"Jangankan untuk menggenggam hati lo. Genggam tangan lo aja gak tergapai,"
-Rachel.
❤️✨Mengagumi seseorang selama dua belas tahun adalah penantian yang paling bodoh. Ya, meski kerap menampilkan dengan pesan secara tersirat. Namun, sosok lelaki itu sama sekali tidak tertarik hingga ia selalu mempunyai cara untuk menjauh.
"Rangga, gue bisa nebeng gak?"
Dengan penuh harap, Rachel menanti jawaban dari Rangga. Entahlah, saat di dekat Rangga ia merasa nyaman.
Namun sepertinya, Rangga merasakan hal sebaliknya .
"Duh, Chel. Gue lagi ada acara band," tolaknya halus.
"Oh iya deh, gak pa-pa. Semangat ya!"
Rangga mengangguk lalu melaju cepat meninggalkan Rachel sendiri. Hal ini sudah biasa, namun Rachel masih saja mencoba untuk selalu positif.
"Udah gue bilang, dia gak mau sama lo!" Ujar Rasya pedas.
Rachel mendelik, "Sya. Kita udah dekat banget nih dari kecil. Masih aja lo gak tahu kepribadian gue!"
Arsya memukul bahu Rachel, "Rachel Airlangga Saputri yang terhormat. Bang Rangga itu termasuk anak cerdas, populer, idaman para wanita. Saingan lo itu satu angkatan!"
"Ya gak pa-pa. Gue itu, beda dari yang lain!"
"Ya beda. Lo paling jelek, paling dekil, paling dodol, paling kuno!"
Rachel melotot tajam, "Biar kuno kayak gini, gue juga masuk peringkat terus! Emangnya lo, bego kuadrat. Kelebihan lo cuman nyakitin cewek doang!"
"Dari pada lo! Gue yakin sih, selain gak bisa make up setiap hari di tas lo itu pasti ada buku diary 'kan?" Tebak Arsya.
"Kalau iya, emang kenapa? Masalah buat lo sama seluruh keturunan lo?"
Arsya memijit keningnya, "Sekarang udah canggih, lo masih aja kuno. Lo bisa nulis semuanya di aplikasi diary, atau lo nulis cerita aja di wattpad kayak pacar gue!"
"Ya terserah gue dong Arsya! Males ah debat sama lo, bikin haus!" Ujar Rachel seraya pergi.
Arsya mencekal pergelangan tangannya sambil tersenyum menampilkan deretan giginya, "Uang jajan gue di potong ayah, traktir ya?" Katanya.
Rachel mengangkat satu alisnya, "Dih, tadi aja lo hina gue! Katanya gue jelek, dekil, kuno. Sekarang aja, minta traktir," Sindir Rachel.
"Itu bukan hinaan. Itu adalah cara gue biar lo mau berubah,"
Rachel menoleh, "Tapi, gak semua orang bisa berubah dengan cacian,"
9 April 2021
Aas
KAMU SEDANG MEMBACA
DIARY RACHEL
Genç KurguCinta pada pandangan pertama. Itulah yang Rachel rasakan. Dahulu, yang Rachel tahu itu hanya sekedar rasa kagum. sebelum, detak jantungnya mulai tak karuan saat memperhatikan lelaki itu dari kejauhan. dialah Rangga. sosok laki-laki yang matanya ber...