sekarang. Mungkin bagi sebagian orang di sana masalah hidupnya belum terlalu berat, tapi lain hal dengan Bunda. Ini pertama kalinya Bunda menghadapi masalah seperti ini.

"AMMA."

Bunda langsung mengambil perban yang sengaja dia siapkan didekatnya. Inilah yang Bunda takutkan saat dia melukai tubuhnya. Takut jika ada orang yang mengetahuinya.

"IYA SAYANG."

Setelah membalut lukanya, Bunda dengan cepat membuka pintu kamarnya dan mendapati Khadijah bersama Aja.

"Amma." ucapnya manja, kemudian naik di gendongan Bunda.

"Kenapa hmm?"

"Lagi manja tuh Teh." celetuk Aja.

"Hmm manjanya Amma." ucap Bunda, kemudian mencium seluruh wajah Khadijah.

"AKHH!" Khadijah berteriak sedikit keras saat Bunda menggigit pipinya.

"Lagi apa Teh?"

Tatapan Bunda kemudian jatuh kepada saudara kembarnya itu, hanya sebentar, karena Bunda langsung memutuskannya.

Entah kenapa, akhir-akhir ini mood Bunda selalu naik turun. Mungkin karena perkataan Hasya beberapa hari yang lalu.

"Jalan-jalan yuk." ajak Aja.

Hiraeth |END|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang