30. PENYELEDIKAN DIMULAI

101 24 31
                                    

Cinta kok gengsi?

Nando dan Gevin

❤️✨

"Siapa yang kalian curiga sekarang?" Tanya Farrel.

"Cinta." Jawab Arsya dan Rachel kompak.

Ya, mereka meminta bantuan Farrel untuk kasus video viral itu. Masalahnya, sudah dua kali video Rachel menyebar. Pasti, ada dalang dibalik itu semua.

Arsya memilih Farrel karena lelaki itu dianggap lebih dewasa. Karena, dalam ekstrakulikuler saja Farrel mampu menyelesaikan permasalahan-permasalahan anggota secara bijak. Semoga saja, sekarang ia dapat membantu mereka.

Farrel menatap mereka, "Kayaknya gak mungkin kalau dia." Katanya membuat Rachel menatapnya bingung.

"Kenapa gak mungkin?"

Farrel langsung gelagapan dan segera membenarkan ucapannya.

"Gak gitu, maksudnya. Eeh, apa yang menguatkan kalian menuduh Cinta?"

Arsya dan Rachel menjelaskan semuanya. Dari awal Cinta memberikan Rachel tumpangan saat Rachel tepat di gerbang rehabilitasi. Ya, meski mereka masih menyelidiki ada atau tidaknya Cinta saat Hary mengamuk di cafe saat itu. Dan mereka juga menyangkut pautkan dengan video viral pertama Rachel itu ada hubungannya dengan Rangga, dan Cinta tahu bahwa Rachel menyukai Rangga.

"Sebenarnya, itu gak bisa dijadikan barang bukti sih. Sekarang, dari pada kita salah orang lebih baik kita bukti-bukti dulu. Kita mulai, dari tempat rehabilitasi atau dari parkiran tempat video viral pertama?"

"Gue rasa, dari parkiran deh. Tapi, gimana caranya agar kita tahu?"

Rachel menepuk keningnya, "Ya lihat cctv-nya, Arsya!" Gemas Rachel.

"Nah iya. Sekarang, gue sama Rachel ke ruang cctv-nya. Nah lo, cari informasi siapa yang pertama kali menyebarkan video Rachel itu."

Arsya mengangguk, lantas pergi melakukan apa yang Farrel katakan. Lalu, Farrel mengenggam tangan Rachel lalu memandang gadis itu sambil tersenyum.

"Lo lagi lemah 'kan? Banyak banget ya masalahnya sampai-sampai sekarang lo kelihatan kurusan gitu?"

Bertepatan dengan pertanyaan Farrel, Rangga dan kedua sahabatnya sedang berjalan dari koridor menuju kelasnya. Mereka melihat genggaman tangan Farrel serta wajahnya yang bisa dikatakan cukup dekat dengan wajah Rachel, menatap gadis itu lembut serta dengan senyumannya yang manis.

"Gue gak lemah kok. Banyak orang baik di sekitar gue, gue yakin masalah apapun akan cepat berlalu." Ujar Rachel.

Farrel tersenyum mengangguk seraya mengacak pelan rambut Rachel gemas. Mereka pun pergi, ruang cctv adalah tujuan utama mereka.

Namun, mereka tak tahu jika Rangga disana. Menatap lekat kedekatan keduanya. Entahlah, rasa ketidaksukaan Rangga bertambah pada Farrel saat melihat lelaki itu nampak kian akrab dengan Rachel.

"Haredang, haredang, haredang. Panas, panas, panas!" Sindir Nando sambil bersenandung.

"Selalu, selalu, selalu. Panas, dan haredang!" Tambah Gevin.

Rangga menoleh, menatap mereka kesal.

"Berisik tahu gak! Kalau mau konser, sana ke cafe. Magang sekalian!" Ketusnya.

"Sorry Ga, gue udah kaya tujuh turunan tujuh tanjakan. Jadi, gak perlu magang. Gak tahu nih kalau si Nando!"

Nando menatap Gevin dengan wajah dramatis. "Begini nasib orang gak punya. Meski wajah tampan, masih saja di suruh magang. Padahal, hidupku sudah lumayan berkecukupan." Katanya dramatis.

"Alhamdulillah kalau berkecukupan. Jadi, gak usah minjem duit sama minta traktiran terus!" Ujar Gevin.

Rangga hanya menggeleng meninggalkan perdebatan tidak penting dua sahabatnya. Sekarang, ia sedang bingung dengan perasaannya sendiri. Apakah ia mulai menyukai Rachel? Jika tidak, mengapa ia sering memikirkan gadis itu dan tak menyukai siapapun yang mendekatinya.

Gevin dan Nando saling menatap melihat Rangga yang berjalan terlebih dahulu. Mereka tersenyum penuh arti, saling memberi kode untuk memulai aksi.

"Rachel sekarang makin akrab sama Farrel ya, Do?" Tanya Gevin.

Rangga terdiam, ingin mendengarkan lebih lanjut berita yang bersangkutan dengan Rachel. Hal itu membuat Gevin dan Nando semakin senang untuk melanjutkan misinya.

"Ya nih Vin. Kemarin katanya sih, mereka lagi pendekatan gitu!" Jawab Nando.

Mereka terkekeh pelan melihat Rangga masih terdiam tak melanjutkan langkahnya.

"Masa? Ah, gak bisa gitu dong. Rachel harus jadi milik gue. Soalnya, gue mau memperbaiki keturunan. Siapa tahu nih, kalau gue nikah sama Rachel anak gue cerdas terus perusahaan ayah gue bisa mendunia!" Ujar Gevin penuh semangat.

"Jangan berharap lah. Rachel sama Farrel itu cocok. Kayak Cinta sama Rangga di film ada apa dengan Cinta. Sama-sama pinter lagi mereka." Tambah Nando.

"Kenapa harus film ada apa dengan Cinta? 'kan ada film my heart. Nah, disana pemainnya Rachel sama Farrel. Tapi nih, biar cocok gimanapun Rachel sama Farrel, akhirnya bakal tetap nikah sama gue!" Jawab Gevin.

"Kalau Rachel gak suka gimana? Katanya sih ya, Gevin udah di kenalin ke orang tua Rachel. Lo emang udah?"

Gevin menggeleng, "Ya ampun, gue kalah jauh dong! Besok ah, gue mau main ke rumah dia sekalian bawa coklat dari Belanda. Pasti dia suka!"

Rangga berbalik menatap kedua sahabatnya. Ia bertanya-tanya mengenai Farrel yang dikenalkan kepada kedua orang tua Rachel? Kapan, mengapa ia tidak tahu?

"Kapan Rachel ngenalin Farrel sama orang tuanya? Perasaan gue gak pernah lihat tuh." Tanya Rangga angkuh.

Dalam hati, Gevin dan Nando menjerit senang. Pancingan mereka berhasil. Akhirnya, Rangga mempertanyakan tentang Rachel juga.

"Kok diam?" Tanya Rangga menatap mereka curiga.

"Tadi gak denger lo nanya apa. Ulangi coba," ujar Nando.

Rangga membuang nafasnya lelah. "Itu perkataan lo barusan, apa benar? Terus, kapan si Farrel dikenalkan sama orang tua Rachel?" Tanyanya gemas.

Nando mengangguk."Oh itu,"

Rangga mengernyit, "Oh itu apa?" Tanyanya kesal.

Gevin sedari tadi sedang mati-matian menahan tawanya.

"Gak tau gak, gue ngarang soalnya." Jawab Nando polos.

Tawa Gevin pecah, ia memegangi perutnya.

"Duh, Ndo. Lawak banget idup lo." Ujar Gevin masih dengan tawanya karena melihat ekspresi Rangga yang mulai jengah.

"Basi, Ndo!" Ketus Rangga seraya pergi.

"Cinta kok gengsi!" Kompak Nando dan Gevin

31 Juli 2021

Aas

Maaf baru up guys, baru sembuh 😚

DIARY RACHELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang