FREYA | 11

210 106 32
                                    

Lihatlah bahwa dirimu sudah sempurna.

~ Tavisha . R ~

Happy Reading <3

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading <3

Freya berjalan dengan lihai menuju arah ruangan Anta. Gadis itu ingin segera menyampaikan perasaannya pada pria itu.

Sebelumnya dia datang namun sang pria idaman sedang melakukan meeting. Dia terus bertekad mendapatkan seseorang yang di incarnya. Harus dapat.

Penampilannya hari ini sangat jauh dari statusnya sebagai pelajar. Kesan pertama yang ditorehkan orang-orang disekitarnya adalah seksi.

Baju yang ia pakai sangat minim dan menggoda. Beberapa karyawan di kantor Anta tidak dapat mengalihkan pandangannya dari gadis itu. Menatapnya penuh kekaguman, terutama satu gadis cantik yang sedang berjalan di lobi. Tavi.

Freya tidak tahu siapapun yang berada di sekitarnya sekarang. Dengan menengadahkan pandangannya dan berjalan lurus ke depan dengan tatapan genit khas dirinya.

Setelah sampai di lantai yang dia tuju, Freya berdiri tepat di depan pintu yang bertuliskan CEO.

Aku pasti bisa dapetin dia. Batin cewek itu dengan percaya diri. Membuka pintu ruangan itu perlahan, menampilkan seorang laki-laki yang hendak beranjak pergi.

" Hei kakak tampan. Mau kemana?! " Freya berhambur mendekati laki-laki itu seolah mereka sudah mengenal satu sama lain.

Sedangkan yang dituju langsung terkejut dan menatap tajam cewek itu. Amarah Anta langsung memuncak.

Dia tidak suka ada yang masuk ke ruangannya tanpa ijin. Anta mengepal tangannya di belakang badan, menatap cewek itu dengan tatapan membunuh.

" Siapa kau?! " Bentak Anta.

" Ah,, aku Freya. Yang kemarin di sekolah Gilang. " Jelas Freya yang terkejut karena laki-laki yang dia incar.. Sungguh menggoda. Apa. Ya. Freya berpikir bahwa dengan kemarahannya, Anta semakin membuat Freya merasa tertantang mendapatkannya.

" Pergi!. Diana!! " Panggil Anta pada asistennya.

Gadis yang berada di hadapannya itu langsung beranjak pergi sebelum asisten Anta datang. Memberi sebuah kecupan jauh dengan menggoda.

Anta jijik dengan wanita seperti itu. Berani beraninya dia masuk ke dalam ruangannya tanpa ijin. Kemarahan itu masih saja menyelimuti pikirannya sambil berjalan keluar. Laki-laki itu mau pergi ke acara kondangan yang digelar oleh saudaranya. Dan itupun karena Bundanya memaksa untuk dirinya datang ke acara itu.

***

Di perjalanan keluar, ujung matanya melirik sesuatu, seseorang, yang sedang membawa beberapa kopi hangat dari kedai kopi di lobi.

Seketika perasaan marah dan kesalnya menguap dengan menatap orang itu. Gadis yang berusaha dia hindari karena kesalahannya sendiri.

Kenapa dengan hatinya ini, tidak mungkin dia suka padanya. Mereka sangat jauh, dan gadis itu tentu bukan tipenya.

Melihat senyuman cantik yang terpancar dari wajah cantik Tavisha, berhasil menghipnotis CEO tampan yang menghentikan langkah kakinya karena wajah cantiknya itu.

Gadis yang ditatap tidak menyadari bahwa dari tadi dirinya dipandang tanpa henti oleh Anta.

Dirinya sibuk dengan tugas dan beberapa minuman hangat yang dititipkan oleh teman semejanya.

Anta tidak tahu bahwa dirinya sedang jatuh cinta. Dia tidak pernah mau mengikuti kata hatinya, dia akan selalu menangkis setiap perasaan yang tidak dia sengaja. Dia tidak mau menerimanya dengan hati terbuka.

" Om " Seru Tavi. Berjalan lurus menuju lift dan melihat bosnya sedang menatap ke arahnya, namun gadis itu mengira pasti laki-laki itu sedang melamun.

Mengibaskan tangannya di wajah Anta, membuat laki-laki itu langsung terkesiap, terkejut bahwa seseorang yang mengalihkan pandangannya sudah berada tepat di hadapannya.

" Ah "

" Om kenapa?. Eh. Pak Anta. " Tavi menepuk mulutnya. Dia lupa bahwa Anta adalah atasannya.

Pergerakan gadis itu membuat Anta tertawa kecil yang tidak disadari gadis itu. Segera menampis apa yang baru saja terjadi pada dirinya, Anta buru-buru merubah mukanya menjadi datar.

" Saya mau pergi. "

" Iya Pak. Saya ijin melanjutkan kerja. "

" Pergi. "

Mereka pun berjalan dengan arah berlawanan.

Tavi kembali melanjutkan berjalan menuju lift dan Anta melanjutkan langkahnya untuk pergi keluar.

Semuanya seakan tidak terjadi apa-apa. Tavi sadar, mungkin Anta menghindarinya karena dia adalah bawahannya, hanya seorang gadis biasa.



***
Cut.

Hai!! Apa kabar semuanya?
Seru nggak ceritanya??
Emm,, menurutmu siapa nih yang berhasil deketin Tavi?. Akan ada karakter baru lho disini. Nantikan terus ya.

Salam hangat dari penulis mamatir yang lagi nyemil nasi alias makan.

Little Wife | 1 | End to chap 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang