NONTON | 31

70 22 7
                                    

If you want to correct someone else, look in the mirror and look in the mirror first.

~ T A V I ~

Hari sudah menggantikan langit menjadi malam yang sunyi dan hening

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari sudah menggantikan langit menjadi malam yang sunyi dan hening. Setelah melalui banyak alasan, akhirnya Tavi menyetujui ajakan Reno.

Gadis itu segera bersiap. Dia tidak ingin mengganggu Anta dan Rania yang sibuk bekerja di ruang kerja yang Anta buat di rumahnya.

Setelah dirasa cukup dalam bersiap, Tavi berjalan, pelan-pelan namun gagal karena derak pintu ruang kerja Anta terbuka oleh seseorang.

" Hallo Tavi. Kamu mau kemana?" Wanita cantik itu bertanya sambil mencuri lirik ke dalam ruangan.

Tavi tersenyum. Berusaha mengacuhkan Rania, gadis itu kembali melangkah.

" Mau kemana kamu?" Timpal seseorang yang sudah berdiri di samping Anta.

" Mau,, emm, itu, apa,, mau nonton " gugup Tavi. Kini pandangannya jatuh ke bawah.

Anta mendengus, " Sama siapa?"

" Reno. " Ucapan Tavi telak membuat mata Anta membulat sempurna.

" Enggak. Kamu nggak boleh keluar. " Tegas Anta. Rania yang berdiri di sampingnya hanya tersenyum masam.

" Aku udah janji. Aku pergi aja ya, bosen tauk di rumah. " Ucap Tavi.

Ingin Anta menariknya ke dalam kamar mereka. Namun sebuah tangan menggenggam lengannya. Rania. Perlakuan Rania membuat mata Tavi berputar. Tidak mungkin perempuan itu tidak menyimpan perasaan pada suaminya.

Tavi sedih karena Anta tidak menapis perlakuan Rania sedikitpun, dan malah menatapnya sinis bersama perempuan itu.

Dengan menajamkan matanya, gadis itu berjalan, meninggalkan Anta yang semakin kesal karena diacuhkan oleh dirinya.

Daripada semakin menyimpan sakit, lebih baik dia keluar dari sini sebelum air matanya menetes tanpa ijin. Untuk apa air mata ini menetes, itu membuat pikirannya semakin bingung.

Dia tidak mencintainya. Tidak sama sekali.

Setelah keluar, matanya mengedar, mencari seseorang yang sudah berjanji untuk menjemputnya.

" Mana ya Reno?" Gumamnya.

Sebuah siluet terang menerangi arah Tavi, membuat matanya menyipit seiring benda itu nendekat.

" Heyyoooo!!" Seru seseorang. Reno menggunakan motor kebanggaannya untuk mengajak Tavi.

" Udah yuk. Males di rumah. " Ucap Tavi sambil menyodorkan tangannya berniat meminta helm pada Reno.

Raut wajah Reno yang kebingungan namun bahagia karena dia bisa berdekatan dengan Tavi malam ini.

Mereka mulai melaju meninggalkan . Menuju bioskop yang sudah Reno pesan tiket dari sana.

Little Wife | 1 | End to chap 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang