Suka sama kamu itu, kayak lagi ikutan give away. Berharap terus, menangnya enggak.
-Rachel
❤️✨
Rachel merancang kegiatan seru untuk acara malam ini. Arsya bersyukur, malam Minggu kali ini ia tak jadi mengulang drama bodoh itu. Dan, korbannya sekarang adalah Afifah dan Vania.
Lebih tepatnya, ini rencana Rachel untuk mendekatkan Vano dan Afifah. Karena, rencana meninggalkan Afifah berdua dengan Vano gagal total. Karena Afifah memaksa ikut dengan alasan ada yang harus ia beli.
"Chel, please ya. Gue yang gak anggun gini lo suruh jadi putri?" Ujar Afifah.
"Terus, siapa lagi? Vania? Yang ada sampai besok pun dia gak hapal dialognya," alibi Rachel.
Vania hanya manggut-manggut saja. Rachel berpesan, agar ia tak mengucapkan apapun. Karena, hal itu bisa saja membuat Afifah curiga.
"Ya udah, iya. Tapi, pangerannya siapa? Lo?" Tanya Afifah.
Rachel menggeleng, "Masa gue? Gak bisa lah, gue nyamar jadi cowok,"
"Terus?"
"Bang Vano," celetuk Vania.
"Hah? Emang mau abang lo ikutan drama gak jelas kayak gini?"
Pintu diketuk, lalu menampilkan Vano yang telah siap dengan kostumnya. Seketika, Afifah menganga.
"Assalamualaikum," ucap Vano.
"Waalaikumussalam,"
"Udah siap aja?" Herannya, "fix, cuman gue yang waras disini," lanjutnya.
"Enak aja lo!" Ujar Rachel seraya memukul bahu Afifah.
"Kapan mulai Chel?" Tanya Vano dengan senyumannya yang tak luntur.
"Sekarang bang, nungguin Afifah ganti baju dulu. Ngomong-ngomong makasih ya, udah mau berpartisipasi,"
Vano mengangguk, "Santai aja, gue seneng kok,"
Dalam hati, Rachel tersenyum puas. Bagaimana tidak senang, lawan mainnya saja gadis yang ia incar.
"Chel, gue jadi apa?"
"Asisten gue,"
"Ini serius di rekam? Masuk channel you tube lo?" Tanya Afifah.
"Iya. Nanya terus lo, kayak Dora!"
❤️✨
Menatap buku-buku dihadapannya. Ia kurang yakin jika ini pemberian dua sahabatnya. Tapi, siapa lagi? Hanya mereka yang tahu tentang ini.
Rachel? Rangga menggeleng, gadis itu saja terlihat cuek padanya tadi. Dan Rachel tahu dari mana ia sedang membutuhkan buku referensi? Tak mungkin juga dua sahabatnya se-nekat itu.
"Semoga, gue bisa kepilih. Bikin ayah sama almarhumah ibu bangga," tekadnya.
Menatap gambar diri sang ibunda kala muda. Terlihat cantik, dan sangat serasi dengan ayahnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
DIARY RACHEL
Novela JuvenilCinta pada pandangan pertama. Itulah yang Rachel rasakan. Dahulu, yang Rachel tahu itu hanya sekedar rasa kagum. sebelum, detak jantungnya mulai tak karuan saat memperhatikan lelaki itu dari kejauhan. dialah Rangga. sosok laki-laki yang matanya ber...