6. MUNDUR JANGAN?

168 22 6
                                        

Pacar bukan, gak ada hubungannya sepesial. Tapi, kalau liat dia sama yang lain serasa diselingkuhi.

-Rachel

❤️✨

"Chel, nanti malam nginep di rumah gue yuk? Gue cuman sama abang soalnya di rumah," ajak Vania.

"Kalau gue sih, ngikut aja. Lagi pula, besok libur," ujar Rachel.

Vania tersenyum senang,"Asik! Kalau lo Fah, mau ikut?"

Afifah mendelik, "Vania, lo udah ngajak gue lebih dari lima kali sejak pagi!" Katanya datar.

Rachel tekekeh, Afifah yang gampang emosian disatukan dengan Vania yang bawelnya kelewatan.

"Ya tahu. Gue gak lupa. Cuman, gue memastikan lo beneran jadi ikut atau enggak!" Katanya.

"Bodo amat!" Balas Afifah.

"Udah ah. Kalian berantem mulu!" Ujar Rachel menengahi, "eh, kalian tahu gak? Malam Jum'at kemarin, gue di undang makan dong sama calon mertua!"

Afifah yang baru saja meneguk minuman tersedak, sedangkan Vania memandangnya serius.

"Orang tuanya Rangga?" Tanya Vania seakan tak percaya.

"Kok bisa Chel?" Tambah Afifah.

Rachel tersenyum bangga seraya memasang wajah songongnya, "Meski Rangga belum bisa membuka hatinya. Dan ia buta akan betapa besarnya cinta gue sama dia. Tapi, gue punya kekuatan orang dalam,"

"Ya, maksudnya kenapa bisa gitu?" Tanya Afifah bingung.

"Ya, emang om Fahri itu dari dulu suka banget kalau gue gaul sama anaknya. Jadi, dia sering ngundang gue makan. Tapi, ya gue tolak-"

"Bukan lo tolak, tapi gerbangnya selalu Rangga kunci setiap lo mau masuk!" Celetuk Arsya.

Rachel menatap sinis lelaki yang kini duduk dihadapannya. Sedangkan Afifah dan Vania tertawa puas.

"Chel, Chel. Ada-ada aja lo! Selain belum bisa membuka hatinya. Rangga itu menolak lo untuk masuk ke rumahnya. Ibaratnya gini, jangankan untuk masuk ke hati lo, masuk ke rumah lo aja gak diijinin!" Ujar Afifah sambil tertawa memegangi perutnya.

"Ya Chel. Kata bang Vano, jangan berharap lebih sama cowok," tambah Vania.

"Tapi setidaknya, gue punya orang dalam. Semoga aja, kisah cinta gue dijodohkan gitu kayak cerita novel yang sering gue baca," ujar Rachel.

"Chel, gue saranin lo mundur deh," ujar Arsya.

"Kenapa?" Tanya Rachel.

"Tuh," kompak Afifah, Vania dan Arsya.

Mereka menunjuk Rangga yang sedang bersama Sania. Gadis itu seperti sedang menjelaskan sesuatu. Jujur saja, Rachel merasa cemburu.

"Gue sih yakin ya. Mereka bakal putus," celetuk Rachel.

"Katanya, lo udah gak suka sama Rangga!" Sindir Afifah.

DIARY RACHELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang