Kenapa baru sadar sekarang?
-Gevin❤️✨
Setelah kejadian malam tadi membuat Rangga sulit tidur. Alhasil, sekarang kantung matanya menghitam.
Sebagai sahabat yang baik, Gevin memberikan kopi kemasan kehadapan Rangga.
"Lu kenapa? Ada masalah sama bokap?" Tanya Gevin.
Rangga menerima kopi itu lalu meneguknya.
"Gak kok, gue sedang menikmati karma." Jawabnya.
"Karma? Lo melakukan kejahatan apa selain mengabaikan Rachel?"
Rangga menoleh, "Ya itu, sekarang gue sadar gue tertarik sama Rachel."
Gevin menahan tawanya. Sepertinya, Rangga sudah tak gengsi lagi untuk berterus-terang.
"Lo mau jadi saingan gue sekarang, Ga?"
"Gak peduli! Mau Lo, mau Farrel atau siapapun itu. Gue harus menyatakan sama Rachel bahwa gue memiliki perasaan yang sama kayak dia!" Tegasnya.
Gevin menggeleng, "Dasar ambisius!" Batinnya.
"Kenapa baru sadar sekarang? Gue lihat Rachel lagi dekat sama si Farrel tuh?"
Rangga diam. Jangankan untuk menjawab pertanyaan Gevin, ia sendiri pun bingung mengapa ia baru menyadari saat semua telah berubah.
"Gak bis jawab 'kan lo? Inget ya, dari dulu gue sama Nando sering banget bilang kalau cinta gak usah gengsi. Lagi pula, Rachel itu cerdas. Jadi dia punya sisi positif yang bisa menarik perhatian lawan jenis. Termasuk gue, semenjak gue perhatiin dia, makan makanan dari lo yang dia kasih. Dari sana gue mulai suka sama Rachel, ya walaupun sahabat gue yang gengsinya gede ini bilang makanan Rachel ada peletnya." Sindir Gevin.
"Iya, gue ngaku kali ini gue kalah."
"Terlambat. Gue rasa sekarang Rachel udah gak respect lagi sama lo. Coba gue tanya, udah berapa hari gak ada roti di tas lo? Atau makanan yang lainnya?"
Rangga terdiam sesaat, lalu mengecek tasnya. Ternyata benar, ia baru menyadari sudah beberapa hari tak ada roti atau makanan apapun di dalam tasnya.
"Sial. Berarti benar Rachel selama ini?"
Gevin mengangguk. "Sebenarnya gue sama Nando udah tahu semenjak kita gak sengaja lihat Rachel masukin roti ke tas lo. Tapi, kita pura-pura gak tahu aja karena kita yakin kalau lo tahu itu dari Rachel pasti kita yang makan. "
Rangga memasang wajah sinis, "Bener-bener ya lo pada! Sekarang gue harus gimana? Rachel kayaknya udah benci banget sama gue!"
"Coba aja lo ngejar dia, kayak dia ngejar lo dulu?" Usul Gevin.
"Gue kaku Vin, Lo kayak yang baru kenal gue aja!"
"Ya udah, coba aja ambil ciuman pertama dia?" Gevin mengangkat kedua bahunya. Rangga kembali menimbang-nimbang, apakah ini keputusan yang tepat?
"Itu pun, kalau lo bisa dan lo berani sih..."
Rangga mengangguk seakan telah mendapatkan keputusan.
"Berani apa?" Tanya Nando yang baru saja tiba.
"Kemana aja lo nyet?" Tanya Gevin sambil menggelengkan kepalanya.
"Tuh, siapa sih sohib Rachel yang lemot?"
"Vania?" Tanya Rangga.
Nando mengangguk, "Iya, itu pokoknya. Tadi 'kan mobil dia mogok tuh di jalan. Terus gue lewat, karena gue kasihan gue menawarkan diri untuk berangkat bersama naik motor antik gue. Eh, ternyata hampir dekat sekolah motor gue juga mogok. Alhasil, gue sama tu cewek dorong motor berdua. Mana sepanjang jalan dia ngajak ngobrol, terus gak nyambung. Capek banget gue pagi ini." Jelas Nando panjang lebar.
KAMU SEDANG MEMBACA
DIARY RACHEL
Fiksi RemajaCinta pada pandangan pertama. Itulah yang Rachel rasakan. Dahulu, yang Rachel tahu itu hanya sekedar rasa kagum. sebelum, detak jantungnya mulai tak karuan saat memperhatikan lelaki itu dari kejauhan. dialah Rangga. sosok laki-laki yang matanya ber...