Semangat terus untuk kamu yang sedang berjuang.
~ Tavisha . R ~
Happy Reading <3
Seorang gadis sedang sibuk menata penampilannya untuk hari ini. Hari ini Tavi masih libur sekolah.
Dan hari ini juga dirinya berangkat bekerja hari pertama.
Menunggu kesempatan bahagia seperti ini. Gadis itu bangun pagi-pagi sekali dan segera melaksanakan shalat tahajud agar hari ini Tuhan memberinya kelancaran dalam hari pertama kerjanya.
Dia berharap Tuhan bersamanya, membantunya agar bisa menjawab pertanyaan yang diberikan oleh atasannya.
" Ahh,, aku sudah tidak sabar. Hehe " Ucap gadis itu menghadap kaca.
Melihat penampilannya hari ini, sepertinya sudah sesuai dengan mbak-mbak kantoran yang dia temui kemarin.
Karena mendekati kelulusan, kelas dua belas alias angkatannya memang sering libur.
Para guru memberi mereka waktu belajar dari rumah untuk menyiapkan ujian panjang untuk tingkat akhir.
Semua siswa-siswi lain mungkin sedang fokus dengan jenjang mereka selanjutnya. Kemana akan melanjutkan kuliah, meneruskan pekerjaan yang sudah dipastikan dari orangtuanya masing-masing.
Ada yang bernasib sama dengannya, mungkin mereka juga sama seperti dirinya, memikirkan bagaimana cara menyambung hidup setelah lulus SMA.
Hidup terus berputar seperti sebuah roda. Semua hal dimasa depan harus dipersiapkan dari sekarang.
Dengan semangat atau paksaan lingkungan. Semua menjalani kehidupannya masing-masing. Beradaptasi dengan kehidupan luar yang sangat keras ini.
Kebahagiaan tidak selalu datang sendiri, kesusahan, penderitaan ada di sampingnya.
Selalu bergantian menemani hidup seseorang.
Tuhan memang mengatur skenario-Nya sebaik mungkin. Membuat manusia hidup teratur dengan usaha dan doa. Walau tidak semua manusia mengerti bahwa Dia selalu bersama mereka dalam menjalani skenarioNya.
Dirasa persiapan dirinya sudah selesai. Tavi segera memesan ojek online untuk pergi ke tempat kerja barunya.
Setelah menunggu beberapa menit. Akhirnya abang ojek online datang juga. Gadis itu segera naik ke atas motor di belakang abangnya. Wanginya bau abang ini. Batin Tavi. Masih pagi, baru mandi mungkin. Haha. Wangiku saja kalah sama abangnya. Batinnya masih.
Dua jam akhirnya dia sampai di depan tempat kerja baruku.
Matanya menatap hingga ke atas. Mencoba melihat, namun silau matahari seakan mengalihkan hidupnya. Lebay.
Matahari mulai menyingsing. Mulai memunculkan penampakkannya pada dunia karena jam semakin menunjukkan. Hah!! Sudah hampir jam delapan. Dia harus segera masuk, sudah waktu yang tepat untuk memulai. Batin Tavi saat menatap jam tangannya yang menunjukkan jarum di angka Delapan.
Menyusuri ruang dan kooridor.
Akhirnya Tavi sampai di ruangan yang dia tuju. Seorang wanita cantik memakai celana dan jas, seperti seorang laki-laki.
Wanita itu tersenyum singkat lalu menjulurkan tangannya ke arah kursi di depannya. Menyuruh gadis itu untuk duduk disitu.
Tavi mendengarkan penjelasan demi penjelasan Sea.
Asisten pribadi sekaligus pengawal Anta. Menerangkan tentang tugas Tavi dan beberapa peraturan di kantor ini. Selyn Coorperation. Perusahaan besar nomor satu di negeri ini.
Sea selesai dengan tugasnya.
Kini ia sudah bisa membiarkan gadis di depannya itu pergi dan mengikuti Diana yang baru saja masuk ke dalam ruangan itu.
Diana menuntun Tavi ke sebuah bilik meja di samping para karyawan. Bilik kosong itu sudah dipersiapkan untuk dirinya.
Wahh,, bagus banget. Pikir Tavi.
Ini seperti sebuah ruangan kecil pribadi untuknya. Gadis itu terus tersenyum dengan mulut terbuka, masih mengagumi. Tavi menyapa beberapa karyawan yang berada di dekat mejaku. Memperkenalkan diri dan segera duduk di kursi kerjaku.
" Hai. Namaku Aliah. " Seorang gadis cantik menyapa Tavi.
" Hai. Aku Tavi. " Ucap Tavi. Mengulurkan tangannya untuk berkenalan.
Kedua gadis itu saling berkenalan. Tersenyum dan beberapa kali tertawa kecil tanpa mengganggu karyawan lain
" selamat datang di sini. Kenalin ini Dina. Ini Kiran. " Memperkenalkan beberapa karyawan yang duduk di dekat meja Tavi.
Mereka semua tersenyum hangat. Ramah adalah kata yang cocok untuk orang-orang di sekitar Tavi. Alhamdulillah, hari ini dia mendapatkan teman-teman satu meja kantor yang baik-baik.
Hari ini Tavi sangat bahagia dan bersemangat dengan pekerjaan barunya. Membuat beberapa fotocopy dan cetakan berkas tidak terlalu berat untuknya. Semua karyawan di sekitarnya membantu dengan ramah.
" Hei. Itu kan pak Anta, wah mau kemana dia?. "
" Iya. Wahhh,, aura-nya itu lho "
" gantengnya. "
Karyawan wanita di meja sebelah sedang berbisik. Membicarakan seseorang yang keluar dari ruangan CEO dan berlalu melewati meja para karyawan. Tavi mengedarkan pandangannya. Mengikuti arah laki-laki itu pergi.
Sepertinya laki-laki itu memang sangat jauh dari dirinya. Sangat jauh. Banyak gadis yang menyukai laki-laki itu.
Terus membicarakan tentang ketampanannya. Entah mengapa hati Tavi seketika menyusut. Dia akan berusaha sebaik mungkin dalam pekerjaan ini.
Sudah seharusnya gadis kecil sepetinya tidak memikirkan tentang laki-laki kaya dan tampan itu.
Karyawan di meja Tavi tidak seperti di meja sebelah. Mereka tidak terlalu memperdulikan apa yang sedang dibicarakan oleh karyawan lain.
Kiran, Dina, dan Aliah. Ketiga gadis itu membuat Tavi sadar. Dalam bekerja harus fokus. Jangan sibuk dengan hal lain. Itu baru namanya niat. Tapi hatinya. Ada apa dengan hatinya ini. Entahlah, gadis itu tidak menghiraukannya.
Aliah dan Tavi mendiskusikan beberapa peraturan kecil yang dibuat di meja mereka. Sebagai salah satu peraturan, hari ini adalah tugas Tavi untuk megambil kopi mereka. Dan akan dilakukan bergantian setiap hari, memasuki jam istirahat pertama.
KAMU SEDANG MEMBACA
Little Wife | 1 | End to chap 2
Novela JuvenilI𝚗𝚒 𝚋𝚞𝚔𝚊𝚗 𝚜𝚎𝚙𝚎𝚗𝚞𝚑𝚗𝚢𝚊 𝚌𝚎𝚛𝚒𝚝𝚊 𝚛𝚘𝚖𝚊𝚗𝚝𝚒𝚜. 𝙿𝚎𝚛𝚊𝚜𝚊𝚊𝚗𝚖𝚞 𝚊𝚔𝚊𝚗 𝚍𝚒𝚋𝚊𝚗𝚝𝚒𝚗𝚐 𝚘𝚕𝚎𝚑 𝚜𝚎𝚜𝚎𝚘𝚛𝚊𝚗𝚐. 𝙼𝚎𝚗𝚓𝚊𝚍𝚒 𝚌𝚊𝚗𝚝𝚒𝚔 𝚋𝚞𝚔𝚊𝚗 𝚜𝚎𝚙𝚎𝚗𝚞𝚑𝚗𝚢𝚊 𝚓𝚊𝚖𝚒𝚗𝚊𝚗 𝚋𝚊𝚑𝚊𝚐𝚒𝚊. . " 𝙹𝚒𝚔...