Aku hanya menunjukkan betapa aku mengagumi dirimu. Tak bermaksud mengganggu, apalagi membuatmu benci padaku.
-Rachel
❤️✨
Rachel menunggu Rangga diparkiran, ia ingin meminta penjelasan mengenai yang dikatakan Gevin tadi. Pasalnya belum sempat ia bertanya, bel masuk sudah berbunyi.
Akhirnya, ia menemukan lelaki itu berjalan kearahnya. Mata itu menatapnya, lalu mengalihkan pandangannya. Rachel tak merasa aneh, biasanya juga Rangga memang seperti itu.
"Ga!" Seru Rachel.
Beberapa orang yang mengenal mereka saling berbisik. Rachel sama sekali tidak peduli. Beda halnya dengan Rangga, ia seolah terganggu.
"Cie, Rangga sama Rachel udah jadian!" Ujar salah satu dari mereka yang berjalan melewati Rachel.
Rangga diam saja. Ia tak menyapa Rachel, atau sekedar menjawab seruan gadis itu.
"Ga, gue ada salah sama lo? Maksud Gevin tadi apa?"
Rangga masih bisu. Ia hanya mengambil helmnya, dan segera menjauh dari Rachel.
Rachel mengikuti, "Ga, lo kenapa sih?" Tanya Rachel, "gue ngojeg lagi ya sama lo?"
Gevin dan Nando menyunggingkan senyumnya kala melihat Rangga dan Rachel.
"Wah, jadi nih jalan part dua!" Goda Gevin.
Nando mengangguk, "Iya nih. Rachel udah siap banget tuh kayaknya!"
" Ya, dong!" Ujar Rachel senang, "yuk, Ga!" Ajaknya.
Rangga menatapnya tajam. Ia memandangi Rachel, wajah gadis itu nampak bahagia. Mengapa gadis ini tak pernah sekalipun membuat hidupnya tenang?
"Tuh, Ga. Pacar lo udah siap!" Ujar Gevin.
"Yuk, Ga!" Ajak Rachel lagi.
Rangga menggeleng, "Lo gak ngerti ya, Chel?" Katanya dingin.
Gevin dan Nando menangkap signal bahaya. Pasalnya, jika sudah seperti ini Rangga bisa-bisa tak mengontrol emosinya.
"Ngerti apa, Ga?" Lugu Rachel.
"Lo pinter 'kan? Peraih nilai tertinggi UN waktu SMP. Peringkat pertama dari sekolah dasar sampai sekarang. Udah banyak mendali olimpiade akademik bahkan non akademik. Tapi kenapa, kenapa lo gak sadar betapa gak sukanya gue sama lo!" Tuturnya tajam.
"Gue sadar kok," jawabnya.
"Sadar? Lo bikin gosip satu sekolah kalau kita pacaran, ada hubungan, jalan bareng. Lo bilang, lo sadar?" Tanya Rangga emosi.
Gevin dan Nando saling sikut. Mereka berada di posisi serba salah sekarang.
Rachel menggeleng, "Gue gak bikin gosip, Ga!" Jujurnya.
"Terus apa? Pinter lo gak guna ya, Chel. Gue jadi ragu sama prestasi lo selama ini!"
Rachel terdiam, otaknya masih mencerna. Rangga kesal padanya karena apa?
"Ga, gue gak ngerti maksud lo apa. Gue salah apa sih? Gue gak bikin gosip tentang kita,"
Rangga menatapnya nyalang, "Gue risih sama lo! Lo cewek paling gak tahu diri, paling aneh, paling caper yang pernah gue temuin. Bahkan, lo cewek bodoh yang paling ingin gue hindari!" Cercanya seraya hendak pergi.
Rachel menahan sesak, ia ingin menangis. Tapi, ini bukan saatnya.
"Ga," seru Rachel.
"Apalagi?!" Ketusnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
DIARY RACHEL
Genç KurguCinta pada pandangan pertama. Itulah yang Rachel rasakan. Dahulu, yang Rachel tahu itu hanya sekedar rasa kagum. sebelum, detak jantungnya mulai tak karuan saat memperhatikan lelaki itu dari kejauhan. dialah Rangga. sosok laki-laki yang matanya ber...