Kamu punya harapanmu yang indah, dengan usaha yang sedang berjalan.
~ Tavisha . R~
Happy reading <3
Masih dengan pikiran kosong entah kenapa. Hari ini Tavi sama sekali tidak bersemangat.Haldis masih setia mengantar Tavi sampai ke depan kelas gadis itu.
Merangkum lengan kecilnya dengan hangat.
Tavi selalu merasa nyaman dan aman bersama dengan cowok itu. Mungkin juga karena kebersamaan mereka dari lama.
Polos dan lugu dalam sebuah rasa bernama cinta. Itulah seorang gadis cantik yang kini berjalan ke arah salah satu bangku di kelasnya.
Di ambang pintu. Haldis mengamati gerakannya sampai lolos ke meja. Matanya setia menjaga gadis itu, siaga seakan langsung melesat jika terjadi sesuatu.
Berhasil. Tavi masih melamun, namun gadis itu sudah duduk manis di mejanya. Membuat Haldis tenang meninggalkan ruangan yang mulai dipenuhi oleh murid-murid kelas IPS 1.
Bel masuk berbunyi. Semua murid yang sedari tadi berada di depan kelas mulai berhambur masuk.
***
Semua terasa ringan pada pikiran Tavi. Matanya hanya memperhatikan sekitar tanpa memikirkannya.Gadis itu berjalan sepanjang lobi di kantor tempat kerjanya. Tidak bersemangat.
Matanya lesu dan pergerakannya seolah pengemis yang belum makan satu minggu.
Tavi tidak terlalu memperhatikan jalan. Berhasil membuat gadis itu menabrak sesuatu. Lebih tepatnya seseorang, lagi.
" Lihat jalanmu gadis kecil. " Ucap seorang karyawan wanita di depannya. Tidak marah, namun berjalan ke arah samping dengan lirikan matanya yang pedas.
Tavi mengucapkan kata maaf dan melanjutkan langkahnya.
Dari kejauhan seseorang memperhatikan kejadian barusan. Merasa aneh karena melihat raut lesu dari wajah ceria gadis itu setiap hari. Anta.
Laki-laki itu menatap Tavi. Mengikuti arah berjalan gadis itu ke arah lift. Tatapannya datar tidak seperti biasa.
Gadis itu selalu berusaha tetap ceria walaupun sedang diterpa sebuah masalah. Aneh sekali, apa yang sedang dia pikirkan sampai tidak bersemangat hari ini.
Semua orang yang tahu kepribadian Tavi. Hari ini menatap aneh gadis itu. Semangatnya hari ini hilang. Tavi pun tidak tahu apa yang kurang pada hari ini.
Semuanya terasa tidak penting dipikirkan.
Menjalankan pekerjaan dan segera menyelesaikannya adalah keinginan Tavi saat ini.
***
Seseorang menduduki motor ninja-nya dengan bangga. Menatap area depan gedung besar di belakang tubuhnya. Dirinya sedang menunggu seseorang. Haldis.
Laki-laki itu berniat menjemput Tavi hari ini. Darimana dia tahu alamat tempat kerja Tavi. Tentu saja Tavi sudah bercerita padanya.
Mereka juga sering saling mengirim pesan lewat aplikasi pesan.
Tentu saja Haldis yang selalu mendahului obrolan. Karena memang dia sangat menyukai semua hal tentang Tavi.
Gadis yang ditunggu keluar dari pintu kaca perusahaan. Menampilkan wajah kusut yang membuat mata teduh Haldis menatap dalam.
Haldis berjalan menghampiri ke arah Tavi. Menyentuh lengan gadis itu lalu menariknya lembut ke arah sepeda motornya.
Tavi hanya menampilkan senyum kecil saat Haldis menyentuh lengannya.
Mengikuti arah cowok itu menuntun lengannya. Memakai helm yang disodorkan Haldis dan segera naik ke atas motor dengan boncengan yang sedikit tinggi itu.
Sepasang mata menyaksikan kedua orang itu. Anta. Dua kali, Anta memergoki Tavi. Menatap lama apa yang dilakukan gadis itu tidak sengaja.
Namun sekarang, Tavi bersama seorang laki-laki. Seusia dengan gadis itu. Menjemputnya di depan tempat kerjanya.
" Apa dia kekasihnya?. " Gumam Anta. Lalu berjalan ke arah mobilnya.
***
Cut.Hai hai hai. Ketemu lagi deh kita. Seru nggak?
Gimana nih. Kepo nggak selanjutnya?
Karakter lain belum muncul ya?
Emmm.
Semoga kalian tetap menikmati cerita dari aku ya *Penulis yang lagi ISOMAN* heheSalam hangat.
Salam cinta dari Tavi yang hari ini lagi nggak mood.
KAMU SEDANG MEMBACA
Little Wife | 1 | End to chap 2
Teen FictionI𝚗𝚒 𝚋𝚞𝚔𝚊𝚗 𝚜𝚎𝚙𝚎𝚗𝚞𝚑𝚗𝚢𝚊 𝚌𝚎𝚛𝚒𝚝𝚊 𝚛𝚘𝚖𝚊𝚗𝚝𝚒𝚜. 𝙿𝚎𝚛𝚊𝚜𝚊𝚊𝚗𝚖𝚞 𝚊𝚔𝚊𝚗 𝚍𝚒𝚋𝚊𝚗𝚝𝚒𝚗𝚐 𝚘𝚕𝚎𝚑 𝚜𝚎𝚜𝚎𝚘𝚛𝚊𝚗𝚐. 𝙼𝚎𝚗𝚓𝚊𝚍𝚒 𝚌𝚊𝚗𝚝𝚒𝚔 𝚋𝚞𝚔𝚊𝚗 𝚜𝚎𝚙𝚎𝚗𝚞𝚑𝚗𝚢𝚊 𝚓𝚊𝚖𝚒𝚗𝚊𝚗 𝚋𝚊𝚑𝚊𝚐𝚒𝚊. . " 𝙹𝚒𝚔...