38. ALASAN HASYA? (Revisi)

1.5K 227 25
                                    

⚠ WARNING ⚠

FOLLOW AUTHOR !!!

FOLLOW AKUN WP, IG, DAN TIKTOK!❕❕WAJIB, BAGI YANG INGIN❕❕

KALO SUKA SILAHKAN DI VOTE AND COMMENT DI SETIAP PARAGRAF YAH...

MAKASIH...

PLAGIAT DILARANG MAMPIR!!!!!!!!!!!!!!

***

HAPPY READING...

"Kalo Daddy kita Uncle Agam, kenapa selama ini Mommy gak pernah bilang?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kalo Daddy kita Uncle Agam, kenapa selama ini Mommy gak pernah bilang?"

Rere terdiam mendengar pertanyaan Putra bungsunya, dia bingung ingin mengatakan apa. Tapi cepat atau lambat semua anaknya akan mengetahui ini semua.

"Nanti Mommy jawab di rumah yah."

Aje mengangguk mengerti.

~~~

Mereka semua menatap satu sama lain, tak ada yang membuka mulut, bahkan Hasya sudah diam di pelukan sang suami.

"Kenapa Aunty sebut kita anak haram?" tanya Aja dingin.

Hasya seakan menulikan pendengarannya, dia tak menjawab pertanyaan Aja. Egonya terlalu tinggi untuk saat ini.

"Aunty?" panggil Bunda lembut, dan itu mampu membuat Hasya luluh.

"Iya?"

"Jawab yah" Hasya mengangguk mendengar perkataan Bunda yang begitu halus dan lembut.

"Kenapa Aunty sebut kita anak haram?"

"Aunty benci sama Mommy kalian!"

Mereka semua kaget mendengar jawaban Hasya, seperti tak ada beban saat dia mengatakan seperti itu.

"Kenapa benci Mommy?" tanya Bunda lirih.

Telinga Hasya terasa panas saat mendengar pertanyaan Bunda, "Mommy kalian itu di sayang banyak orang, sedangkan Aunty?-"

"Gak ada Bun." sambungnya lirih.

"MEREKA SEMUA GAK SAYANG SAMA AUNTY!!!"

"KITA SEMUA SAYANG SAMA KAMU SYA!" bentak Alino.

"Oh yah? Terus selama ini kemana aja waktu Hasya butuh kalian hmm?" tanya Hasya seraya berdiri. Ini waktu yang tepat mengatakan semuanya.

"Kakak sama Papa kemana waktu acara kelulusan dulu hah?"

"Papa sibuk di kantor sedangkan Kakak sibuk main sama Rere, gak ada yang dateng di acara kelulusan aku, hanya Mama."

Baru saja Antariksa ingin menyelah, tapi suara bentakan Rere membuat dia mengurungkan niatnya.

Hiraeth |END|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang