13. TULUS

110 23 20
                                    

Kadang yang tulus kalah juga sama yang mulus

-Rachel

❤️✨

"Hi, kita satu tim!" Ujar Cinta.

Rangga tersenyum kikuk, "Eh iya? Gue cuman fokus sama nama gue. Gak lihat tim-nya siapa," jelasnya.

"Ambis banget ya berarti lo?" Tanya Cinta seraya tekekeh, "Bercanda, kita satu tim. Gue, lo, sama Zaki anak IPA empat," terangnya.

Rangga mengangguk, "Oh gitu. Ngomong-ngomong, selamat ya. Keren lo, murid baru bisa menang seleksi,"

"Biasa aja ah, nilai lo tadi terbesar kedua setelah Zaki. Gue malah diurutan ketiga,"

"Tapi seenggaknya, lo keren. Bisa mengalahkan Cantika yang waktu kelas sepuluh diurutan kedua,"

Cinta menatapnya, "Ya deh, makasih. Lo juga keren," katanya.

"Eh, ngomong-ngomong udah makan siang belum?"

Membahas makan siang, Rangga teringat bekalnya yang dikirim dari seseorang. Apakah, gadis di hadapannya ini yang mengirimkan bekal itu.

"Belum," jawab Rangga.

"Gue bawa roti selai strawberry, mau makan bareng?"

Sebentar? Mengapa bekalnya sama. Rangga menatap Cinta curiga. Sepertinya, Cinta adalah sosok gadis yang akhir-akhir ini selalu mengirimkannya bekal.

"Selai strawberry ya? Sama nih, gue juga ada yang ngasih," pancing Rangga.

"Ada yang ngasih? Udah di cobain?"

"Belum sih, tapi kayaknya enak,"

Cinta tersenyum, "Semoga enak. Kata nyokap, kalau kita bisa menikmati makanan yang kita makan, mood kita bisa lebih bagus," jelasnya.

Rangga memicingkan matanya curiga. Sepertinya, gadis ini yang sering mengirimkannya bekal baru-baru ini.

❤️✨

"Chel, buat acara milad sekolah nanti  dokumentasi ya?" ujar Afifah.

Rachel menoleh, "Bantuin lo lagi?"

Afifah mengangguk, "Iya. Setia kawan dong,"

"Gue kok gak di ajak!" Protes Vania.

"Iya boleh kalau mau. Nanti, gue bawa adek kelas juga," terang Afifah.

Rachel tersenyum. Milad sekolah? Pasti Rangga dan bandnya tampil. Rachel jadi membayangkan, bagaimana jadinya jika namanya disebut sebagai sosok inspirasi lagu Rangga.

Afifah menyenggol tangan Vania, "Lihat si halu. Gue yakin, dia lagi ngebayangin Rangga tampil,"

"Ya Ga, terimakasih juga karena telah menjadikan gue sebagai inspirasi lo," ujar Rachel sambil tersenyum dengan pandangan lurus ke depan.

"Nah 'kan!"

Vania menatap Afifah, "Yang pinter bisa gak jelas juga ya, Fah?" Tanyanya.

DIARY RACHELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang