Aku takut, jika aku terlalu mengganggu. Maka dari itu, aku memilih untuk menghindar.
-Rachel
❤️✨
Rangga mengedarkan pandangannya mencari Rachel, bagaimana pun ia harus meminta maaf. Namun, saat melewati taman ia melihat gadis itu termenung sendirian.
Ia hendak mendekat, namun kalah cepat dengan lelaki yang saat ini duduk disebelah gadis itu. Rangga berdecak, itu Farrel. Ada apa gerangan ia menghampiri Rachel?
Sudah beberapa menit ia menunggu. Tapi kelihatannya, Farrel tak berniat beranjak. Rupanya, ia sedang menghibur Rachel. Sepertinya, percuma saja ia menunggu. Lebih baik ia berlatih untuk milad sekolah dan mempelajari materi untuk olimpiade nya yang tinggal beberapa hari lagi.
"Ga, lo kemana aja? Kita nyariin!"
Nando mengangguk menyetujui, "Iya! Latihan dulu. Mau jadi apa nasibnya band kita, kalau vocalisnya kayak gini,"
"Bacot lo semua!" Hardik Rangga.
Gevin mengusap dadanya, "Astaghfirullah, gak boleh ngomong kasar,"
"Ya, tapi lo berdua anjing. Punya sikap kayak gitu!"
"Ga, lo lagi PMS? Atau gimana sih? Marah-marah mulu dari kemarin. Gue yang lemah lembut kayak gini 'kan jadi takut," ujar Nando hiperbolanya.
"Iya nih, lo lagi kesel sama siapa sih sebenarnya?" Tanya Gevin.
Rangga menghembus nafasnya lelah. Entahlah, ia bingung dengan dirinya akhir-akhir ini. Mudah emosi, apakah ia mulai stres karena mendekati olimpiade?
"Gak ada!" Ketusnya.
"Masa? Kemarin lo marahi Rachel sampai viral. Bukan lo banget sering marah-marah kayak gini!"
Gevin mengangguk, "Ya, gak ada niatan buat minta maaf?"
"Udah, gue mau minta maaf. Tapi, ya kali di depan Farrel!"
Nando mengernyit, "Kok gitu?"
"Tuh!" Mata Rangga mengisyaratkan pada dua sejoli yang sedang tertawa di taman.
Tak langsung menjawab, Nando dan Gevin saling menatap.
"Lo cemburu, ya?" Kompaknya.
Rangga menggeleng cepat, "Enggak! Enak aja, gue cuman merasa bersalah. Dan mau minta maaf," jelasnya.
"Ya udah, nanti aja. Sekarang, kita ke ruang band!"
Gevin tersenyum, "Atau, lo masih mau memperhatikan Rachel dari jauh?"
"Enggak!" Katanya seraya pergi.
❤️✨
"Oh, kalian lagi berduaan?" Goda Afifah.
Farrel menoleh, "Cantik banget Afifah pake hijab,"
Afifah tergelak, "Makasih lho, gue emang cantik. Baru sadar aja lo pada. Eh, kok lo tahu nama gue?"
KAMU SEDANG MEMBACA
DIARY RACHEL
Подростковая литератураCinta pada pandangan pertama. Itulah yang Rachel rasakan. Dahulu, yang Rachel tahu itu hanya sekedar rasa kagum. sebelum, detak jantungnya mulai tak karuan saat memperhatikan lelaki itu dari kejauhan. dialah Rangga. sosok laki-laki yang matanya ber...