Lelaki memang begitu. Didekati menjauh, dijauhi mendekat
-Afifah
❤️✨
Rangga menatap rumah Rachel cukup lama. Ia tak tahu harus bagaimana cara meminta maaf pada gadis itu. Rachel suka menghindar, dan tak pernah lagi mencuri-curi kesempatan untuk menemuinya.
Rachel keluar bersama Dirla, ia tersenyum lebar seraya mencium tangan sang mamah. Sepertinya, ia berjalan menuju rumah Arsya. Setelah Dirla masuk, Rangga dengan segera menyusul Rachel.
"Chel," sapa Rangga.
Rachel tersentak, "Eh, Ga?"
"Gue mau ngomong,"
Jantung Rachel berpacu, Rangga sepertinya masih ingin mempertanyakan tentang video viral itu. Pasalnya sedari malam Rachel tak mengaktifkan ponselnya karena banyak notipikasi. Bahkan, ia trending topik dengan hastag justice for Rachel dan support Rachel.
Rachel merasa jadi korban bully, dan mereka memberikannya dukungan bahkan keadilan. Rachel tersenyum getir mengingat itu semua, mungkin ia bisa masuk berita di tv atau lambe turah di Instagram.
"Duh, maaf Ga. Lain kali, ya? Gue di tunggu Arsya mau mandiin dia," gugup Rachel lalu menutup mulutnya.
"A-astaghfirullah," ujar Rangga terkejut.
"Astaghfirullah, Bukan, bukan. Mau nyuapin dia. Mamah Shasa udah gak mau suapi Arsya lagi,"
"Bentar aja, Chel. Gue mau ngomong serius!"
"Lain kali ya, Ga. Bye!" Katanya lalu masuk.
Rangga menghembuskan nafasnya lelah. Sampai kapan akan seperti ini? Videonya viral, pikirannya bercabang, belum lagi ia harus olimpiade lalu berlatih untuk milad sekolahnya.
Disisi lain, Rachel dengan nafas terengah-engah menunggu Arsya di teras. Hari ini, ia berangkat lebih pagi dari hari-hari sebelumnya karena ia akan berangkat untuk olimpiade.
"Assalamualaikum,"
Arsya menguap sambil menatapnya tajam, "Gara-gara lo, gue berangkat pagi!" Kesalnya.
"Gak ikhlas, nih? Ya udah, gue cabut duluan aja. Tapi, kalau gue diculik, di bunuh, di begal, dan lainnya. Lo nyesel seumur hidup!" Katanya dramatis.
Arsya menyerahkan helmnya pada Rachel malas, "Kenapa gak nebeng aja sih sama bang Rang-" Arsya menarik kembali helm saat Rachel hampir menggapainya, "video lo viral. Dan lo, hutang penjelasan sama gue! Gue chat lo semalaman, tapi lo gak aktif. Gue cari lo kemarin seharian, tapi lo sibuk latihan soal di aula. Lo harus--"
"Ya gue ceritain, tapi nanti. Sekarang, gue harus berangkat pagi!"
"Emang lo olimpiade satu hari?"
"Kata bu Aini sih, iya. Soalnya 'kan yang mengadakan di kampus kota kita. Tapi, emang pulangnya malam,"
"Ya udah, kabari aja. Nanti gue jemput," katanya seraya kembali memberikan helmnya pada Rachel.
Rachel tersenyum tangannya hendak menggapai helm milik Arsya, "Bener, lo ya!"
Arsya kembali menarik helmnya, "Iya. Tapi janji, lo harus cerita!"
KAMU SEDANG MEMBACA
DIARY RACHEL
Genç KurguCinta pada pandangan pertama. Itulah yang Rachel rasakan. Dahulu, yang Rachel tahu itu hanya sekedar rasa kagum. sebelum, detak jantungnya mulai tak karuan saat memperhatikan lelaki itu dari kejauhan. dialah Rangga. sosok laki-laki yang matanya ber...